Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Faktor-Faktor Fisik yang Menyebabkan Perbedaan Warna Tanah
7 Desember 2021 14:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Warna tanah yang beragam membuat sebagian orang bertanya-tanya, apa saja faktor-faktor fisik yang menyebabkan perbedaan warna tanah? Penasaran, seperti apa jawabannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Warna tanah adalah salah satu sifat fisika tanah yang paling mudah digunakan untuk mengenal tanah. Warna tanah merupakan petunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah telah dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Hanifah dalam buku Ilmu Kesuburan Tanah dan Pemupukan karya Rianida Taisa (2021: 22), warna tanah merupakan indikator untuk menentukan jenis bahan induk dalam kondisi tanah baru, indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah berkembang lanjut, sekaligus indikator kesuburan tanah atau produktivitas lahan.
Warna tanah sangatlah bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, dan masih banyak lagi. Perbedaan warna tanah pada dasarnya dipengaruhi oleh tiga faktor fisik. Selengkapnya ada di bawah ini.
Faktor-Faktor Fisik Penyebab Perbedaan Warna Tanah
Wirjodihardjo dalam buku Pengantar Bercocok Tanam Agroekologis karya Nuni Gofar (2020: 12) mengatakan, bahwa intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor fisik, yaitu jenis mineral dan jumlahnya, kandungan bahan organik tanah, serta kadar air tanah dan tingkat hidratasi.
ADVERTISEMENT
1. Jenis Mineral dan Jumlahnya
Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, dan kuarsa dapat menghasilkan warna putih pada tanah. Khusus jenis mineral feldspar, warna yang dihasilkan pun beragam, mulai dari putih hingga merah.
2. Kandungan Bahan Organik
Semakin tinggi kandungan bahan organik dalam tanah, maka warna tanah akan semakin gelap (kelam). Sebaliknya, semakin sedikit kandungan bahan organik tanah, maka warna tanah akan semakin tampak lebih terang.
3. Kadar Air Tanah dan Tingkat Hidratasi
Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah, akan menghasilkan warna tanah yang lebih gelap (kelam).
Sementara itu, tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah pada warna reduksi (gleisasi), yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau.
ADVERTISEMENT
Standar Pengukuran Warna Tanah
Dikutip dari buku Ilmu Lingkungan Bermetode Service Learning karangan Surya Hermawan (2020: 133), warna tanah dapat diukur dengan menggunakan standar tertentu.
Standar ini telah ditetapkan dalam daftar buku Munsell (Munsel Soil Color Charts). Warna tanah diukur dengan menggunakan tiga parameter, yaitu Hue, Value, dan Chroma.
1. Hue
Hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Hue dibedakan menjadi 10 warna, yaitu:
2. Value
Value dibedakan dari rentang 0 sampai 8, yaitu semakin tinggi value-nya, akan menunjukkan warna yang semakin terang (semakin banyak sinar yang dipantulkan).
ADVERTISEMENT
Nilai Value pada lembar buku Munsell Soil Color Chart terbentang secara vertikal dari bawah ke atas, dengan urutan nilai: 2; 3; 4; 5; 6; 7; dan 8. Angka 2 menunjukkan warna tanah paling gelap, sedangkan angka 8 paling terang.
3. Chroma
Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma dapat menunjukkan derajat pembeda adanya perubahan warna, dari kelabu atau putih netral (0) ke warna lainnya (8).
Chroma juga dibagi dari rentang 0 sampai 8. Semakin tinggi chroma, akan menunjukkan kemurnian spektrum, atau kekuatan warna spektrum semakin meningkat.
Nilai chroma pada lembar buku Munsell Soil Color Chart dengan rentang horizontal dari kiri ke kanan, dengan urutan nilai chroma: 1; 2; 3; 4; 6; 8. Angka 1 warna menunjukkan spektrum tidak murni, sedangkan angka 8 adalah warna spektrum paling murni.
ADVERTISEMENT
(VIO)