Konten dari Pengguna

Metode Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
6 Oktober 2021 15:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemisahan campuran. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemisahan campuran. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu kimia, campuran adalah suatu materi yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat asalnya. Udara, batuan, air sungai, susu cokelat, dan teh manis adalah contoh campuran.
ADVERTISEMENT
Sebagian zat penyusun campuran berguna bagi kehidupan makhluk hidup. Namun, sebagiannya lagi merugikan. Zat-zat yang merugikan ini perlu dipisahkan.
Proses pemisahan campuran tak hanya untuk memisahkan zat yang merugikan. Pemisahan campuran juga dilakukan untuk memisahkan manfaat campuran yang berbeda-beda.
Pada proses pengolahan minyak bumi, misalnya. Bensin, solar, minyak tanah, nafta, aspal, dan kerosin memiliki manfaat yang berbeda-beda sehingga perlu dipisahkan.
Zat-zat penyusun campuran dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat setiap zat. Metode atau cara yang digunakan dalam pemisahan campuran ada dua, yaitu berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia.
Ulasan berikut akan membahas lebih lanjut mengenai pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika.

Pemisahan Campuran Berdasarkan Sifat Fisika

Ilustrasi pemisahan campuran. Foto: Pixabay
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Biologi, Kimia) untuk Kelas VII SMP oleh Yusa dkk, pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dapat dilakukan menggunakan jenis-jenis metode berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan atau filtrasi merupakan metode pemisahan campuran yang cukup umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Proses penyaringan umumnya digunakan untuk memisahkan campuran yang zat penyusunnya cairan dan padatan.
Sebagai contoh, dalam pembuatan santan kelapa. Santan kelapa terbuat dari kelapa yang diparut, lalu dicampur dengan air. Setelah itu, campuran santan kelapa dan air disaring menggunakan saringan sehingga tidak mengandung ampas lagi.
2. Penguapan (Evaporasi)
Sama seperti penyaringan, penguapan juga dapat digunakan untuk memisahkan larutan yang zat penyusunnya padatan dan cairan. Namun, biasanya padatan tersebut larut dalam cairan.
Metode penguapan ini dilakukan dengan memanaskan larutan. Pemanasan mengakibatkan pelarut akan menguap, sedangkan padatan yang terlarut akan tersisa.
Salah satu contoh pemisahan larutan yang menggunakan metode ini adalah pada proses pengolahan garam dari air laut. Air laut dimasukkan ke dalam tambak. Kemudian, panas matahari akan menguapkan air laut, sedangkan padatan garam akan tertinggal.
ADVERTISEMENT
3. Penyulingan (Distilasi)
Penyulingan atau distilasi dilakukan berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap dan uap itu didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Contohnya, penyulingan digunakan untuk memisahkan air dan alkohol. Caranya dengan memanfaatkan perbedaan titik didih air dan alkohol, di mana titik didih alkohol yang lebih rendah lebih mudah menguap.
Alkohol yang dipanaskan akan menguap, sementara air yang titik didihnya lebih tinggi akan tertinggal di wadah. Uap alkohol kemudian dialirkan ke wadah lain untuk diubah menjadi cair lagi sehingga menghasilkan tetesan alkohol yang lebih murni.
(ADS)