Mengenal Masa Food Gathering dan Masa Food Producing

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
27 Januari 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manusia purba pada masa food producing Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manusia purba pada masa food producing Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Ketika bertahan hidup, manusia purba mengalami transisi dari masa food gathering ke masa food producing. Masa transisi itu terjadi di Zaman Neolitikum atau yang disebut sebagai Revolusi Neolitik, yakni revolusi secara besar-besaran karena terjadi perubahan besar dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Menyadur dari Modul Belajar Mandiri Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Pra-aksara, food producing adalah aktivitas memproduksi makanan dengan cara beternak dan bercocok tanam.
Adapun arti food gathering adalah kegiatan mengumpulkan dan berburu makanan yang dilakukan oleh manusia purba. Agar lebih memahami penjelasan mengenai masa food gathering dan food producing, simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini.

Mengenal Masa Food Gathering

Ilustrasi Goa. Foto: Shutterstock.com
Setiap manusia akan berusaha untuk mempertahankan hidupnya. Salah satu usaha manusia purba untuk bertahan hidup dikenal dengan masa food gathering.
Masa food gathering merupakan upaya mengumpulkan makanan dengan berburu hewan yang ada di hutan, sungai, maupun pantai. Dengan berburu manusia purba dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Ciri utama manusia purba pada masa food gathering adalah hidup nomaden atau berpindah-pindah. Mereka hidup beranjak di sekitar sungai atau danau karena di situlah hewan buruannya mencari minum.
ADVERTISEMENT
Adapun yang bertugas untuk memburu adalah kelompok kecil yang terdiri dari beberapa laki-laki. Hasil berburu akan dibagikan untuk tiap-tiap keluarga.
Contoh hewan yang diburu pada masa ini antara lain ikan, babi, rusa, banteng, kerbau, dan lainnya. Adapun alat untuk berburu masih amat sederhana, yakni menggunakan tulang, membuat jebakan, memakai kayu, dan melontarkan hewan ke jurang.
Sementara itu, pihak perempuan akan mengumpulkan makanan dan meramu. Makanan yang mereka kumpulkan antara lain keladi, buah-buahan, biji-bijian, dan daun-daunan.
Perempuan dewasa yang bertugas mengumpulkan dan meramu makanan juga ikut membimbing anak-anak dalam melakukan hal tersebut.

Mengenal Masa Food Producing

Setelah masa food gathering, manusia purba berkembang ke masa food producing. Mengutip dari buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) karya Nana Supriatna dkk., pada masa ini manusia purba sudah selangkah lebih maju karena mereka mulai mempelajari cara bercocok tanam. Dengan demikian mereka tidak hanya berburu untuk bertahan hidup, tetapi juga sudah bisa bercocok tanam.
ADVERTISEMENT
Ciri manusia purba pada masa food producing, yakni mereka mulai belajar hidup menetap dan meninggalkan kebiasaan hidup nomaden. Kehidupan sudah lebih maju, manusia purba pada masa ini dapat memproduksi makanannya sendiri dengan cara beternak dan bercocok tanam.
Akan tetapi awalnya kegiatan bercocok tanam dilakukan dengan sederhana dan masih berpindah-pindah tempat. Hal itu bergantung dengan keadaan tanah di sekitar. Jika tanah mulai tak subur, mereka akan berpindah tempat dan mencari tanah baru yang masih subur.
Contoh tanaman yang mereka tanam adalah gandum, padi, pisang, ubi, jagung, dan lain sebagainya. Seperti yang sudah disebutkan tadi, pada masa ini kehidupan sudah lebih maju. Hal itu ditandai dengan dikenalnya teknik penjinakan hewat dan sistem bertukar barang.
ADVERTISEMENT
(ZHR)