Mengenal Jenis-Jenis Tanah Berdasarkan Bahan Induk Pembentuknya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
3 Desember 2021 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jenis-jenis tanah berdasarkan bahan induk pembentuk terdiri dari tanah gambut hingga tanah aluvial. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Jenis-jenis tanah berdasarkan bahan induk pembentuk terdiri dari tanah gambut hingga tanah aluvial. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenis tanah berdasarkan bahan induk pembentuk dibagi menjadi lima jenis. Lantas, apa saja jenis-jenisnya? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Pengetahuan Sosial Geografi SMP Kelas 2 karya Idianto Mu’in MK (2007: 77), bahan induk pembentuk tanah terdiri dari bahan mineral, dapat dibedakan menjadi batuan (batuan beku, metamorf, atau sedimen) atau bahan endapan.
Tanah yang dibentuk melalui proses pelapukan, pada dasarnya terbentuk oleh lima faktor pembentuk tanah, yaitu bahan induk, organisme hidup, iklim, relief (topografi), dan waktu.
Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan menghasilkan tanah dengan sifat-sifat yang berbeda. Namun, di dalam pembahasan kali ini akan dijabarkan secara lengkap tentang jenis tanah berdasarkan bahan induk pembentuknya.
Ilustrasi tanah gambut yang berasal dari sisa tanaman. Foto: Pixabay

Jenis-Jenis Tanah Bedasarkan Bahan Induk Pembentuknya

Mengutip dalam buku Top Modul Bedah Kisi-Kisi SBMPTN Soshum susunan Tim Smart Genesis (2018: 99), jenis-jenis tanah berdasarkan bahan induk pembentuknya di antaranya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Tanah Gambut
Tanah gambut memiliki bahan induk yang berasal dari sisa tanaman dan binatang yang bercampur dengan mineral dan diendapkan. Tanah gambut terbentuk karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa tumbuhan rawa.
Tanah jenis ini memiliki ciri-ciri, yaitu tidak terjadi diferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna coklat hingga kehitaman, dan tekstur debu lempung.
2. Tanah Mediteran
Tanah mediteran memiliki bahan induk yang berasal dari batuan beku yang bersifat basa. Tanah jenis ini memiliki ciri-ciri, yaitu mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna coklat hingga merah, mempunyai horizon B argilik, dan tekstur geluh hingga lempung.
Ilustrasi tanah muda yang memiliki bahan induk yang berasal dari batuan beku. Foto: Pixabay
3. Tanah Muda
Tanah muda memiliki bahan induk yang berasal dari batuan beku, sedimen, atau metamorf masam atau basa. Tanah jenis ini memiliki ciri-ciri yaitu berupa tanah mineral, tanpa atau sedikit perkembangan profil.
ADVERTISEMENT
Tanah muda memiliki batuan induk berupa batuan beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm), bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop), tekstur tanah beraneka ragam, dan pada umumnya berpasir.
4. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis memiliki bahan induk yang berasal dari abu vulkanik dan tufa. Tanah vulkanis memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, karena mengandung unsur hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman.
Jenis tanah ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Lombok. Tanah vulkanis biasanya digunakan di daerah pertanian dan perkebunan.
5. Tanah Aluvial
Tanah aluvial memiliki bahan induk yang terdiri dari batuan beku, sedimen, atau metamorf. Tanah jenis ini berasal dari endapan lumpur yang dibawa aliran sungai.
ADVERTISEMENT
Tanah aluvial umumnya subur, karena memiliki kandungan air yang cukup. Tanah ini biasanya ditemukan di bagian hilir karena terbawa dari hulu dan biasanya berwarna coklat hingga kelabu.
(VIO)