Konten dari Pengguna

Mengenal Laba, Keuntungan dalam Sebuah Usaha

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
4 November 2021 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menghitung laba. Pada umumnya sebuah usaha apa pun ingin mencapai keuntungan yang biasa disebut sebagai laba. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung laba. Pada umumnya sebuah usaha apa pun ingin mencapai keuntungan yang biasa disebut sebagai laba. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Pada umumnya sebuah usaha apa pun ingin mencapai keuntungan yang biasa disebut laba perusahaan. Tujuan utama suatu perusahaan mendirikan bisnis adalah untuk mencapai laba bersih yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Penilaian kinerja keuangan dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar laba perusahaan. Selain itu, pelaku usaha juga dapat membandingkan hasil laba pada tahun tertentu dengan laba tahun-tahun berjalan sebelum dan sesudahnya.

Laba, Keuntungan dalam Sebuah Usaha

Berdasarkan jurnal Analisis Penjualan Bersih, Beban Umum, dan Administrasi terhadap Laba Tahun Berjalan oleh Denny Putri Hapsari, laba merupakan selisih lebih antara pendapatan dan beban yang timbul dalam kegiatan utama atau sampingan dari suatu perusahan selama satu periode.
Untuk menghasilkan laba atau pendapatan, perusahaan harus rela mengeluarkan biaya yang berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan tersebut.
Pendapatan dan beban tidak dapat dipisahkan. Penerimaan atau pendapatan adalah hasil yang dapat diperoleh dari kegiatan yang dilakukan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan beban adalah biaya yang dikeluarkan atau digunakan untuk memperoleh pendapatan yang diharapkan oleh perusahaan.
Perusahaan perlu memperhatikan pendapatan yang diterima dan pengeluaran yang dilakukan selama kegiatan produksi berlangsung. Gunanya, supaya perusahaan menghasilkan laba yang diinginkan demi keberlangsungan usahanya.
Jika pendapatan terlalu besar dari beban, perusahaan akan meraup laba. Berlaku juga sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, perusahaan akan mengalami kerugian.
Kondisi laba suatu perusahaan merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam menjalankan usaha.
Ilustrasi laba. Pada umumnya sebuah usaha apa pun ingin mencapai keuntungan yang biasa disebut sebagai laba. Foto: Pixabay.com

Jenis-Jenis Laba

Dalam jurnal berjudul Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Investasi terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Emi Yulianty menjabaran jenis-jenis laba. Laba menurut pengukuran tingkatnya terdiri dari lima jenis. Di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Margin kontribusi
Laba kontribusi dihitung dengan mengurangkan biaya variabel dari pendapatan yang diperoleh suatu divisi. Konsep ini bermanfaat untuk perencanaan dan pembuatan keputusan laba suatu divisi berjangka pendek.
2. Laba terkendali divisi
Laba jenis ini dihitung dengan cara megurangi pendapatan dengan biaya-biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer divisi. Penerimaan ini meliputi biaya variabel yang terkendali dan biaya tetap terkendali.
3. Laba langsung
Laba ini dapat dihitung dengan mengurangi pendapatan divisi dengan semua biaya yang langsung terjadi dalam divisi yang bersangkutan. Profitabilitas ini cocok digunakan untuk menilai kemungkinan yang mendatangkan keuntungan jangka panjang.
4. Laba bersih sebelum pajak
Laba bersih ini dapat dicari dengan menghitung pendapatan divisi dengan biaya langsung divisi dan biaya kantor pusat.
ADVERTISEMENT
Laba bersih sebelum pajak mencerminkan prestasi ekonomi divisi. Karena menikmati fasilitas kantor pusat, divisi mengalokasi biaya kantor pusat.
5. Laba bersih sesudah pajak
Besar laba bersih sesudah pajak dihitung melalui pengurangan laba bersih sebelum pajak dengan pajak penghasilan divisi. Sebagai satu kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri, laba divisi memperhitungkan pajak penghasilan.
(FNS)