Konten dari Pengguna

Mengenal Pengertian Argumentasi, Bentuk, hingga Komponennya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
22 Juli 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi argumentasi. Foto: pexels.com.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi argumentasi. Foto: pexels.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Argumentasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan sebuah klaim atau pendapat dalam sebuah debat. Selain secara vokal, argumentasi juga bisa disampaikan dalam bentuk teks atau paragraf.
ADVERTISEMENT
Kemampuan menyampaikan argumentasi yang baik adalah salah satu bentuk keterampilan yang penting dalam berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain.
Adapun penjelasan secara rinci tentang pengertian argumentasi, bentuk-bentuk argumentasi, hingga beberapa hal yang perlu diketahui saat menulis karangan argumentasi dapat disimak pada uraian berikut ini.

Pengertian Argumentasi

ilustrasi argumentasi. Foto: pexels.com.
Argumentasi adalah istilah kata yang diadaptasi dari Bahasa Inggris “to argue” yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan dengan tujuan untuk meyakinkan sesuatu hal atau suatu topik.
Jadi, secara umum argumentasi bisa diartikan sebagai sebuah proses yang melibatkan pengajuan dan pembelaan suatu pendapat atau kesimpulan tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, argumentasi adalah alasan yang dipakai untuk mendukung atau menolak suatu gagasan dan pendapat orang lain dengan disertai dengan alasan yang rasional dan objektif.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Karakteristik Desain Pembelajaran Scaffolfing Argumen Driven yang disusun oleh Fina Fakhriyah, dkk., argumentasi memiliki berbagai tujuan, seperti digunakan untuk membantah klaim yang dibuat orang lain, untuk membela suatu klaim, dan mengajukan pertanyaan berdasarkan data dan bukti yang relevan.
Bukti merupakan bentuk gagasan yang mendukung suatu alasan. Argumen yang digunakan sebagai pembenaran diperlukan setidaknya satu alasan dan kesimpulan.
Dalam ilmu filsafat, argumentasi adalah suatu rangkaian premis yang digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan. Premis adalah penyataan yang mengemukakan suatu alasan atau bukti.
Sementara kesimpulan adalah penyataan bahwa bukti tersebut dapat diklaim sebagai pendukung. Berikut contohnya:
ADVERTISEMENT
Dari bentuk argumentasi di atas, premis 1 dan premis 2 digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan. Dalam kehidupan sehari-hari, argumentasi digunakan dalam berbagai masalah, baik masalah pribadi, sosial politik, etis, dan akademis.

Bentuk-Bentuk Argumentasi

ilustrasi argumentasi. Foto: pexels.com.
Menurut buku Logika & Argumentasi Hukum yang disusun oleh A’an Efendi, dkk., bentuk argumentasi dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara menyampaikan pendapatnya, yakni argumentasi induktif dan argumentasi deduktif. Berikut penjelasannya.

1. Argumentasi Deduktif

Argumentasi deduktif adalah bentuk penalaran dan argumen di mana kesimpulan harus mengikuti premis. Jenis argumentasi ini membuat klaim bahwa sebuah kesimpulan harus didukung premis yang sudah ditentukan. Contohnya:
Lebih lanjut, salah satu hal yang perlu dipahami tentang jenis argumentasi ini, yakni jika premisnya benar maka kesimpulan yang dibuat harus benar.
ADVERTISEMENT

2. Argumetasi Induktif

Argumentasi induktif tidak membuat klaim sebagaimana argumentasi deduktif. Argumentasi induktif kesimpulannya didasarkan pada probabilitas, bukan keharusan.
Jenis argumentasi ini dibangun melalui penalaran induktif yang merupakan proses membuat kesimpulan umum dari contoh yang spesifik.
Contohnya:

Komponen Argumentasi

ilustrasi argumentasi. Foto: shutterstock.com.
Komponen argumentasi adalah poin-poin yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan argumentasi dengan cara yang logis dan sistematis. Masih dari sumber yang sama, komponen argumentasi terdiri atas:

1. Tujuan

Tujuan adalah alasan mengapa penulis atau pembicara menyajikan argumen tersebut. Bentuk dari tujuan argumentasi bisa bervariasi, seperti mempengaruhi, meyakinkan tentang suatu ide atau pendapat tertentu, atau bahkan memberikan informasi objektif.

2. Premis

Premis adalah dasar argumentasi yang berisi fakta atau asumsi yang dianggap benar. Dalam melakukan argumentasi, penting untuk selalu memastikan bahwa premis yang digunakan adalah valid dan dapat dipercaya.
ADVERTISEMENT

3. Hipotesis

Hipotesis adalah kemungkinan yang diajukan berdasarkan premis. Biasanya, hipotesis ini diuji untuk memvalidasi premis yang digunakan.

4. Kesimpulan

Kesimpulan adalah hasil akhir dari proses argumentasi yang dihasilkan dari premis dan hipotesis yang telah diuji.

5. Contoh

Contoh adalah bukti konkret yang digunakan untuk mendukung premis dan hipotesis. Contoh yang kuat dapat memperkuat argumentasi yang signifikan.

6. Conterargument

Counteragument adalah argumen yang menentang argumen utama. Komponen ini menunjukkan bahwa ada sudut pandang alternatif yang harus dipertimbangkan.

7. Rebuttal

Rebuttal adalah respons atau tanggapan terhadap counterargument. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa argumentasi yang disajikan lebih kuat daripada counterargument tersebut.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Karangan Argumentasi

ilustrasi hal yang harus diperhatikan saat menulis karangan argumentasi. Foto: unsplash.com.
Dalam berargumentasi, Anda tak hanya mempertahankan pendapat, namun juga harus memberikan alasan yang kuat, sehingga dapat meyakinkan suatu hal atau topik yang diangkat.
ADVERTISEMENT
Penalaran yang sehat dan didukung oleh penggunaan bahasa yang baik dan efektif sangat menunjang sebuah karangan argumentasi. itu adalah teks yang berisikan pendapat atau argumen seseorang terhadap sesuatu hal.
Jenis teks ini bisa ditemui di berbagai media online maupun offline. Karangan argumentasi banyak digunakan untuk menyakinkan pembaca agar memiliki pandangan yang sama dengan penulis.
Dalam buku Think Smart Bahasa Indonesia karya Ismail Kusmayadi, ada hal yang perlu diperhatikan saat menulis karangan argumentasi, yaitu:
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam menyampaikan sebuah argumentasi harus didasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta tersebut bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, maupun surat kabar.
Selain itu, Anda juga dapat menyusun karangan argumentasi tersebut data wawancara, penelitian, atau observasi. Setelah itu, fakta-fakta tersebut dapat dikembangkan menjadi paragraf dengan pola penalaran sebab-akibat maupun akibat-sebab.
Sebab-akibat adalah karangan argumentasi yang diawali sebab dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Sementara akibat-sebab adalah karangan yang didahului akibat dan dicari sebab-sebabnya.
(IPT)