Mengenal Pengertian Besaran Pokok dan Jenis-jenisnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis-jenis besaran pkok. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis-jenis besaran pkok. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu fisika, terdapat dua istilah yang digunakan untuk mengukur suatu satuan, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Walaupun mirip, besaran pokok dan besaran turunan memiliki perbedaan mulai dari pengertian dan satuan besarannya.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Asas-Asas Fisika karangan Bambang Ruwanto, besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Jenis dari besaran turunan, yaitu volume, massa jenis, dan kelajuan.
Lantas, bagaimana dengan besaran pokok dan jenis-jenisnya? Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya.

Apa yang Dimaksud dengan Besaran Pokok?

Ilustrasi penggunaan mistar untuk menghitung salah satu besaran pokok. Foto: Pexels
Apa itu besaran pokok? Menurut buku Kumpulan Rumus Fisika SMP karangan Joni Zukarnain, besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.
Umumnya, terdapat tujuh besaran pokok yang telah ditetapkan yakni massa, waktu, panjang, kuat arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Tidak hanya itu, ada juga dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, di antaranya sudut datar dan sudut ruang.
ADVERTISEMENT
Setiap masing-masing besaran pokok tersebut memiliki simbol dan lambang satuan yang berbeda-beda. Jika melihat dari pengertian besaran pokok di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan besaran pokok dan besaran turunan dapat dilihat dari satuannya.
Meski demikian, kedua besaran ini diciptakan oleh para ilmuwan untuk memudahkan manusia dalam melakukan perbandingan pengukuran.

Jenis Besaran Pokok

Salah satu jenis besaran pokok adalah waktu. Foto: Unsplash
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, besaran pokok terdiri dari massa, waktu, panjang, kuat arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Sementara itu, ada dua macam besaran pokok tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang.
Untuk memahami lebih jelas dari masing-masing jenis besaran pokok di atas, berikut adalah pengertian dari setiap contoh besaran pokok. Penjelasan ini dikutip dari buku Strategi Kuassi Fisika SMP Kelas 7, 8, 9 yang diterbitkan oleh Tim Smart Nusantara 2017.
ADVERTISEMENT

1. Panjang

Panjang merupakan besaran yang digunakan untuk mengukur panjang dari suatu benda. Satuan internasional panjang yaitu meter (m) dengan dimensi (L).
Satu meter dapat didefinisikan sebagai jarak yang digunakan oleh cahaya dalam ruangan hampa selama 1/299.792.458 sekon.

2. Massa

Lebih lanjut, ada besaran massa yang digunakan untuk mengukur massa atau kandungan materi benda. Satuan internasional massa yaitu kilogram (kg) dengan dimensinya (m).
Untuk massa yang memiliki jumlah satu kilogram, dapat diartikan juga bahwa massa tersebut memiliki massa silinder logam.

3. Waktu

Ini merupakan besaran yang memiliki fungsi untuk mengukur waktu pada suatu peristiwa atau kejadian. Contohnya adalah alat stopwatch yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk berlari.
Satuan internasional waktu, yaitu sekon (s) dengan dimensi (T). Satu sekon juga dapat didefinisikan sebagai selang waktu yang dibutuhkan untuk atom Zayn-133 agar dapat bergerak sebanyak.
ADVERTISEMENT

4. Kuat Arus Listrik

Kuat arus dimanfaatkan untuk mengukur arus listrik dari satu tempat ke tempat lainnya. Kuat arus listrik memiliki satuan internasional yaitu ampere (A) dan dimensi (I).
Satu ampere dapat didefinisikan sebagai kiat arus yang dibutuhkan untuk dapat memindahkan satu muatan coulomb pada setiap detiknya.

5. Suhu

Besaran suhu digunakan untuk mengukur panas pada suatu benda. Satuan internasional dari suhu adalah Kelvin (K). Biasanya, alat yang digunakan untuk mengukur suhu, yaitu termometer.

