Konten dari Pengguna

Mengenal Nama Kecil Ahmad Dahlan, Ulama Besar Pendiri Muhammadiyah

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
20 September 2023 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nama kecil Ahmad Dahlan. Foto: Muhamamdiyah.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nama kecil Ahmad Dahlan. Foto: Muhamamdiyah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sosok ulama besar sekaligus pahlawan nasional Kiai Haji Ahmad Dahlan kerap membuat penasaran. Banyak orang yang mencari tahu kisah hidupnya, tak terkecuali nama kecil Ahmad Dahlan.
ADVERTISEMENT
KH Ahmad Dahlan merupakan pendiri Muhammadiyah, gerakan persyarikatan dan organisasi Islam tertua di Indonesia. Namun perjalanan Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah tidak berjalan mulus.
Saat pertama kali mendirikan organisasi tersebut, dia dituduh menyebarkan agama palsu yang bertentangan dengan Islam. Beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai ulama palsu karena mengajar di sekolah Belanda dan bergaul dengan anggota Budi Oetomo.
Untuk lebih mengetahui kisah hidup dan perjuangan KH Ahmad Dahlan, berikut ini rangkuman riwayat hidup dan perjuangan ulama berjuluk 'Sang Pencerah' dalam menyebarkan agama Islam.

Nama Kecil Ahmad Dahlan

Ilustrasi Ahmad Dahlan. Foto: FOTOKITA/Shutterstock
Ahmad Dahlan berasal dari keluarga priyayi dengan ajaran Islam yang kental. Dia adalah putra khatib Masjid Agung Keraton Yogyakarta, KH Abu Bakar bin KH Sulaiman. Sedangkan ibunya, Siti Aminah, merupakan putri dari pejabat penghulu keraton.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Inspirasi Pahlawan Indonesia: KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah oleh Hafidz Muftisany, Ahmad Dahlan adalah keturunan kedua belas Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1868. Sebelum dikenal seagai KH Ahmad Dahlan, nama yang diberikan orangtuanya adalah Raden Ngabehi Ngabdul Darwis atau Muhammad Darwisy. Nama Ahmad Dahlan baru dia peroleh setelah selesai menunaikan ibadah haji.
Putra keempat dari tujuh bersaudara ini terkenal cerdas dari kecil. Saat masih berumur delapan tahun, KH Ahmad Dahlan sudah lancar membaca Al-Quran dengan fasih.
KH. Ahmad Dahlan memperoleh pendidikan agama langsung dari sang ayah. Tak hanya agama, Dahlan kecil juga diajari baca tulis huruf latin dan sastra.
ADVERTISEMENT
Pada usia 15 tahun, Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji ke Mekah dan menetap di sana selama 5 tahun. Kemudian pada 1888, dia kembali ke Jawa dan menikah dengan Siti Walidah.

Mendirikan Muhammadiyah

Ilustrasi Muhammadiyah Foto: Wikimedia Commons
Jiwa kepemimpinan KH Ahmad Dahlan telah terlihat sejak kecil. Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan sangat santun. Inilah yang membuatnya mudah diterima masyarakat.
Sepulang dari Tanah Suci, Ahmad Dahlan bergabung dengan banyak organisasi, seperti Jam’iyatul Khair, Syarikat Islam, Budi Utomo hingga Komite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad.
Pada 18 November 1912, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Tujuannya untuk menyebarkan agama Islam sesuai Al Quran dan hadits.
Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki misi untuk memurnikan kembali ajaran Islam di Tanah Jawa yang saat itu telah bercampur dengan tradisi Hindu dan kejawen.
ADVERTISEMENT
Ahmad Dahlan menginginkan adanya pembaruan terhadap cara berpikir dan beramal masyarakat, namun tetap sesuai dengan ajaran Islam.
Karena itu, Ahmad Dahlan menegaskan bahwa Muhammadiyah bukanlah organisasi yang politik, melainkan perkumpulan yang bergerak dalam bidang pendidikan, khususnya ilmu agama.
Di tahun yang sama, KH Ahmad Dahlan mengajukan permohonan untuk mendapat status sebagai badan hukum kepada pemerintah Hindia Belanda.
Permohonan itu baru dikabulkan dua tahun kemudian dengan syarat Muhammadiyah hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta saja. Sejak saat itu, organisasi Muhammadiyah terus berkembang dan bertambah besar setelah Indonesia merdeka. Kini, Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
(GLW)