Model Atom Bohr: Rumusan, Tingkatan, dan Kekurangannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
27 Januari 2022 22:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi model atom Bohr yang dijelaskan melalui konsep Elektron. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi model atom Bohr yang dijelaskan melalui konsep Elektron. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Model atom Bohr adalah model atom yang diperkenalkan oleh Niels Bohr, seorang fisikawan asal Denmark di tahun 1913. Pada dasarnya, model atom Bohr sama dengan model atom Rutherford. Lantas, seperti apa rumusan model atom yang ia kemukakan?
ADVERTISEMENT
Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom Bohr melalui konsep elektron yang mengikuti orbit mengelilingi inti atom, sekaligus mengandung proton dan neutron.
Menurut Bohr, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu. Sementara itu, perbedaan antar orbit satu dengan yang lain disebut dengan jarak orbit dari inti atom.
Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun tinggi, sepenuhnya bergantung pada tingkatan energi elektron. Oleh sebab itu, elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.
Bohr menghubungkan elektron yang mengorbit dan pengamatan terhadap spektrum gas melalui sebuah pemikiran, bahwa sejumlah energi yang dikandung dalam elektron dapat berubah, sehingga elektron dapat mengubah orbitnya tergantung dari perubahan energinya.
ADVERTISEMENT
Secara ringkas, berikut rumusan model atom yang disampaikan Niels Bohr. Rumusan ini dikutip dari buku Pedoman Umum Pelajar Fisika Rangkuman Inti karya Tri Astuti S.Pd. (2015: 35).

Rumusan Model Atom Bohr

Ilustrasi model atom Bohr yang eletronnya berpindah ke lintasan atau kulit-kulit lain. Foto: Pixabay

Tingkatan Model Atom Bohr

Posisi elektron yang terdapat di lintasan berdasarkan tingkat energinya ini, kadang dikenal dengan istilah rangkaian kulit-kulit elektron atom. Mengingat elektron dapat berpindah ke lintasan atau kulit lain, tentu ada juga sebab-akibat yang berlangsung selama prosesnya.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Muchtaridi dan Sandri Justiana dalam Kimia 1 (2007:30), tingkatan energi pada model atom Bohr mengisyaratkan beberapa baris lintasan yang diisi oleh elektron sebagai pengeliling atom.
Elektron ini dapat berpindah dari sebuah lintasan ke lintasan lain melalui proses eksitasi dan deeksitasi. Proses eksitasi ini dijabarkan sebagai keadaan ketika tingkat energi berpindah dari lintasan rendah ke tempat yang lebih tinggi. Biasanya, hal ini terjadi akibat adanya penyerapan energi.
Sementara itu, deeksitasi dijelaskan sebagai perpindahan energi dari tingkat tinggi ke yang lebih rendah dari sebelumnya. Proses ini terjadi akibat adanya sebuah pemancaran energi.

Kekurangan Teori Atom Bohr

Kendati Bohr sudah menjelaskan kebaruan dalam penelitian atom, tetap terdapat kekurangan dari model atau teori yang diungkapkannya, yaitu:
ADVERTISEMENT
(VIO)