Konten dari Pengguna

Mengenal Macam-Macam Hujan dan Prosesnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Desember 2021 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Macam-macam hujan dapat dilihat berdasarkan proses terjadinya. Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi, akibat terjadinya kondensasi (penguapan).
ADVERTISEMENT
Proses terjadinya hujan berhubungan dengan siklus air atau hidrologi. Siklus inilah, yang akan menyebabkan air dari atmosfer turun ke permukaan bumi.
Sebelum mengenal macam-macam hujan berdasarkan proses terjadinya, penting mengetahui proses terjadinya hujan secara umum terlebih dahulu. Prosesnya sendiri dibagi menjadi tiga tahap.
Proses terjadinya hujan terjadi melalui tiga tahapan, yaitu penguapan, pengembunan, dan presipitasi. Foto: Pixabay

Proses Terjadinya Hujan

Berdasarkan buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia karya Bambang Utoyo (2016: 96), terdapat tiga tahapan utama proses terjadinya hujan, yaitu:
1. Penguapan (Evaporasi)
Evaporasi adalah proses perubahan air menjadi gas, sehingga air berubah menjadi uap-uap air, dan memungkinkannya untuk naik ke atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari, semakin besar pula jumlah uap air yang naik ke atmosfer bumi.
2. Pengembunan (Kondensasi)
Uap-uap air yang naik pada ketinggian tertentu, akan mengalami proses kondensasi atau pengembunan. Proses ini ditandai dengan uap air yang berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi, karena adanya pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk, akan saling mendekati dan bersatu sama lain, sehingga membentuk awan.
3. Presipitasi
Proses presipitasi adalah proses mencairnya awan, karena pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah, hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi.
Ilustrasi gumpalan-gumpalan awan yang menandakan proses terjadinya hujan. Foto: Pixabay

Macam-Macam Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya

Menurut buku Geografi dan Sosiologi terbitan Yudhistria Ghalia Indonesia (2017: 38), berdasarkan proses terjadinya, hujan dibagi menjadi beberapa macam, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Hujan Siklonal
Hujan siklonal terjadi karena suhu permukaan bumi yang tidak stabil, sehingga suhu menjadi lembab, sekaligus diikuti angin yang berputar ke atas.
ADVERTISEMENT
Biasanya, macam hujan ini memiliki intensitas yang cepat berubah dan melanda area yang tidak terlalu luas, dalam waktu yang relatif singkat.
2. Hujan Zenithal
Hujan zenithal adalah hujan yang kerap terjadi di daerah sekitar ekuator. Macam hujan ini terjadi, karena pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara.
Angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator, yang berakibat awan menjadi jenuh, sehingga turunlah hujan.
3. Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena angin mengandung uap air dan bergerak secara horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, lalu suhu udara berubah menjadi dingin, sehingga terjadi kondensasi dan turunlah hujan.
Macam-macam hujan berdasarkan proses terjadinya dibagi menjadi enam. Foto: Pixabay
4. Hujan Muson
Hujan muson adalah hujan musiman yang disebabkan adanya angin muson. Di Indonesia, hujan muson terjadi pada bulan Oktober hingga April, tepatnya selama musim penghujan.
ADVERTISEMENT
Angin muson ini bergerak dari benua Australia menuju Asia, yang membawa awan dan curah hujan tinggi. Pergerakan angin ini disebabkan Australia sedang mengalami musim dingin.
5. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi akibat pertemuan angin musim panas (membawa uap air lembab) dan udara dingin bersuhu rendah.
Pertemuan ini menyebabkan terjadinya pengembunan di udara, yang akhirnya menurunkan hujan. Daerah bertemunya angin musim panas dan udara dingin disebut dengan bidang front.
6. Hujan Buatan
Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan, ketika kebutuhan air secara alami tidak dapat dipenuhi. Untuk membuat hujan buatan, diperlukan awan yang memiliki kandungan air yang cukup, sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah.
ADVERTISEMENT
(VIO)