Konten dari Pengguna

Mengenal Pempek, Makanan Khas dari Daerah Palembang

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
13 Oktober 2021 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pempek merupakan makanan khas dari daerah Palembang. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pempek merupakan makanan khas dari daerah Palembang. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pempek merupakan makanan khas yang terbuat dari adonan tepung serta ikan tenggiri dan digoreng hingga berwarna kuning keemasan. Pempek menjadi salah satu hidangan favorit beberapa daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pempek memiliki beragam variasi, mulai dari pempek kapal selam, pempek adaan, pempek kulit, hingga pempek lenjer. Pempek menjadi daya tarik kuliner yang tak pernah lekang oleh waktu.
Cita rasa pempek bertambah nikmat, apabila disajikan bersama mie kuning, potongan timun, hingga kuah cuko. Perpaduan rasa gurih dan kesegaran asam kuah pempek, memang cocok dengan lidah orang-orang Indonesia.
Meski begitu populer di Indonesia, dari mana makanan pempek berasal? Agar mengetahui jawabannya, simak asal usul makanan pempek yang menjadi hidangan favorit masyarakat Indonesia.
Pempek disajikan dengan kuah cuko dan timun yang menambah kekhasan rasanya. Foto: Pixabay

Asal-Usul Pempek

Pempek merupakan makanan khas dari daerah Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Menurut buku Tinjauan Historis Akulturasi Budaya dalam Kuliner Palembang (2021: 58), pempek adalah hidangan legendaris sejak abad ke-16 lalu, tepatnya pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
ADVERTISEMENT
Namun, pada zaman tersebut, sajian ini bukan bernama pempek, melainkan dikenal dengan sebutan kelesan. Diberi nama kelesan, karena hidangan ini dapat “dikeles” atau disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Dulunya, kelesan merupakan sajian yang sering digunakan untuk upacara adat. Seiring berjalannya waktu, kelesan semakin populer dan menjadi hidangan di berbagai kesempatan. Ketika orang Belanda mulai datang ke Palembang, pempek mulai dijualbelikan secara bebas.
Pesatnya kepopuleran pempek hingga ke luar daerah, tentu tak bisa lepas dari campur tangan pedagang asal China yang merantau ke Palembang. Pempek memang dibuat oleh orang asli Palembang, akan tetapi pedagang pempek justru didominasi orang Tionghoa.
Pempek terbuat dari adonan tepung dan ikan tengiri. Foto: Pixabay
Dikutip berdasarkan buku Cerita Rakyat dari Pelembang karya Koko P. Bhairawa dkk (2010: 14), konon pada awal tahun 1900-an, ada seorang pedagang pempek keturunan China yang akrab dipanggil Apek.
ADVERTISEMENT
Apek adalah sebutan untuk laki-laki Tionghoa yang terlah berusia lanjut. Hal ini yang diyakini, menjadi asal mula penamaan pempek. Apek menjual pempek berpindah-pindah, dari satu daerah ke daerah lainnya.
Lama-kelamaan, pempek yang dijual Apek mulai dikenal luas. Penjual pempek keturunan China lainnya pun bermunculan satu per satu, dan selalu dipanggil dengan sebutan Apek.
Menariknya, ketika ada orang yang akan membeli pempek, si pembeli akan memanggil penjualnya dengan panggilan “Pek, Empek”, yakni kependekan dari kata Apek. Lama kelamaan, kelesan lebih dikenal dengan sebutan pempek.
Bahan utama pembuatan pempek zaman dahulu dan sekarang juga berbeda. Dulu pempek terbuat ikan belida. Ikan belida merupakan salah satu jenis ikan yang memang banyak dijumpai di Palembang.
ADVERTISEMENT
Namun, jumlah ikan belida kian langka, hingga akhirnya digantikan dengan ikan tenggiri. Ikan tenggiri lebih mudah ditemukan di pasaran. Selain itu, ikan tenggiri juga memiliki rasa yang lebih gurih dan menambah kekhasan rasanya.
Di balik rasa pempek yang begitu khas, penyajian pempek dapat dilengkapi dengan kuah cuko. Cuko dalam bahasa Palembang adalah kuah dengan rasa khas dan biasanya berwarna coklat pekat atau kehitaman.
Cuko selalu ada dalam penyajian pempek. Masyarakat Palembang menyatakan, tak lengkap rasanya jika tidak ada cuko pada pempek yang disajikan.
(VIO)