Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Hewan Avertebrata dan 8 Filum di Dalamnya
26 November 2021 10:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jenis hewan di dunia ini sangatlah beragam. Berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang, hewan dibagi menjadi hewan vertebrata dan hewan avertebrata.
ADVERTISEMENT
Menurut buku BPSC Modul Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas V oleh Anita Nungki Ernawati, hewan avertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Pada umumnya, hewan di kategori ini memiliki ciri utama tidak memiliki ruas-ruas tulang belakang dan susunan sarafnya berada di bawah saluran pencernaan.
Filum dalam Hewan Avertebrata
Dalam buku Biologi 1 Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan SMP Kelas VII oleh Kadaryanto, dkk., dan buku New Edition Pocket Book Biologi SMA Kelas X,XI & XII oleh Kusnadi, dkk., hewan avertebrata dikelompokkan menjadi delapan filum, di antaranya:
1. Hewan berpori (Porifera)
Hewan berpori biasanya hidup di air dan melekatkan diri pada suatu dasar. Hewan jenis ini memiliki morfologi tubuh menyerupai tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hewan porifera melakukan reproduksi vegetatif dengan cara bertunas (budding) dan bertunas internal (gemmule). Sementara untuk reproduksi generatifnya dengan cara konjugasi.
Contoh hewan berpori antara lain Euspongia, Poterion, dan Scypha.
2. Hewan berongga (Coelenterata)
Coelenterata memiliki ciri tubuh radial simetris dan dinding tubuh diploblastik yang memiliki sel penyengat. Hewan berongga biasanya tidak memiliki anus dan hanya memiliki mulut yang dilengkapi dengan tentakel di sekelilingnya.
Hewan berongga memiliki satu sistem pencernaan berupa rongga gastrovaskuler. Contoh hewan berongga antara lain, anemon laut, ubur-ubur, hydra, dan obelia.
3. Cacing pipih (Platyhelminthes)
Seperti namanya, hewan ini memiliki tubuh yang pipih. Cacing pipih tak memiliki sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Hewan ini mempunyai sistem ekskresi berupa nefridia.
ADVERTISEMENT
Serupa dengan hewan berongga, cacing pipih juga tak memiliki anus. Artinya, hewan ini memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna.
4. Cacing gilig (Nemathelminthes)
Cacing gilig memiliki tubuh yang dilapisi oleh kutikula dan tidak bersegmen. Berbeda dengan cacing pipih, cacing gilig telah memiliki sistem pencernaan sempurna. Artinya, cacing ini memiliki mulut hingga anus.
Meskipun tidak memiliki saluran peredaran darah, cacing gilig mempunyai cairan yang berfungsi layaknya darah.
5. Cacing gelang (Annelida)
Hewan ini pada umumnya bersifat hermafrodit, memiliki sistem pencernaan yang lengkap dan memiliki sistem kardiovaskuler tertutup.
Umumnya, cacing gelang melakukan respirasi dengan kulit atau disebut dengan branchia. Adapun alat gerak cacing gelang berupa rambut-rambut kaku yang terdapat di setiap ruasnya.
ADVERTISEMENT
6. Hewan berbuku-buku (Arthropoda)
Jenis hewan ini memiliki struktur tubuh yang terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang dapat dibedakan. Artropoda telah memiliki alat pencernaan berkembang sempurna, dari mulut hingga anus yang terletak di posterior.
Selain itu, hewan artropoda melakukan reproduksi secara generatif, berkelamin terpisah, dan melangsungkan pembuahan secara internal.
7. Hewan lunak (Mollusca)
Seperti namanya, hewan ini memiliki tubuh yang lunak, multiseluler, dan triploblastik. Organ ekskresi pada hewan lunak berupa sepasang ginjal. Namun, pada jenis hewan lunak lain hanya terdapat satu ginjal.
Contoh hewan moluska antara lain cumi-cumi, sotong, gurita, kerang dara, tiram mutiara, dan kerang hijau.
8. Hewan berkulit duri (Echinodermata)
Hewan berkulit duri memiliki tubuh simetri bilateral pada saat larva. Namun setelah dewasa, tubuhnya berbentuk simetri radial. Hewan jenis ini pada umumnya memiliki alat gerak berupa kaki ambulakral.
ADVERTISEMENT
Seluruh tubuh hewan berkulit duri ditutupi oleh kerangka kapur berduri dan tidak bersegmen. Adapun contoh hewan berkulit duri antara lain landak laut, teripang, bintang laut, dan lilia laut.
(ANM)