Konten dari Pengguna

Mengenal Ciri-ciri Laut dan Ekosistem Air Laut

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
15 Desember 2023 14:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenal Ciri-ciri Laut dan Ekosistem Air Laut. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Mengenal Ciri-ciri Laut dan Ekosistem Air Laut. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Laut adalah bagian terluas yang menutupi 71% permukaan bumi. Luas laut sekitar 140 juta mil persegi dan titik terdalamnya adalah 36,198 kaki atau sekitar 11 km, lebih dalam dari ketinggian Gunung Everest.
ADVERTISEMENT
Laut berbeda dengan ekosistem perairan lainnya. Hal ini bisa dilihat dari ciri-ciri laut yang khas.
Laut juga mengandung berbagai bentuk kehidupan yang hanya terdapat di lingkungan tersebut, tidak ditemukan di ekosistem perairan lainnya.
Untuk memahami ekosistem laut lebih baik, simak penjelasan ciri-ciri laut di bawah ini.

Apa Itu Laut?

Ilustrasi Air Laut. Foto: Pexels
Laut adalah kumpulan air asin yang menyusun sebagian besar hidrosfer planet. Salinitas (tingkat keasinan) adalah komponen utama yang menentukan lautan.
Natrium klorida, atau umumnya dikenal sebagai garam, adalah kandungan yang paling melimpah di dalam air laut. Menyusul magnesium dan sulfat yang menempati urutan selanjutnya sebagai kandungan terbanyak di air laut.
Inilah yang menjadikan lautan unik dibandingkan ekosistem perairan lainnya. Jumlah air asin yang dibutuhkan untuk menjaga dan menyeimbangkan lautan lebih besar dibandingkan jumlah air tawar.
ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Laut

Ciri-ciri laut yang membedakannya dengan perairan lain. Foto: Pexels
Berikut sejumlah ciri-ciri laut yang membedakannya dengan perairan lain.

1. Rasanya asin

Air laut mengandung garam sebagai salah satu komponen utamanya. Kapan pun kamu mencoba mencicipi air laut, pasti rasanya akan selalu asin.
Hal ini disebabkan adanya garam terlarut di dalam air laut. Secara umum, rata-rata laut mengandung 30-50 gram garam untuk setiap liter airnya.

2. Mereka memiliki suhu tertentu

Karakteristik suhu perairan samudera jauh lebih hangat dibandingkan perairan lainnya. Hal ini karena laut memiliki kapasitas penyerapan panas yang besar.
Tentu saja, suhu air laut akan sangat bergantung pada lokasi laut dan kondisi cuaca pada saat itu. Makanya suhu di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik jauh lebih hangat dibandingkan di Samudera Arktik.
ADVERTISEMENT

3. Titik beku rendah

Titik beku air laut sedikit lebih rendah dibandingkan titik beku air tawar. Hal ini karena suhu yang lebih rendah, sementara kepadatan air laut tetap tinggi.
Kepadatan air laut bergantung pada dua hal, yakni suhu dan salinitas. Air laut memiliki suhu rendah dan salinitas tinggi. Oleh karena itu, kepadatan air laut tetap lebih tinggi dibandingkan air tawar. Suhu rata-rata air laut adalah 3,5 derajat celsius.

4. Kepadatan air laut tinggi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kepadatan air laut lebih tinggi dari air tawar. Biasanya kepadatan permukaan air laut berkisar antara 1.020-1.029 kg per meter kubik.
Kepadatan cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman, sehingga menyebabkan tekanan meningkat. Peningkatan kepadatan ini disebabkan peningkatan massa air asin.
Semakin tinggi kepadatan lautan, maka semakin baik pula kemampuan sebuah benda mengapung di permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Contoh sederhana kepadatan laut bisa diamati di Laut Mati, laut paling asin di muka bumi. Manusia bisa dengan mudah mengapung di Laut Mati karena tubuh manusia memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan kepadatan air di Laut Mati.

5. Secara visual air laut berwarna biru

Sebenarnya air tidak memiliki warna sama sekali, baik itu air laut, air samudera atau air sungai.
Namun, karena air laut di samudera mengandung garam, memiliki kedalaman, serta pengaruh dari sinar matahari yang dipantulkan di permukaannya, warnanya berubah menjadi biru di pandangan manusia.

6. Sifatnya basa

Sifat air laut agak basa, yaitu pH-nya berkisar antara 7,4 hingga 8,5. pH didefinisikan sebagai konsentrasi ion hidrogen yang ada di dalam air.

7. Konduktivitas listrik air laut lebih tinggi

Konduktivitas listrik air laut lebih tinggi dibandingkan air tawar. Hal ini karena konsentrasi garam yang tinggi pada air laut.
ADVERTISEMENT
Garam di air laut menyebabkan ion-ion bergerak lebih cepat. Selain itu, air laut juga mengandung mineral lain, seperti magnesium, kalsium, dan natrium yang meningkatkan konduktivitas.

8. Gelombang laut

Permukaan laut terus bergerak naik turun dalam bentuk gelombang. Gelombang terbentuk ketika energi ditransfer dari satu molekul ke molekul lain melintasi permukaan.

Jenis-jenis Ekosistem Air Laut

Jenis-jenis Ekosistem Air Laut. Foto: Pexels
Berikut beberapa jenis ekosistem air laut dikutip dari situs budaya.jogjaprov.go.id.

1. Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem laut dalam ditemukan di laut dalam yang gelap di mana sinar matahari tidak dapat mencapai tempat tersebut. Tidak ada produsen di ekosistem laut dalam.
Organisme utama, predator dan ikan yang terdapat di ekosistem laut dalam umumnya memiliki fosfor di permukaan kulitnya. Ini membantu mereka untuk bersinar dalam gelap.
ADVERTISEMENT

2. Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang ditemukan di perairan dangkal dan transparan. Organisme yang menghuni ekosistem ini antara lain adalah hewan karang (coelenterata), bunga karang (sponge), moluska (kerang, siput), bintang laut, ikan, dan alga.
Salah satu ekosistem terumbu karang paling terkenal di Indonesia adalah Taman Nasional Bawah Laut Bunaken.

3. Ekosistem Muara

Ekosistem muara ditemukan di daerah yang air laut dan air sungainya bercampur. Salinitas air muara lebih rendah dari air laut, tapi lebih tinggi dari air tawar, sekitar 5-25 ppm.

4. Ekosistem Pantai Berpasir

Ekosistem pantai berpasir terdiri dari hamparan pasir yang terus-menerus terkena gelombang air laut. Di tempat ini, angin berhembus kencang pada siang hari dan matahari bersinar terik.
Vegetasi atau tanaman utama di tempat ini adalah lapisan Pescapulae dan Barringtonia. Lapisan Pescaprae terdiri atas tumbuhan bertangkai lunak berbiji (terna), seperti Ipomoea pescaprae, Vignamarina dan Spinifex Littoreus.
ADVERTISEMENT
Sementara lapisan Barringtonia terdiri dari semak dan pohon seperti Barringtonia, Terminalia catappa, Erythrina, Hibiscus tilaceus, dan Hernandia. Hewan seperti kepiting dan burung juga hidup di pantai.

5. Ekosistem Pantai Batu

Seperti namanya, ekosistem Pantai Batu terdiri dari banyak batu besar dan batu kecil. Organisme utama di ekosistem ini adalah ganggang cokelat, ganggang merah, siput, kerang, kepiting dan burung.
(DEL)