Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Keanekaragaman Hayati dan Manfaatnya untuk Kehidupan
9 Februari 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keanekaragaman hayati merupakan istilah penting yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan alam dan sosial. Keanekaragaman hayati diartikan sebagai variasi makhluk hidup mulai dari gen, spesies, hingga ekosistem pada suatu wilayah.
ADVERTISEMENT
Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang memberi manfaat di berbagai bidang. Konsep dari keanekaragaman hayati didasarkan pada prinsip bahwa tidak ada makhluk hidup yang sama persis di dunia ini.
Setiap makhluk hidup memiliki sifat, wujud, dan perilaku yang berbeda-beda. Keragaman inilah yang membentuk sebuah keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah .
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati lebih lanjut, simaklah artikel ini sampai selesai.
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Berdasarkan buku berjudul Keanekaragaman Hayati oleh Amien S Leksono, keanekaragaman hayati didefinisikan sebagai semua makhluk hidup termasuk organisme alam , komunitas biotik yang masih bersifat alamiah maupun yang sudah diubah oleh manusia.
Departement of Industry Tourism and Resources of Australian Government juga mendefinisikan keanekaragaman hayati sebagai semua makhluk hidup di bumi termasuk keanekaragaman genetik yang dikandung dan keanekaragaman ekosistem yang dibentuk.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini ditandai dengan ada beragam ekosistem, spesies dan genetik yang berbeda-beda di dalam setiap jenisnya.
Oleh karena itu, Indonesia dikenal dunia sebagai negara mega-biodiversity. Bahkan, negara ini menduduki posisi penting dalam peta keanekaragaman hayati dunia.
Secara global, Indonesia termasuk dalam tiga negara dengan keanekaragaman hayati terbesar bersama dengan Brazil dan Zaire. Tingginya biodiversity ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang masing-masing memiliki ragam tumbuhan dan hewan.
Mengutip buku Biomagz Berbasis Kearifan Lokal Keanekaragaman Hayati di SMA oleh Rina Wahyuningsih, Indonesia diperkirakan memiliki 42.548 spesies tumbuhan, 720 spesies mamalia, 1605 spesies burung, 385 spesies amfibi, dan 723 spesies reptil.
ADVERTISEMENT
Setiap spesies makhluk hidup tersebut memiliki berbagai keunikan dan tingkatan. Berikut ini tingkatan keanekaragaman hayati secara umum.
Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Mengutip buku Keanekaragaman Hayati oleh Akmal, tingkatan keanekaragaman hayati yang banyak diacu sampai sekarang dibagi menjadi tiga tingkatan seperti keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem.
1. Tingkat Keanekargaman Hayati Genetik
Keanekaragaman genetik adalah jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam individu suatu spesies atau populasi tertentu seperti pada manusia, tumbuhan , hewan, dan mikroorganisme yang mendiami bumi.
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang dapat dijumpai dalam kromosom makhluk hidup. Setiap susunan gen memberi pengaruh pada anatomi maupun fisiologi setiap organisme.
Bila susunan gennya berbeda, maka bentuk fisik atau penampakannya akan berbeda pada satu sifat atau keseluruhan. Tingkat keanekaragaman hayati ini disebut sebagai varietas.
ADVERTISEMENT
Peningkatan varietas dapat terjadi lewat persilangan antar organisme atau spesies dengan sifat berbeda serta pembudidayaan hewan dan tumbuhan liar oleh manusia alias domestikasi. Contoh tingkatan keanekaragaman hayati gen pada tumbuhan di antaranya, yaitu:
a. Tumbuhan
Tumbuhan padi memiliki berbagai jenis varietas seperti padi rojolele, padi cherang, padi ciliwung, dan lain-lain.
Mangga memiliki berbagai varietas seperti mangga arumanis, mangga manalagi, mangga golek, dan lain-lain.
b. Hewan
Sementara itu, tingkatan keanekaragaman hayati pada hewan antara lain:
2. Tingkat Keanekargaman Hayati Spesies
Spesies diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomis, fisiologis dan memiliki kemampuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya untuk menghasilkan keturunan dan melanjutkan generasinya.
ADVERTISEMENT
Perbedaan antara jenis makhluk hidup pada satu keluarga lebih mudah diamati jika dibandingkan perbedaan individu dalam satu jenis spesies. Tingkatan spesies tumbuhan maupun hewan terdiri atas genus dan family. Berikut contohnya.
a. Tumbuhan
Tingkat genus pada tumbuhan contohnya genus Citrus pada jeruk bali, jeruk nipis, dan jeruk manis. Selain itu, ada genus musa pada pisang buah dan pisang serat.
