Mengenal Sektor Produksi Primer: Sektor Pertanian hingga Sektor Pertambangan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
30 November 2021 13:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pertanian sebagai bagian dari sektor produksi primer. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertanian sebagai bagian dari sektor produksi primer. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, sektor industri dikelompokkan menjadi tiga bagian, di antaranya sektor produksi primer, sekunder, dan tersier. Menurut Sudariyanto dalam buku Industrialisasi, pembangunan tiga kelompok sektor produksi tersebut diperlukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dimungkiri bahwa industrialisasi berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kondisi itu secara tak langsung melekatkan konsep pembangunan dengan proses industrialisasi. Lantas apa yang dimaksud dengan sektor produksi primer? Berikut uraian selengkapnya.

Sektor Produksi Primer

Dalam Buku Ajar Teori Ekonomi Makro oleh Sattar dan Silvana Kardinar Wijayanti, sektor produksi primer adalah sektor usaha yang bergerak di bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, dan perikanan.
Menurut Yudi Antomi dalam buku Aktivitas Ekonomi dalam Perspektif Ruang dan Lingkungan, sektor produksi primer tetap menjadi produksi utama di berbagai negara, utamanya negara berkembang.
Lantas, bagaimana dengan sektor produksi primer di Indonesia? Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia dinilai menjadi salah satu negara dengan sektor produksi primer cukup tinggi. Umumnya, masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal di perdesaan bergerak di sektor pertanian dan perkebunan.
ADVERTISEMENT
Pada wilayah geografis tertentu, masyarakat Indonesia juga memanfaatkan kekayaan alam berupa hasil laut dan sebagainya. Kondisi tersebut tentunya semakin memperkuat sektor produksi primer di Indonesia.

Sektor Pertanian

Menurut Antomi dalam sumber yang sama, sektor pertanian dapat dibedakan berdasarkan metode produksi, perkembangan, pola pemasaran, dan keberadaannya. Berdasarkan metode agrikultur, pertanian dapat dibedakan menjadi:
1. Tipe primitif atau tradisional
Pertanian tipe ini bersifat subsisten atau hasil panen ditujukan untuk dikonsumsi sendiri. Hasil panen tidak dijual untuk kepentingan domestik maupun kepentingan lebih luas seperti ekspor. Tipe pertanian ini masih dapat ditemukan di Indonesia.
2. Tipe intensif
Tipe pertanian intensif memiliki kesamaan dengan tipe primitif, tetapi lebih mengedepankan kebutuhan pangan. Tipe pertanian ini meliputi kegiatan menanam sayuran dan berbagai jenis biji-bijian, termasuk padi.
ADVERTISEMENT
3. Tipe sentralisasi
Tipe pertanian ini ditandai dengan adanya manajemen terpusat untuk mengelola beberapa lahan pertanian. Penjualan hasil panen lalu didistribusikan ke dalam pasar oleh pemilik lahan melalui tengkulak.
Ilustrasi sektor produksi primer di bidang perikanan. Foto: Pixabay

Sektor Produksi Primer Lainnya

Selain bertani, masyarakat Indonesia juga melakukan produksi primer lainnya seperti menangkap ikan dan hasil laut lainnya, melakukan aktivitas pertambangan, dan berburu hasil hutan.
Melansir laman indonesia.go.id, komoditas ekspor hasil laut Indonesia terdiri dari berbagai jenis ikan laut. Contohnya, barramundi, tuna, red snapper, dan makerel, serta komoditas hasil laut lain, seperti kepiting (king crab), udang (emperor prawn/shrimp), cumi-cumi, lobster, dan rumput laut.
Sementara untuk hasil pertambangan, dikutip dari laman bps.go.id, terdiri dari minyak dan gas bumi, batu bara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk hasil hutan berupa berbagai jenis kayu berkualitas tinggi yang siap untuk dijadikan komoditas ekspor.
Dalam buku Aktivitas Ekonomi dalam Perspektif Ruang dan Lingkungan oleh Yudi Antomi, hasil produksi primer di berbagai sektor tersebut akan diubah menjadi barang bernilai lebih tinggi melalui proses manufaktur atau industri.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan bahan dasar dari sektor produksi primer tersebut akan terus berlanjut.
(ANM)