Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Kolesistitis, Penyakit Penyumbatan Saluran Empedu Akibat Kolesterol
19 Oktober 2021 16:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saluran empedu adalah salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi menyalurkan cairan empedu yang telah diproduksi oleh hati. Cairan empedu yang dibawa ini mengandung garam empedu dan kolesterol.
ADVERTISEMENT
Apabila cairan empedu yang mengandung kolesterol ini mengendap dalam saluran empedu dan menyumbatnya, itu akan mengakibatkan penyakit. Penyakit saluran empedu ini memerlukan perawatan khusus, agar kondisi tubuh penderitanya tidak semakin parah.
Lantas, apa penyakit yang menyerang saluran empedu dan disebabkan oleh penumpukan kolesterol ini? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengenal Penyakit Kolesistitis
Dikutip berdasarkan buku Penuntun Diet Edisi Baru oleh dr. Sunita Almatsier, M.Sc (2004: 130), penyakit yang disebabkan penyumbatan saluran empedu karena penumpukan kolesterol disebut kolesistitits.
Sebagian besar penyakit kolesistitis memang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu, sehingga cairan empedu tersebut terperangkap di dalam kantong empedu.
Namun, selain penumpukan kolestrol, penyumbatan saluran empedu juga dapat disebabkan oleh hal-hal lain, seperti:
ADVERTISEMENT
Penyakit kolesistitis dapat disertai dengan jaundice (ikterus), karena cairan empedu yang tidak bisa masuk ke saluran cerna, berubah warna menjadi bilirubin yang berwarna kuning, dan masuk ke peredaran darah.
Gejala Penyakit Kolesistitis
Gejala utama penyakit kolesistitis adalah munculnya rasa sakit perut yang luar biasa di bagian kanan atas. Rasa sakit ini akan bertahan selama beberapa jam. Biasanya, sakit perut mulai muncul setelah penderita mengonsumsi makanan berlemak.
Saat sakit perut muncul, terkadang rasa sakitnya menjalar hingga ke punggung, tulang belikat kanan, hingga bahu kanan. Selain itu, penyakit kolesistitis juga dapat disertai gejala-gejala lain, yaitu:
ADVERTISEMENT
Pengobatan Penyakit Kolesistitis
Penanganan penyakit kolesistitis sebaiknya dilakukan di rumah sakit, agar kondisi pasien dapat lebih terpantau. Merangkum dalam buku Obstetri Williams Panduan Ringkas oleh Kenneth J. Leveni dkk (2009: 614), langkah-langkah pengobatan yang akan dilakukan oleh dokter, yaitu:
Selain pengobatan tersebut, dokter dapat menganjurkan penderita kolesistitis untuk menjalani operasi pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi), guna mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan mencegah kambuhnya penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua metode kolesistektomi, yaitu:
Umumnya, setelah dilakukan kolesistektomi, proses pencernaan akan tetap berlangsung normal.
(VIO)