Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Hipertensi, Penyakit Tekanan Darah Tinggi
16 Desember 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sistem peredaran darah manusia termasuk sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII yang ditulis Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah.
Sementara itu, peredaran darah ganda berarti dalam satu kali beredar, darah melalui jantung sebanyak dua kali, sehingga terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Alat yang memiliki peran penting dalam sistem peredaran darah yaitu jantung dan darah yang berada di dalam pembuluh darah. Gangguan pada sistem peredaran darah, misalnya, anemia, serangan jantung, varises, hipotensi, dan hipertensi.
Penyakit Tekanan Darah Tinggi Disebut Juga dengan Istilah Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan tekanan darah yang melebihi tekanan normal. Menurut buku Ilmu Pengetahuan Alam yang ditulis Siti Zubaidah dkk., hipertensi terjadi jika tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Gejala penderita hipertensi antara lain sakit kepala, kelelahan, pusing, pendarahan dari hidung, mual, muntah, dan sesak napas.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan hipertansi. Hipotensi terjadi ketika tekanan darah berada kurang dari 120/80 mmHg. Hipotensi disebut juga dengan tekanan darah rendah.
Umumnya, seseorang yang mengalami tekanan darah rendah akan mengalami keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (berkunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, detak atau denyut nadi lemah, dan tampak pucat.
Cara Mengatasi Hipertensi
Hipertensi kerap diakibatkan oleh pola hidup tak sehat, misalnya, jarang berolahraga, mengonsumsi alkohol, merokok, dan lain-lain. Jadi, untuk mencegah dan mengatasi hipertensi bisa dilakukan mulai dari hal yang sederhana, yatu menjaga pola hidup sehat.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku yang ditulis Siti Zubaidah dkk., penderita hipertensi karena obesitas harus menurunkan berat badan, sehingga mencapai berat badan ideal.
Selain itu, penderita juga perlu menghindari mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi, berolahraga secara teratur, menghentikan kebiasaan merokok, dan menjauhi faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres.
Mengonsumsi makanan berserat juga membantu mengurangi risiko terkena hipertensi. Serat diketahui dapat mengolah dan mengurangi risiko berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi dan penyakit jantung koroner.
(AMP)