Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lamonosov-Lavoisier)
27 Januari 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hukum kekekalan massa pada awalnya dijelaskan oleh ilmuwan kimia dari Rusia bernama Mikhail Lomonosov dalam eksperimennya sekitar tujuh belas tahun sebelum seorang ahli kimia dari Prancis, Antoine Laurent Lavoisier mengungkapkan tentang kekekalan massa.
ADVERTISEMENT
Lamonosov dalam eksperimennya membuktikan hukum kekekalan materi dengan menunjukkan bahwa padat timah yang dipanaskan dalam wadah tertutup tanpa akses udara tidak berubah massanya.
Kemudian, hukum kekekalan massa disempurnakan oleh Lavoisier dalam eksperimennya pada tahun 1765. Untuk memahami lebih jelas mengenai hukum kekekalan massa ini, simak pembahasan berikut.
Mengenal Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lomonosov-Lavoisier)
Sebelum adanya hukum kekekalan massa, ada sebuah teori yang bernama teori flogiston yang dikemukakan oleh ilmuwan J. Priestley.
Teori ini menyatakan jika oksida logam dibakar akan terbentuk logam raksa dari suatu gas. Ada sesuatu yang dilepaskan dalam suatu reaksi yang mengakibatkan pengurangan massa.
Jadi, teori flogiston mengungkapkan bahwa dalam setiap benda yang dapat terbakar mengandung zat yang akan lepas ke udara bila terbakar sehingga massa benda sesudah terbakar akan menjadi lebih ringan.
ADVERTISEMENT
Teori itu didasari karena pada zaman alkimia, jika air pada bejana gelas dipanaskan terus-menerus akan terjadi residu atau endapan dalam bejana. Hal ini dapat diartikan bahwa air telah berubah menjadi tanah karena pengaruh api.
Akan tetapi, Lavoisier tidak setuju dengan teori flogiston tersebut. Untuk itu, dia melakukan penyelidikan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier melakukan beberapa percobaan untuk menimbang zat sebelum bereaksi, kemudian menimbang hasil reaksinya.
Dikutip dari Kimia Itu Asyik untuk SMA Kelas X oleh Sura Kitti, Lavoisier melakukan eksperimen dengan memanaskan raksa dalam tabung yang dihubungkan dengan tabung berisi udara.
Dari hasil eksperimen itu, ternyata raksa yang dipanaskan berubah menjadi zat padat (oksidan raksa) yang massanya lebih besar dari massa raksa mula-mula.
ADVERTISEMENT
Namun, bertambahnya massa senyawa yang terbentuk, sama dengan berkurangnya massa udara dalam tabung berisi udara yang digunakan. Hal ini berarti ada zat dalam udara yang digunakan untuk membakar raksa.
Berdasarkan hasil eksperimennya itu, ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoisier kemudian menyimpulkan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa seperti yang ada pada teori flogiston.
Lavoisier mengemukakan hasil penemuannya tersebut dalam suatu hukum yang disebut hukum kekekalan massa.
Hukum kekekalan massa yang dikemukakan Lavoisier berbunyi, "Massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama atau tetap."
Sebagai kesimpulan, hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoiser adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan sama atau konstan, meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut.
ADVERTISEMENT
(SFR)