Konten dari Pengguna

Mengenal Hukum Gossen I dalam Aktivitas Konsumsi

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
3 Desember 2021 10:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aktivitas konsumsi. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aktivitas konsumsi. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Salah satu teori ekonomi yang berkaitan dengan tingkah laku konsumen dan produsen adalah Hukum Gossen I. Mengutip dari Buku Pintar Pelajaran Ringkasan Materi Lengkap dan Kumpulan Rumus Lengkap oleh Joko Untoro, dkk., hukum Gossen I adalah hukum tentang kepuasan yang semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
Hukum Gossen I berkaitan dengan konsep nilai guna dalam pendekatan kardinal. Untuk mengetahui penjelasan selengkapnya mengenai hukum Gossen 1 dan contohya, simak terlebih dahulu uraian berikut ini.

Pendekatan Kardinal

Menyadur buku Ekonomi: Jilid 1 oleh Alam S., pendekatan kardinal juga disebut dengan pendekatan marginal utility. Dalam studi konsumen pendekatan ini dilandaskan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap barang dapat diukur dengan satuan tertentu, misalnya, uang, buah, atau jumlah.
Makin besar jumlah barang yang dikonsumsi, makin besar pula tingkat kepuasan konsumen. Umumnya, konsumen akan memaksimalkan kepuasannya melalui pendapatan yang dimiliki.
Kepuasan konsumen terhadap suatu barang yang dikonsumsi, memiliki keterkaitan erat dengan nilai guna. Secara umum, nilai guna dapat dikelompokkan menjadi nilai guna total dan nilai guna marjinal.
ADVERTISEMENT
Istilah nilai guna total adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen terhadap barang atau jasa tertentu secara utuh. Sementara nilai guna marjinal adalah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen terhadap setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
Kedua konsep nilai guna tersebut terkandung dalam hukum Gossen I dan hukum Gossen II.
Ilustrasi seseorang yang minum setelah berolahraga sebagai contoh penerapan hukum Gossen 1. Foto: Unsplash.com

Hukum Gossen I

Pada kegiatan konsumsi, konsumen umumnya akan melakukan pilihan terhadap sebuah barang yang akan dinikmatinya. Mereka akan memilih barang yang memberi kepuasan terbesar setelah mengonsumsinya.
Namun kondisi itu tidak berlangsung lama jika perilaku konsumsi dilakukan secara terus menerus. Hal ini ditemukan pada hukum Gossen I.
Merujuk pada buku Perubahan Paradigma Pendidikan dan Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 oleh Muhammad Azis, dkk., hukum Gossen I dikembangkan oleh Heinrich Gossen untuk menjelaskan kepuasan (utility) dari aktivitas konsumsi sebuah barang.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kepuasan marginal dari penggunaan sebuah barang akan semakin turun jika barang yang sama semakin banyak dikonsumsi. Pernyataan tersebut tercantum dalam hukum Gossen I yang berbunyi:
Kondisi tersebut bisa kita temukan pada seseorang yang selesai berolahraga. Kemudian ia merasa haus, sehingga memutuskan untuk meminum beberapa gelas air. Pada gelas pertama, sensasi segar akan terasa sangat nikmat. Namun pada gelas kedua dan gelas selanjutnya, sensasi kesegaran tersebut akan semakin menurun.
Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa barang yang sama bila dikonsumsi terus menerus dalam jumlah banyak, akan menurunkan nilai guna atau kepuasan terhadap barang tersebut. Bahkan membuat orang yang mengonsumsinya merasa jenuh.
ADVERTISEMENT
Adapun nilai guna yang dimaksud dalam contoh tersebut tergolong ke dalam nilai guna marginal. Karena hukum Gossen I berkaitan dengan nilai guna marginal, maka hukum ini dapat disebut sebagai hukum nilai guna marginal yang semakin menurun.
Itulah uraian mengenai hukum Gossen I yang berkaitan dengan aktivitas konsumsi dan nilai guna. Semoga bermanfaat!
(ANM)