Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Karakteristik Ascomycota dan Siklus Hidupnya
27 Mei 2022 21:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ascomycota merupakan kelompok jamur terbesar dan memiliki jenis paling beragam. Karakteristik Ascomycota sendiri cukup berbeda dengan jenis-jenis jamur lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma (apabila banyak disebut askomata). Askomata bisa berbentuk mangkok, botol, ataupun menyerupai balon).
Tubuh Ascomycota ada yang berupa uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Hidupnya sendiri bisa sebagai saprofit maupun parasit. Beberapa jenis di antaranya juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu serta membentuk lumut kerak.
Agar mampu membedakannya dengan jamur jenis lain, simak karakteristik Ascomycota dalam pembahasan berikut ini.
Karakteristik Ascomycota
Secara umum, menurut buku Intisari Biologi Dasar Volume 2: Diandra Kreatif karangan Siti Pramitha Retno, ciri-ciri atau karakteristik jamur yang termasuk dalam divisi Ascomycota antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Siklus Hidup Ascomycota
Merujuk pada buku ajar Dasar Biomedik Lanjutan karya Denai Wahyuni, daur hidup Ascomycota dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) dan bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ujung hifa yang lainnya membentuk anteridium. Anteridium dan askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid. Pada askogonium, tumbuh trikogin yang menghubungkan askogonium dengan anteredium.
Melaui trikogin, inti dari anteredium pindah ke askogonium, lalu berpasangan dengan inti pada askogonium. Selanjutnya, pada askogonium tumbuh sejumlah hifa yang disebut dengan hifa askogonium.
Inti-inti membelah secara mitosis dan tetap berpasangan. Hifa askogonium tumbuh dan membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak, sedangkan pada bagian ujungnya memiliki dua inti.
Bagian ujung inilah yang akan tumbuh menjadi bakal askus. Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak dan membentuk tubuh buah.
Dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 spora askus (askospora). Askospora yang jatuh pada lingkungan yang sesuai akan tumbuh membentuk hifa atau miselium baru.
Cara Hidup Ascomycota
Ascomycota hidup sebagai pengurai bahan organik khususnya dari tumbuhan atau sisa-sisa dari organisme yang ada di dalam tanah maupun di laut.
ADVERTISEMENT
Ascomycota bersel satu atau ragi hidup di bahan yang mengandung gula atau karbohidrat, seperti singkong yang menghasilkan tapai atau sari anggur yang digunakan untuk membuat minuman anggur merah (wine). Sementara itu, sebagian jenis lainnya ada yang hidup sebagai parasit di organisme lain.
Jamur morel atau Morchella esculenta hidup dengan bersimbiosis mutualisme kepada tumbuhan dengan membentuk mikoriza. Ascomycota dapat melindungi tumbuhan dari serangan hama serangga dengan cara mengeluarkan racun bagi Ascomycota yang hidup di permukaan sel mesofil daun.
Berdasarkan situs Science Direct, terdapat sekitar 30.000 spesies atau separuh dari jumlah spesies Ascomycota yang ada ditemukan hidup bersimbiosis dengan ganggang dan membentuk lichen (lumut kerak).
ADVERTISEMENT
(VIO)