Konten dari Pengguna

Mengenal Puasa Syawal yang Dilaksanakan 6 Hari setelah Hari Raya Idul Fitri

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Januari 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sebuah keluarga sedang berdoa sebelum berbuka puasa. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sebuah keluarga sedang berdoa sebelum berbuka puasa. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Puasa sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya Idul Fitri adalah puasa Syawal. Puasa Syawal idealnya dilaksanakan setelah hari raya Idul Fitri secara berturut-turut, yakni pada tanggal 2-7 Syawal.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, berpuasa Syawal di luar tanggal tersebut selama masih di bulan Syawal tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sekalipun tidak dikerjakan berurutan.
Dikutip dari Dahsyatnya Puasa Wajib dan Sunnah oleh Akhyar A-Sidiq Muhsin dan Dahlan Harmawisastra, puasa syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah wajib puasa Ramadan yang sudah dijalankan.
Salah satu hadis puasa Syawal diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang mana disebutkan bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal sama dengan puasa selama satu tahun penuh.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Artinya, "Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai bacaan niat dan tata cara puasa Syawal, simak selengkapnya di bawah ini.

Niat Puasa Syawal

Ilustrasi seorang wanita berdoa sebelum berbuka puasa Syawal. Foto: iStock
Puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal dapat dilakukan dengan mengucapkan niat terlebih dahulu. Berikut ini bacaan niat puasa Syawal.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya, "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah SWT."
Jika hendak menjalankan puasa Syawal di pagi atau siang hari, masih bisa menjalankannya dengan berniat di saat itu juga dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh sampai saat itu.
Adapun niat yang bisa dilafalkan adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Tata Cara Puasa Syawal

Ilustrasi Alquran dan tasbih. Foto: iStock
Secara umum, syarat dan tata cara puasa Syawal sama seperti puasa wajib pada bulan Ramadan, yang membedakan hanya niat dan waktu pelaksanaannya.
Dalam melakukan puasa Syawal, dianjurkan untuk segera melaksanakannya setelah Idul Fitri dan tidak menundanya, sesuai dengan firman Allah dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 133 berikut ini.
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn.
Artinya, "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
ADVERTISEMENT
Adapun tata cara puasa Syawal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
(SFR)