6. Intensitas Cahaya

Adapun besaran intensitas cahaya yang digunakan untuk mengukur terang atau tidak cahaya yang jatuh pada suatu benda. Satuan internasional dari intensitas cahaya adalah candela (cd).
Adapun satu candela dapat didefinisikan sebagai intensitas pancaran radiasi monokromatik yang berfrekuensi 540 x 10^12 dan memiliki intensitas radian 1/683 watt per radian.
ADVERTISEMENT

7. Jumlah Zat

Satuan terakhir dari besaran pokok adalah jumlah zat. Besaran ini digunakan untuk dapat mengukur jumlah partikel yang ada pada benda tersebut.
Satuan internasional dari jumlah zat ini adalah mol dan dimensi (N). Satu mol dapat didefinisikan sebanding dengan banyak karbon -12.
Selain besaran pokok yang ada di atas, ada juga dua besaran pokok lainnya yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).

Alat Ukur Besaran Pokok

Ilustrasi mistar merupakan salah satu alat ukur besaran pokok. Foto: Pixabay
Meski sudah mengetahui satuan besaran pokok secara keseluruhan, tetap saja untuk mengukurnya pun dibutuhkan alat ukur. Lantas, apa saja alat ukur dalam besaran pokok? Mengutip buku Physics for Junior High School karangan Budi Prasodjo, dkk., berikut informasinya.
ADVERTISEMENT

1. Mistar

Mistar digunakan sebagai alat ukur besaran pokok panjang (I). Bentuk dari alat ini sangat sederhana karena hanya plat panjang yang terbuat dari kayu, plastik, besi, dan lainnya.
Jika dilihat secara lebih detail. skala pada mistar terbagi menjadi dua, yaitu skala utama dan skala nonius. Perbedaan dari kedua skala ini adalah skala utama dinyatakan dengan satuan cm, sedangkan skala nonius dinyatakan dalam satuan mm.

2. Rol Meter

Selain mistar, ada juga rol meter yang digunakan untuk mengukur besaran panjang dengan jarak pengukuran yang lebih panjang mencapai 3 meter hingga 5 meter. Rol meter juga memiliki skala ukuran yang sama dengan mistar, yaitu skala utama dan skala nonius.

3. Neraca atau Timbangan

Neraca atau timbangan adalah alat ukur besaran pokok untuk massa (m). Umumnya bentuk neraca terdiri dari beberapa jenis, di antaranya neraca dua lengan, neraca langkah, neraca O'hauss, dan neraca elektronik.
ADVERTISEMENT
Ketelitian neraca dapat ditentukan dari jenis neraca yang digunakan. Misalnya neraca O'hauss memiliki ketelitian 0,01 gram, sedangkan neraca digital ketelitiannya 0,001 gram.

4. Stopwatch

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa stopwatch termasuk alat ukur besaran pokok waktu (t). Ketika digunakan, alat ini dapat diaktifkan dan dimatikan. Ada dua jenis stopwatch yang biasanya digunakan yaitu stopwatch jarum dan digital.

5. Termometer

Termometer adalah alat ukur besaran pokok suhu (T). Cara kerja alat ini, yakni dengan memanfaatkan sifat pemuaian dan penyusutan benda akibat adanya perubahan suhu.
Termometer juga terdiri dari beberapa jenis, di antaranya termometer zat cair, termometer logam, termometer udara, termometer listrik, dan termometer elektronik.
ADVERTISEMENT

Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Ilustrasi menggunakan mistar untuk menghitung besaran pokok. Foto: Pexels
Perbedaan besaran pokok dan besaran turunan dapat dilihat dari definisi dan contohnya. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Berdasarkan satuan sistem internasional, ada tujuh macam besaran pokok dalam fisika beserta satuannya, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), waktu (detik), kuat arus listrik (ampere), suhu (kelvin), jumlah zat (mol), dan intensitas cahaya (kandela).
Sementara, besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Jadi, satuan besaran turunan juga dapat diturunkan dari satuan-satuan besaran pokok.
Salah satu contoh besaran turunan adalah kecepatan. Kecepatan mempunyai satuan m/s. Satuan meter (m) menyatakan besaran pokok panjang dan satuan detik (s) menyatakan besaran pokok waktu.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa besaran pokok merupakan besaran dasar yang tidak diturunkan dari besaran lain, sedangkan besaran turunan berasal dari kombinasi atau perhitungan besaran pokok.
(JA & SFR)