Sementara itu, pada tingkat spesies family tumbuhan contohnya famili Poaceae pada padi, jagung, dan alang-alang, kemudian family Zingiberaceae pada kunyit dan jahe.
b. Hewan
Tingkat family: family Bovidae pada Sapi dan Kerbau dan family Canidae pada serigala dan rubah.
Tingkat Genus dibagi menjadi genus Felis dan genus Bos. Genus Felis di antaranya kucing leopard, kucing rumahan, dan kucing hutan. Sedangkan pada genus bos seperti sapi berpunuh, sapi potong dan perah di Eropa, dan sapi asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
3. Tingkat Keanekargaman Hayati Ekosistem
Ekosistem diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antar makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya. Interaksi ini juga terjadi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, seperti oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan faktor abiotik lainnya.
Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan cara beradaptasi setiap makhluk hidup. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, sehingga menimbulkan keserasian.
Hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah letak geografis. Faktor ini memengaruhi iklim, suhu, curah hujan, intensitas cahaya matahari dengan kadar yang berbeda-beda. Akibatnya, flora dan fauna yang menempati suatu wilayah akan bervariasi.
Daerah dengan iklim dingin menyebabkan tempat ini jarang memiliki pohon, yang dapat tumbuh hanya jenis lumut. Sementara hewan yang dapat hidup pada iklim ini antara lain rusa kutub dan beruang kutub.
ADVERTISEMENT
Pada daerah iklim sedang terdapat tumbuhan seperti bambu, pakis, cemara, dan beluka. Sementara beberapa fauna yang hidup daerah iklim ini antara lain kelinci, tikus salju, beruang hitam, dan lain-lain.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis yang memiliki flora dan fauna yang beraneka ragam. Salah satu negara dengan iklim tropis dengan keanekaragaman hayati adalah Indonesia, Kongo, Malaysia, Papua Nugini, Brunei, Filipina, Brazil, Kolombia, Peru dan sekitarnya.
Daerah gurun dengan perbedaan suhu yang mencolok antara siang dan malam membuat daerah ini memiliki ragam flora dan fauna yang sangat sedikit. Contoh flora daerah ini yakni kaktus, sedangkan hewan yang dapat dijumpai ialah jenis reptile dan mamalia kecil.
Manfaat Keanekaragaman Hayati di Berbagai Bidang
Mengutip buku Memupuk Kehidupan di Nusantara oleh Setijati D Sastrapradija, keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
Bahkan keragaman hewan tumbuhan serta organisme di bumi dapat memenuhi segala macam kebutuhan yang diperlukan oleh manusia baik primer maupun sekunder.
1. Bidang Pangan dan Sandang
Biodiversitas memiliki manfaat sebagai bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi manusia. Keanekaragaman tersebut memberi pilihan manusia dalam memilih makanan jenis apa yang dibutuhkan.
Indonesia tercatatat memiliki 400 spesies penghasil buah, 370 spesies sayuran serta 55 spesies rempah-rempah. Dalam ragam kekayaan hewani, Indonesia menjadi tempat tinggal ratusan spesies hewan daging dan susu serta kulit.
Bahkan beberapa tumbuhan juga dimanfaatkan untuk kepentingan industri, seperti kayu jati, obatan-obatan dan bahan kosmetik seperti lidah buaya, dan lain-lain.
2. Bidang Ekologi
Biodiversity menjadi bagian penting dalam ekosistem dan mengandung nilai ekologis yang memiliki peranan untuk kelangsungan makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Misalnya pada ekosistem hujan hutan tropis memiliki manfaat ekologis yang mengambil peran penting sebagai paru-paru bumi dan menjaga kestabilan iklim global. Fungsi tersebut tak dapat digantikan dengan ekosistem sawah atau jenis ekosistem lainnya.
Selain itu, keanekaragaman hayati juga memiliki peranan untuk mempertahankan ekosistem. Sebab, masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistem tersebut.
3. Bidang Ekonomi
Tumbuhan dan hewan memiliki berbagai nilai ekonomi untuk kelangsungan hidup. Contohnya tumbuhan berkayu seperti Jati dapat dimanfaatkan untuk bangunan dan furnitur atau sebagai komoditi ekspor yang akan menambah devisa negara.
Selain itu, komoditi hewan darat maupun lautan yang beragam dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan sumber ekspor negara. Mengutip Indonesia.go.id, komoditas unggulan ekspor Indonesia dari laut antara lain udang, tuna, cumi sotong gurita, hingga rumput laut.
ADVERTISEMENT
4. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Flora dan fauna dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satunya, yaitu penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan atau penelitian jenis hewan dan spesies yang masih belum diketahui manfaatnya bagi kehidupan.
Dengan demikian, biodiversity menjadi salah satu aspek penting untuk sarana pengembangan dan penelitian di berbagai bidang pengetahuan.
(IPT)