Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Rumah Adat Madura Tanean Lanjhang dan Ciri Khasnya
10 Januari 2022 10:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama rumah adat Madura dikenal dengan sebutan Tanean Lanjhang. Istilah Tanean Lanjhang ini memiliki makna yang unik, tanean berarti halaman panjang dan lanjhang berarti panjang.
ADVERTISEMENT
Apabila digabungkan, Tanean Lanjhang berarti dengan halaman rumah yang memanjang. Berdirinya rumah adat ini juga tidak terlepas dari hubungan keluarga di antara orang Madura.
Mengutip dari buku Masyarakat Industri, Islam Kita, Hingga Peran Sastra karya Fathul H. Panatapraja, Madura memiliki budaya yang disebut dengan adiluhung yang berarti rumah cahaya.
Konsep Tanean Lanjhang itu sendiri datang dari pengharapan. Cahaya yang dimaksud dari budaya Madura tersebut berarti spirit dari hidup masyarakat Madura.
Masyarakat Madura sendiri memiliki semangat pengayoman dan cita-cita luhur dari ujung kehidupan yakni kemakmuran bersama (keluarga, masyarakat, etnis, dan lainnya).
Sama seperti rumah adat lainnya di Indonesia, ada beberapa keunikan tersendiri yang membedakan setiap rumah adat. Biasanya ciri khas dari setiap rumah adat diambil dari keunikan suku Madura.
ADVERTISEMENT
Tentang Rumah Adat Tanean Lanjhang
Tanean Lanjhang merupakan permukiman tradisional yang terdiri dari suatu kumpulan rumah yang terdiri atas keluarga-keluarga yang mengikut.
Mengutip buku Berdesain: Teori dan Praktik Desain yang disusun oleh Angga Hendrawan, Tanean Lanjhang terdiri dari sejumlah rumah dengan posisi berjajar dan memiliki satu rumah induk di tengah.
Rumah induk akan ditinggali oleh orang yang paling tua (somah) dan berperan menentukan kebijakan, sedangkan rumah di bagian kanan akan ditinggali oleh anak-anak tertua dan anak lainnya yang berada di sebelah kiri secara berurutan.
Hal tersebut lah yang menjadi ciri khas dari Tanean Lanjhang, yaitu unsur kekeluargaan. Hubungan kekeluargaan dari generasi atas dan lima generasi bawah menjadi bukti bahwa suku Madura menjunjung tinggi kekerabatan dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, prinsip kekeluargaan dalam rumah Tanean Lanjhang menjadi salah satu ciri khas dari rumah adat tersebut.
Bagian Rumah Tanean Lanjhang
Dalam rumah Tanean Lanjhang terdapat pembagian ruang, yaitu wilayah depan (amper) dan wilayah belakang (dalem).
Berikut adalah bagian dari rumah Tanean Lanjhang, yakni:
1. Halaman (tanean)
Halaman di rumah Tanean Lanjhang cukup luas dan berbentuk persegi panjang. Ada beberapa istilah luas tanah yang dikenal oleh masyarakat Madura, yakni sakapling, dukapling, salokke, dulokke, dan satabun.
2. Langghar
Langgar adalah simbol ketaatan masyarakat Madura dalam beragama dan komponen penting dalam proses peribadatan.
Langghar biasanya dijadikan sebagai tempat untuk beribadah karena memiliki arti menghadap kiblat. Namun, tidak jarang tempat tersebut dijadikan sebagai ternak, seperti burung atau hasil bumi.
ADVERTISEMENT
3. Rumah utama atau rumah induk
Mengutip buku Ethnomatematika Budaya Jawa Timur karya Mega Teguh Budiarto, dkk, rumah induk atau rumah utama memiliki ciri khas dengan jengger ayam di atapnya.
Rumah utama tersebut yang nantinya ditempati oleh orang tertua di dalam keluarga tersebut. Ibaratnya, orang tertua atau somah tersebut yang menguasai semua kebijakan keluarga terutama masalah pernikahan.
4. Dapur
Seperti rumah pada umumnya, Tanean Lanjhang juga memiliki dapur di dalam rumahnya. Dapur tersebut berukuran luas dan biasanya berada di belakang roma. Biasanya, ukuran dari dapur tersebut, yakni 3,8 meter x 6,6 meter.
(JA)