Mengenal Santo Fransiskus Assisi dan Perjalanan Hidupnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2023 11:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustransi Santo Fransiskus Assisi dalam karya "Saint Francis in the Desert Giovanni Bellini" oleh Giovanni Bellini tahun 1480. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustransi Santo Fransiskus Assisi dalam karya "Saint Francis in the Desert Giovanni Bellini" oleh Giovanni Bellini tahun 1480. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Santo Fransiskus Assisi atau yang memiliki nama asli Francesco Bernardone adalah seorang tokoh terkemuka dalam sejarah Gereja Katolik. Ia merupakan seorang biarawan Gereja Katolik yang mendirikan Ordo Fratrum Minorum pada tahun 1209.
ADVERTISEMENT
Nama "Assisi" pada Santo Fransiskus Assisi merujuk pada kota kelahirannya, yakni Kota Assisi, Italia.
Sementara, istilah "Santo" dalam Kekristenan merupakan sebutan untuk seorang pria yang dipercaya Gereja Katolik telah menjalani hidup dengan suci (kudus).

Santo Fransiskus Assisi

Ilustrasi Santo Fransiskus Assisi dalam karya "Saint Francis of Assisi in Ecstasy" oleh Caravaggio pada tahun 1595. Foto: Wikimedia Common
Fransiskus lahir pada tahun 1182 di Assisi, Italia. Ia lahir sebagai anak dari keluarga yang berada. Ayahnya, Pietro Bernardone, adalah seorang pedagang kain yang sukses. Sementara ibunya, Yohana Dona Pica, adalah seorang putri bangsawan Picardia, Prancis.
Mengutip buku Gereja Sinodal oleh B. S. Mardiatmadja, pada masa kecilnya, Fransiskus hidup dalam kemewahan dan sangat dimanjakan oleh ayahnya. Ia dikenal sebagai orang yang boros dan senang menghambur-hamburkan uang.
Namun, hidup bermewah-mewahan Fransiskus berubah seketika saat ia ditangkap dalam perang saudara antara Assisi dan Perugia.
ADVERTISEMENT

Perubahan Hidup yang Drastis

Pada umur 20 tahun, Fransiskus bersama teman-temannya ikut berperang melawan Perugia sebagai seorang prajurit. Sayangnya, ia ditangkap dan ditawan selama kurang lebih satu tahun.
Setelah dibebaskan, Fransiskus jatuh sakit, dan pengalaman ini menjadi titik awal perubahan hidupnya. Ia pun meninggalkan gaya hidup kemewahan dan mulai mengabdikan hidupnya kepada Allah dan sesama.
Fransiskus mulai mengunjungi orang-orang yang sakit, membantu kaum miskin, dan berdoa lebih sering di geraja. Ia menjauh dari segala hal duniawi dan lebih mendekat kepada Tuhan.

Panggilan untuk Memperbaiki Gereja

Ilustrasi salib Yesus. Foto: Pixabay
Pada suatu hari, saat berdoa di Gereja San Damiano, Fransiskus mendengar suara dari salib Yesus, "Fransiskus, perbaikilah rumah-Ku yang hampir roboh ini!"
Fransiskus menganggap suara itu berasal dari Tuhan. Karenanya, ia lalu pulang ke rumah, mengambil setumpuk kain paling mahal milik ayahnya, lalu menjualnya untuk membiayai perbaikan Gereja San Damiano.
ADVERTISEMENT
Melihat itu, ayahnya marah besar dan menuntut uang itu kembali. Dengan bantuan ibunya, Fransiskus dapat kabur dari rumah dan kembali ke Gereja San Damiano.
Namun, ayahnya mengikuti Fransiskus ke gereja dan memaksanya untuk pulang. Bahkan, ia sampai meminta bantuan Uskup Assisi untuk membujuk putranya agar mau pulang dan mengembalikan uang itu.
Di hadapan sang Uskup, Fransiskus mengembalikan semua uang dan pemberian ayahnya. Ia bahkan melepaskan seluruh pakaian yang ia kenakan. Sang Uskup lalu memberikan Fransiskus pakaian gembala dan ikat pinggang.
Pada saat itu, Fransiskus dengan tegas menyatakan bahwa hanya Tuhan yang akan menjadi Ayahnya. Inilah yang menjadi awal mula di mana Fransiskus mengadopsi gaya hidup yang sangat sederhana.
ADVERTISEMENT

Pendirian Ordo Fransiskan

Mengutip buku Mukjizat Santo Santa oleh Redaksi Penerbit Kanisius, sepanjang hidupnya, Fransiskus terkenal akan kesucian dan keteladanan hidup miskinnya. Ia hidup dengan mengemis makanan dan berkeliling melayani orang-orang miskin.
Fransiskus membaktikan seluruh hidupnya untuk merawat orang sakit, memberi makan orang yang kelaparan, dan membersihkan gereja-gereja. Kehidupannya yang sederhana dan penuh kasih ini kemudian menjadi magnet bagi pemuda-pemuda lain.
Pada tahun 1209, tiga orang bergabung menjadi pengikutnya, yaitu Bernardus Guantevale, Petrus Katana, dan Giles. Bersama mereka, Fransiskus membentuk sebuah komunitas persaudaraan yang berfokus pada kemiskinan, kesucian, dan ketaatan.
Fransiskus berusaha keras untuk menjalani kehidupan menyerupai Kristus. Ia menekankan pentingnya kemiskinan bagi para pengikutnya dan membangun sebuah komunitas yang berkembang menjadi Ordo Fransiskan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Fransiskus juga mendirikan komunitas untuk wanita yang ingin mengikuti jalan rohaninya, yakni yang dikenal sebagai Kongregasi Suster Fransiskan atau Ordo Kedua Fransiskan.

Pengaruh bagi Umat Kristen

Ilustrasi Santo Fransiskus Assisi dalam karya "Francis of Assisi visiting his convent while far away, in a chariot of fire" oleh José Benlliure y Gil. Foto: Wikimedia Commons
Pengaruh Santo Fransiskus Assisi terus terasa bagi umat Kristen hingga saat ini. Salah satunya dengan adanya peringatan hari kematian Santo Fransiskus oleh Gereja Katolik yang jatuh pada tanggal 4 Oktober.
Pada 16 Juli 1228, Fransiskus dikanonisasi oleh Paus Gregorius IX dan menjadi salah satu santo yang paling dihormati dalam Gereja Katolik.
Selain itu, namanya juga diabadikan dalam beberapa tempat di seluruh dunia, termasuk Kota San Francisco di California, Amerika Serikat.
Itulah biografi singkat mengenai Santo Fransiskus Assisi dan perjalanan hidupnya yang bisa menjadi teladan bagi seluruh umat Kristen.
ADVERTISEMENT
(SFR)