Konten dari Pengguna

Mengenal Raja Purnawarman, Sosok di Balik Kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 September 2021 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Raja Purnawarman. Sumber: Kemendikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Raja Purnawarman. Sumber: Kemendikbud.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Raja Purnawarman adalah salah satu raja yang pernah memimpin Kerajaan Tarumanegara, kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Tercatat dalam sejarah, Raja Purnawarman memimpin Kerajaan Tarumanegara pada tahun 317-356 Saka (395-434 Masehi). Ia merupakan pemimpin ketiga dari kerajaan tersebut.
Purnawarman terkenal dengan sifatnya yang mau berjuang demi kehidupan rakyatnya. Tak heran, dirinya beberapa kali muncul dalam prasasti peninggalan umat Hindu.
Penasaran dengan sosok Raja Purnawarman? Berikut penjelasan mengenai raja Kerajaan Tarumanegara ke-3, Raja Purnawarman.

Kerajaan Tarumanegara

Sebelum mengenal Raja Purnawarman, sebaiknya kita mengenali terlebih dahulu kerajaan yang dipimpinnya selama bertahun-tahun.
Mengutip dari buku Sejarah SMA/MA Kls XI-IPS yang disusun oleh Ignas Kingkin Teja, dkk, Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua kedua setelah Kutai. Tarumanegara berlokasi di lembah Sungai Citarum, Jawa Barat.
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Jayasingawarman, seorang tokoh agama Hindu yang berasal dari India. Ia mengungsi ke Jawa Barat akibat kampung halamannya diserang.
Dua arca Wishnu yang ditemukan di situs Cibuaya, Karawang, Jawa Barat. Diperkirakan berasal dari Kerajaan Tarumanagara, sekitar kurun abad ke-7 sampai ke-8 Masehi. Sumber: Kumparan
Jayasingawarman pun akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk membangun kerajaan yang ia beri nama Tarumanegara. Tarumanegara sendiri berasal dari dua kata, Taruma yang berarti nila atau biru yang mewakili sungai yang membelah Jawa Barat dan Negara yang memiliki arti negara atau kerajaan.
ADVERTISEMENT
Kerajaan tersebut diketahui terletak di tepi sungai Citarum dan resmi didirikan pada tahun 358 Masehi dan berhasil berkuasa selama mulai dari abad ke-5 hingga abad ke-7. Jayasingawarman sebagai pendirinya pun menjadi raja pertama dari kerajaan ini.
Setelah Jayasingawarman meninggal dunia, tahta kerajaannya diberikan kepada sang anak, Dharmayawarman pada tahun 382 Masehi.
Tahta Dharmayawarman kemudian diberikan kepada anaknya, Purnawarman pada tahun 395 masehi, dan di sinilah awal mula kejayaan Kerajaan Tarumanegara.

Raja Purnawarman

Purnawarman lahir pada 16 Maret 372 Masehi. Ia lahir sebagai putra dari Raja Dharmayawarman, raja kedua Kerajaan Tarumanegara. Ia juga cucu dari Jayasingawarman, pendiri kerajaan tersebut.
Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar yang ditulis Christiana Umi, Purnawarman mulai memimpin dan naik tahta menjadi raja saat dirinya berumur 23 tahun tepatnya pada tahun 395 Masehi. Meski terbilang muda, Purnawarman berhasil memberikan kejayaan pada kerajaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama Purnawarman memimpin, Kerajaan Tarumanegara berhasil menguasai sebanyak 48 kerajaan daerah yang tersebar di daerah Jawa Barat serta mampu menyejahterakan rakyatnya.
Ilustrasi Prasasti Ciaruteun yang memuat telapak kaki Raja Purnawarman. Sumber: kemdikbud.go.id
Purnawarman juga mampu mengembangkan politik Kerajaan Tarumanegara. Hal ini terlihat dari bagaimana dirinya menjalin hubungan politik dan persahabatan dengan kerajaan lainnya yang sama-sama menganut agama Hindu.
Selain itu, Purnawarman juga dikenal sebagai sosok yang sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia juga terkenal dermawan karena pernah menyumbangkan 1.000 ekor sapi kepada Kaum Brahmana.
Untuk menghargai kedermawanan dari sosok Purnawarman, kaum Brahmana menyebut dirinya sebagai sosok yang dermawan, bijaksana, mulia dan pemberani. Hal ini tercantum dalam peninggalan Prasasti Lebak.
Bukan hanya Prasasti Lebak, kemuliaan dan kedermawanan Purnawarman juga termuat dalam beberapa prasasti lainnya seperti bentuk Prasasti Ciaruteun, Prasasti Tugu, dan Prasasti Kebon Kopi.
ADVERTISEMENT
(SAI)