Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Hukum Gossen I dalam Aktivitas Konsumsi
3 Desember 2021 10:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hukum Gossen I berkaitan dengan konsep nilai guna dalam pendekatan kardinal. Untuk mengetahui penjelasan selengkapnya mengenai hukum Gossen 1 dan contohya, simak terlebih dahulu uraian berikut ini.
Pendekatan Kardinal
Menyadur buku Ekonomi: Jilid 1 oleh Alam S., pendekatan kardinal juga disebut dengan pendekatan marginal utility. Dalam studi konsumen pendekatan ini dilandaskan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan konsumen terhadap barang dapat diukur dengan satuan tertentu, misalnya, uang, buah, atau jumlah.
Makin besar jumlah barang yang dikonsumsi, makin besar pula tingkat kepuasan konsumen. Umumnya, konsumen akan memaksimalkan kepuasannya melalui pendapatan yang dimiliki.
Kepuasan konsumen terhadap suatu barang yang dikonsumsi, memiliki keterkaitan erat dengan nilai guna. Secara umum, nilai guna dapat dikelompokkan menjadi nilai guna total dan nilai guna marjinal.
ADVERTISEMENT
Istilah nilai guna total adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen terhadap barang atau jasa tertentu secara utuh. Sementara nilai guna marjinal adalah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen terhadap setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
Kedua konsep nilai guna tersebut terkandung dalam hukum Gossen I dan hukum Gossen II.
Hukum Gossen I
Pada kegiatan konsumsi, konsumen umumnya akan melakukan pilihan terhadap sebuah barang yang akan dinikmatinya. Mereka akan memilih barang yang memberi kepuasan terbesar setelah mengonsumsinya.
Namun kondisi itu tidak berlangsung lama jika perilaku konsumsi dilakukan secara terus menerus. Hal ini ditemukan pada hukum Gossen I.
Merujuk pada buku Perubahan Paradigma Pendidikan dan Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 oleh Muhammad Azis, dkk., hukum Gossen I dikembangkan oleh Heinrich Gossen untuk menjelaskan kepuasan (utility) dari aktivitas konsumsi sebuah barang.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kepuasan marginal dari penggunaan sebuah barang akan semakin turun jika barang yang sama semakin banyak dikonsumsi. Pernyataan tersebut tercantum dalam hukum Gossen I yang berbunyi:
Kondisi tersebut bisa kita temukan pada seseorang yang selesai berolahraga. Kemudian ia merasa haus, sehingga memutuskan untuk meminum beberapa gelas air. Pada gelas pertama, sensasi segar akan terasa sangat nikmat. Namun pada gelas kedua dan gelas selanjutnya, sensasi kesegaran tersebut akan semakin menurun.
Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa barang yang sama bila dikonsumsi terus menerus dalam jumlah banyak, akan menurunkan nilai guna atau kepuasan terhadap barang tersebut. Bahkan membuat orang yang mengonsumsinya merasa jenuh.
ADVERTISEMENT
Adapun nilai guna yang dimaksud dalam contoh tersebut tergolong ke dalam nilai guna marginal. Karena hukum Gossen I berkaitan dengan nilai guna marginal, maka hukum ini dapat disebut sebagai hukum nilai guna marginal yang semakin menurun.
Itulah uraian mengenai hukum Gossen I yang berkaitan dengan aktivitas konsumsi dan nilai guna. Semoga bermanfaat!
(ANM)