Konten dari Pengguna

Menilik Nilai Estetis Seni Rupa Tiga Dimensi secara Objektif dan Subjektif

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
6 Desember 2021 19:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi patung sebagai seni rupa tiga dimensi. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi patung sebagai seni rupa tiga dimensi. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Setiap karya seni tiga dimensi memiliki nilai estetis seni rupa tiga dimensi tersendiri yang menjadi daya tarik para penikmat seni. Nilai ini berfokus pada keindahan suatu karya seni yang dihasilkan seorang seniman.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan buku Analisa Karya Seni Rupa Tiga Dimensi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang karena memiliki ukuran panjang, lebar, dan volume ruang pada setiap karyanya.
Dengan begitu, karya seni rupa tiga dimensi terlihat sangat jelas secara visual. Selain itu, wujud karya tersebut juga dapat dinikmati dari berbagai arah.
Contoh karya seni rupa tiga dimensi yang sering kita temui, yaitu patung, topeng, keramik, kriya, bangunan, dan boneka.

Nilai Estetis Seni Rupa Tiga Dimensi

Menurut buku Modul Pembelajaran SMA, Seni Budaya yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mempelajari seni tidak terlepas dari persoalan estetika yang identik dengan keindahan suatu karya seni.
Nilai estetis seni rupa tiga dimensi dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis objektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri. Dalam artian, keindahan tampak kasat mata.
ADVERTISEMENT
Keindahan suatu karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, dan penempatan objek yang membentuk suatu kesatuan. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual pada suatu karya seni juga dapat meningkatkan nilai estetis karya tersebut.
Selanjutnya, nilai estetis subjektif juga menekankan bahwa keindahan suatu karya seni bergantung pada selera penikmatnya. Sebagai contoh kamu sangat tertarik dengan suatu karya seni patung, tetapi teman kamu yang lainnya tidak tertarik.
Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat subjektif.

Unsur Seni Rupa Tiga Dimensi

Ilustrasi patung sebagai seni rupa tiga dimensi. Foto: Pexels.com
Nilai etetis seni rupa tiga dimensi akan selalu berkaitan dengan unsur-unsur karya seni yang membuatnya menjadi suatu kesatuan. Berikut ini unsur seni rupa tiga dimensi menurut buku Modul Pembelajaran SMA, Seni Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
1. Titik
Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mendapatkan ide baru dalam berkarya seperti membuat garis dan ruang.
2. Garis
Garis merupakan goresan atau batas pada suatu benda, ruang, dan bidang. Penggunaan garis dalam sebuah gambar juga memiliki kesan tertentu. Misalnya, garis lurus mempunyai kesan keras, sedangkan garis patah-patah memiliki kesan kaku.
3. Bidang
Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis disebut bidang. Unsur ini memiliki dimensi panjang, lebar, atau disebut juga pipih.
4. Tekstur
Berdasarkan jenisnya, tekstur terbagi menjadi dua macam, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan indra penglihatan dan peraba. Sedangkan tekstur semu tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan indra penglihatan dan peraba.
ADVERTISEMENT
5. Bentuk
Pengenrtian bentuk menurut bahasa, dapat berarti bangun atau bentuk plastis. Bangun ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai benda tersebut.
(FNS)