Konten dari Pengguna

Mengenal Istilah B2C dalam Kegiatan Bisnis

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
23 November 2021 6:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rapat bisnis tentang B2C. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rapat bisnis tentang B2C. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
B2C adalah kegiatan penjualan produk atau jasa oleh perusahaan yang dilakukan secara langsung ke konsumen. Kamu pasti pernah terlibat dalam model penjualan business-to-consumer (B2C) ini.
ADVERTISEMENT
Ketika membeli makan di restoran, misalnya, itu adalah salah satu model penjualan B2C. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan mengenai B2C di bawah ini.

Pengertian B2C

Istilah B2C adalah proses menjual produk dan layanan secara langsung antara pebisnis dengan konsumen yang merupakan pengguna akhir dari suatu produk atau layanan. Target pemasaran B2C ditujukan langsung kepada end user atau konsumen akhir.
Menurut Dian Cita Sari dalam Perdagangan Elektronik: Berjualan di Internet, B2C adalah kegiatan e-business dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa.
Keuntungan penjualan langsung di Internet, yaitu pemesanan dapat dilakukan oleh konsumen secara langsung dengan biaya yang telah ditentukan di situs web atau niaga elektronik (e-commerce).
Ciri yang paling menonjol dari B2C adalah kemampuan untuk menciptakan hubungan secara langsung dengan konsumen tanpa melibatkan perantara seperti distributor ataupun pedagang grosir.
ADVERTISEMENT
Menurut Abdurrozzaq Hasibuan dalam E-Business: Implementasi, Strategi dan Inovasinya karya, B2C adalah pertukaran jasa, informasi atau produk dari perusahaan kepada konsumen dengan menggunakan Internet dan teknologi perdagangan elektronik. B2C menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa.

Perkembangan B2C

B2C pertama kali diterapkan oleh Michael Aldrich pada 1979 lalu. Ia memanfaatkan televisi sebagai media utama untuk menjangkau konsumen. Awalnya, B2C dipakai saat berbelanja di mal atau pasar tradisional, saat makan di restoran, menonton penayangan film di bioskop, dan infomersial.
Mengutip dari buku Perdagangan Elektronik: Berjualan di Internet karya Dian Cita Sari, B2C menjadi sangat populer pada akhir 1990-an, terutama saat B2C dipakai untuk merujuk ke penjualan daring melalui Internet.
ADVERTISEMENT
Semakin berkembangnya zaman, penggunaan Internet menciptakan saluran bisnis B2C baru dalam bentuk niaga elektronik atau menjual barang maupun jasa.
Pengguna Internet bahkan sudah familier dengan model niaga elektronik B2C. Dengan model penjualan seperti ini, konsumen merasakan kenyamanan dan lebih leluasa saat berbelanja.
Konsumen dapat membeli pakaian, elektronik, berlangganan media, dan mengakses layanan melalui Internet. Bisnis yang mengandalkan penjualan B2C wajib menjaga hubungan baik dengan tiap pelanggan. Hal ini bertujuan agar membuat mereka kembali membeli produk atau jasa yang dijual.
Ilustrasi rapat yang membahas B2C. Foto: Pixabay.

Keuntungan dari Model Penjualan B2C

Menurut buku Konsep Sistem Informasi karya Tata Sutabri, model penjualan B2C bisa membantu pengusaha kecil hingga menengah karena menyingkirkan perantara hingga menghemat biaya.
Suatu biaya dikeluarkan secara proporsional dalam pertumbuhan bisnis. Dalam hal ini perkembangan usaha akan lebih pesat daripada biaya yang harus dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
Keuntungan lainnya, yaitu kebutuhan modal kerja lebih rendah jika dibanding bisnis konvensional. Dengan demikian, harga bisa ditekan menjadi lebih murah. Keunggulan dari konsep B2C selanjutnya adalah penawaran harga bisa berubah sewaktu-waktu, kegiatan berbelanja dapat lebih cepat dan mudah karena dibantu layanan Call Center yang tercantum dalam situs web.
(ZHR)