Mengenal Gwangbokjeol, Hari Kemerdekaan Korea Selatan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
9 November 2021 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Momen perayaan Hari Kemerdekaan Korea Selatan yang jatuh pada tanggal 15 Agustus. Foto: Dok. Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Momen perayaan Hari Kemerdekaan Korea Selatan yang jatuh pada tanggal 15 Agustus. Foto: Dok. Kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Kemerdekaan Korea Selatan jatuh pada tanggal 15 Agustus. Sebelum menyatakan kemerdekaannya, Korea Selatan adalah negara jajahan Jepang. Masa penjajahannya pun relatif lama, yaitu mencapai 35 tahu lamanya (tahun 1910-1945).
ADVERTISEMENT
Setelah Jepang menyerah pada blok Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, kemerdekaan Korea Selatan yang didambakan oleh masyarakatnya sudah jelas terlihat di depan mata.
Selanjutnya, para pemimpin Korea Selatan membentuk Komite Persiapan untuk membentuk struktur kelengkapan negara. Tidak hanya itu, berbagai aktivitas diselenggarakan di dalam negeri untuk mendukung persiapan kemerdekaan.
Begitu sakralnya peristiwa kemerdekaan Korea Selatan hingga peringatannya yang jatuh setiap tanggal 15 Agustus menjadi salah satu hari libur nasional terpenting di dalam kalender Korea Selatan.
Lantas, bagaimana bentuk peringatan Hari kemerdekaan Korea Selatan? Agar tidak lagi penasaran, simak ulasan peristiwanya berikut ini.
Parade nasional sebagai bentuk peringatan Gwangbokjeol sekaligus menjadi hari libur nasional masyarakat Korea Selatan. Foto: Dok. Kumparan

Peringatan Hari Kemerdekaan Korea Selatan

Mengutip dalam situs Ensiklopedia Dunia yang diunggah oleh Institut Teknologi Budi Utomo, hari kemerdekaan Korea Selatan dikenal dengan istilah Gwangbokjeol. Jika diterjemahkan secara harfiah, Gwangbokjeol artinya “Pemulihan Hari Cahaya”.
ADVERTISEMENT
Selain merayakan kemenangan atas Jepang dari belenggu penjajahan selama 35 tahun lamanya, 15 Agustus juga diperingati sebagai hari pembentukan pemerintah Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Pembentukan pemerintah Korea Selatan ini terjadi tiga tahun setelahnya, tepatnya pada 15 Agustus 1948. Pemerintahan ini berlangsung hingga tahun 1960, tepat berada di bawah kepemimpinan Syngman Rhee.
Selama masa kepimpinannya, Syngman Rhee dinilai sebagai pemimpin yang otoriter, sehingga membuat dirinya dibawa ke pengasingan yang terletak di daerah Hawai.
Berdasarkan situs world.kbs.co.kr, Gwangbokjeol ternyata adalah salah satu hari libur nasional di Korea Selatan yang sama dengan Korea Utara. Sebab, Korea Utara juga merayakan hari kemerdekaannya yang jatuh pada tanggal 15 Agustus.
Biasanya, hari libur nasional Korea Selatan ini, dirayakan dengan mengadakan upacara bendera serta parade nasional. Taegeukgi, bendera nasional Korea Selatan, dapat dilihat di sepanjang jalan untuk menghormati para pahlawan yang berjuang untuk kebebasan bangsa.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Korea Selatan didorong untuk mengikutinya, dengan cara turut mengibarkan bendera di halaman sekitar rumah mereka.
Taegeukgi, bendera Korea Selatan yang memiliki filosofi tiap-tiap bagiannya. Foto: Pixabay
Adapun filosofi warna dan lambang yang tertera pada bendera Taegeukgi, di antaranya yaitu:
Gwangbokjeol atau Hari Pembebasan adalah hari libur resmi, sehingga sebagian besar sekolah, kantor pemerintah, bank, hingga sektor bisnis tutup. Namun, terdapat pula hotel, restoran, dan tempat hiburan yang tetap buka.
Puncaknya, aula kemerdekaan Korea Selatan yang terletak di Cheonan, akan menjadi tuan rumah parade. Serangkaian acara pun digelar untuk memperingati dan mengingat hari penting dalam sejarah milik Korea Selatan ini.
ADVERTISEMENT
(VIO)