Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Ciri-Ciri Tanah di Indonesia Berdasarkan Jenis-jenisnya
3 Desember 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri tanah di Indonesia dibedakan berdasarkan bahan induk dan proses pembentukannya. Tanah di Indonesia terbentuk melalui proses pelapukan dan pengendapan batuan di bawah iklim tropik basah, sehingga memiliki kedalaman tanah yang begitu tebal.
ADVERTISEMENT
Menurut buku IPS Geografi Jilid 2 untuk SMP karya Sri Hayati (2007: 09), Kepulauan Indonesia dulunya merupakan wilayah laut dengan endapan sedimen, sekaligus daerah yang kaya dengan keberadaan gunung api.
Dari keterangan di atas, sudah jelas bahwa tanah di Indonesia banyak yang berasal dari batuan sedimen yang mengalami pengangkatan, dan bahan gunung api hasil pergerakan tenaga endogen dan eksogen, seperti tenaga air (aquatic).
Berdasarkan perbedaan bahan induk dan faktor-faktor lingkungan lainnya, maka tanah yang terdapat di Indonesia sangatlah beragam jenisnya. Keragaman tanah tersebut dapat dicirikan dengan sifat fisik, kimia, hingga warnanya.
Lantas, bagaimana ciri-ciri tanah di Indonesia? Agar lebih memahaminya, simak uraian lengkapnya berikut ini.
Ciri-Ciri Tanah Indonesia
Indonesia memiliki banyak jenis tanah. Meskipun demikian, tidak semua jenis tanah tersebut merupakan tanah yang subur. Jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia adalah mulai dari tanah podzolik, tanah vulkanis, tanah humus, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Tiap-tiap jenis tanah ini memiliki ciri yang berbeda pula. Seperti apa ciri-cirinya? Berikut rangkumannya yang dikutip dari buku Geografi untuk SMA/MA Kelas X milik Amir Khosim (2008: 81).
1. Tanah Podzolik
Tanah podzolik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa. Persebaran tanah ini terdapat di dataran tinggi (daerah pegunungan atau gunung) di Indonesia atau wilayah yang berbatuan sedimen, seperti di Nusa Tenggara.
Adapun ciri-ciri tanah podzolik, yaitu:
2. Tanah Aluvial
Tanah aluvial atau entisol berasal dari endapan sedimen yang dibawa sungai-sungai. Tanah ini umumnya terdapat di daerah dataran rendah di seluruh wilayah Indonesia, yang dipengaruhi oleh limpasan air sungai dan daerah lereng yang sering mengalami erosi.
ADVERTISEMENT
Tanah aluvial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
3. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis atau andosol adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan vulkanis, baik dari batu yang telah membeku (lava) maupun dari abu gunung berapi.
Keberadaan tanah ini merata di wilayah Indonesia, sesuai dengan persebaran gunung api, seperti di Jawa (Temanggung, Magelang, Klaten, dan Garut) dan di Sumatera (sekitar Danau Toba dan Deli).
Adapun ciri tanah vulkanis, yaitu:
4. Tanah Mediteran
Tanah ini berasal dari batu kapur, sebagai hasil pelarutan kapur dengan kandungan bahan organik rendah. Contoh daerah yang memiliki tanah kapur adalah daerah hutan jati di Pegunungan Kendeng, sebelah selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan di Nusa Tenggara.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri tanah mediteran adalah sebagai berikut.
5. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Jenis tanah ini hampir ada di seluruh kawasan hutan di Indonesia. Ciri-ciri tanah humus, yaitu:
6. Tanah Pasir
Tanah pasir berasal dari batuan pasir yang melapuk. Tanah ini baik untuk ditanami kelapa dan rumput. Tanah pasir banyak terdapat di daerah pantai barat Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Sulawesi. Adapun ciri-cirinya, yaitu:
ADVERTISEMENT
7. Tanah Rawa
Tanah rawa disebut juga sebagai tanah gambut atau tanah organik (histosol), yaitu tanah yang berasal dari tumbuhan dan selalu digenangi air, sehingga terjadi pembusukan tidak sempurna. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah Kalimantan, Sumatera, dan selatan Papua.
Tanah rawa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
8. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang mengandung zat besi dan aluminium. Di Indonesia, tanah ini banyak ditemukan di daerah Semarang, Jakarta, Banten, Bogor, Pacitan, dan Kalimantan Barat.
Ciri-ciri tanah laterit, yaitu:
ADVERTISEMENT
9. Tanah Mergel
Tanah mergel berasal dari batu mergel atau campuran batu kapur (gamping), pasir, dan tanah liat. Tanah ini banyak ditemukan di daerah lereng pegunungan sampai dataran rendah, seperti Kediri, Madiun, hingga Nusa Tenggara. Adapun ciri-ciri tanah mergel, yaitu:
(VIO)