Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Conversion Rate atau Tingkat Konversi dalam Pemasaran Online
15 November 2021 15:38 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Conversion rate adalah persentase pengujung situs web yang melakukan pembelian. Conversion rate menjadi salah satu parameter yang digunakan untuk menghitung tingkat keberhasilan dari pemasaran secara online.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, conversion rate merujuk pada tindakan apa pun yang diinginkan oleh suatu perusahaan agar dilakukan oleh para pengunjung situs web mereka
Hal ini dapat mencakup berbagai tindakan, mulai dari mengklik tombol hingga melakukan transaksi dan menjadi konsumen. Situs web dan aplikasi biasanya menerapkan beberapa target yang masing-masing memiliki conversion rate sendiri.
Mengenal Conversion Rate atau Tingkat Konversi
Conversion rate atau tingkat konversi adalah proporsi pengunjung ke situs web yang mengambil tindakan melampaui tampilan konten biasa atau kunjungan situs web, sebagai hasil permintaan dari pemasar, pengiklan, dan pembuat konten.
Dikutip dari 1 Juta Rupiah Pertama Anda dari WordPress oleh Jefferly Helianthusonfri, dalam perhitungannya, conversion rate adalah jumlah pembeli produk dibagi jumlah pengunjung situs web dikali 100 persen. Berikut skemanya.
ADVERTISEMENT
Conversion rate = jumlah pembeli/jumlah pengunjung x 100%
Sebagai contoh, situs web A dikunjungi oleh 100 orang setiap harinya. Dari 100 orang tersebut, setiap harinya A mendapatkan 3 pembeli.
Artinya, conversion rate di situs web A adalah 3%, hasil dari 3 dibagi seratus dikali 100%. Tingkat konversi ini merupakan faktor yang sangat memengaruhi keberhasilan sebuah situs web.
Semakin tinggi konversinya, kemungkinan semakin banyak juga jumlah pembeli produk atau layanan dari situs web tersebut.
Oleh karena itu, trafik yang tinggi tidak menjamin keberhasilan sebuah situs web. Di luar trafik, masih dibutuhkan conversion rate.
Jika seorang blogger ingin berhasil menjual banyak produk, dia harus fokus pada dua hal. Dua hal tersebut adalah trafik dan conversion rate. Semakin tinggi trafik dan tingkat konversinya, maka akan semakin banyak pembeli produk di situs web atau blog tersebut.
ADVERTISEMENT
Cara Meningkatkan Conversion Rate
Dikutip dari Pemasaran Di Era Digital: Tantangan dan Solusi oleh Supiyandi dkk., terdapat tujuh cara untuk meningkatkan tingkat konversi, yaitu:
1. Menggunakan Conversion Rate Optimization (CRO)
Langkah pertama untuk meningkatkan tingkat konversi adalah dengan menggunakan CRO planner. Dengan CRO planner, perusahaan dapat menganalisis serta mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan jumlah rasio konversi.
2. Mempersingkat Formulir
Salah satu alasan mengapa pengguna tidak mengonversi adalah karena ada gangguan dalam prosesnya. Misalnya, ketika perusahaan memiliki formulir yang panjang, pengunjung akan ragu untuk mengisinya.
Dengan mempersingkat formulir, perusahaan akan menciptakan kepercayaan di antara pelanggan.
3. Menyertakan Ulasan Konsumen
Sekitar 92 persen calon konsumen ragu untuk melakukan pembelian jika tidak ada ulasan konsumen, yang bisa menjadi penentu reputasi suatu perusahaan.
ADVERTISEMENT
Reputasi dan eksistensi akan memengaruhi tingkat konversi. Itulah sebabnya mengapa harus menyertakan bukti sosial yang bisa berupa ulasan maupun testimoni dari pelanggan.
4. Melacak Pengguna Situs Web
Dengan alat bantu analisis untuk melacak pengguna situs web, perusahaan dapat melihat rekaman layar pengguna, apa yang telah mereka klik saat mereka melewatkan sebuah tawaran, atau saat mereka memutuskan untuk keluar dari situs web.
5. Memperkenalkan Preposisi Nilai Produk
Di setiap landing page mana pun, preposisi nilai harus dikomunikasikan dengan jelas. Untuk itu, harus memiliki pemahaman yang baik tentang siapa saja target konsumen serta persona calon pembeli.
6. Memenuhi Ekspektasi Konsumen
Ketika seseorang mengklik situs web suatu perusahaan setelah membaca deskripsi meta di Google, calon konsumen akan mengakses dan mengunjunginya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, perusahaan harus bisa memberikan ekspektasi yang sama sesuai dengan cuplikan di halaman mesin pencari.
Misalnya, jika calon konsumen mengklik dan halaman tersebut hanya menyediakan tampilan yang sederhana, muncul kekecewaan dari mereka karena telah berekspektasi tinggi.
7. Membuat Call-to-Action (CTA)
Salah satu komponen penting dari sistem konversi adalah CTA. CTA bisa dilakukan dengan menawarkan unduhan, membagikan unggahan di media sosial, atau berlangganan di buletin email.
CTA perlu disertakan di seluruh situs web dan landing page. Misalnya, ketika sebuah unggahan situs web memiliki tiga CTA yang mengarah ke satu penawaran.
Satu di bagian bawah halaman, satu di bagian teks pendahuluan, dan satu lagi yang akan muncul setelah scrolling ke halaman bawah.
ADVERTISEMENT
(SFR)