Konten dari Pengguna

Nilai Suatu Barang: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
25 November 2021 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nilai Suatu Barang: Pengertian, Jenis, dan Contohnya. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Nilai Suatu Barang: Pengertian, Jenis, dan Contohnya. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ekonomi, konsumsi adalah kegiatan untuk menghabiskan atau mengurangi nilai suatu barang dan jasa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Pintar Pelajaran SMA/MA IPS 6 in 1 oleh Tim Guru Indonesia, nilai suatu barang adalah kemampuan pakai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kemampuan tukar barang terhadap yang lain.
Setiap kali melakukan kegiatan ekonomi memang selalu berhubungan dengan barang dan jasa. Barang dan jasa yang digunakan, baik oleh konsumen maupun produsen, dalam kegiatan ekonomi tersebut mempunyai nilai.
Secara sederhana, pengertian nilai suatu barang adalah kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Jenis-jenis nilai suatu barang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan nilai pakai dan nilai tukar. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.

Jenis-Jenis Nilai Suatu Barang

Ilustrasi berbagai jenis barang yang memiliki nilai. Foto: iStock
Nilai suatu barang terbagi atas dua jenis, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Nilai Pakai
Nilai pakai adalah nilai yang diberikan kepada suatu barang karena barang tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Nilai pakai dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
2. Nilai Tukar
Nilai tukar adalah nilai yang diberikan kepada suatu barang karena barang tersebut dapat ditukar dengan barang lain. Berdasarkan nilai tukarnya, suatu barang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
ADVERTISEMENT

Teori Nilai Objektif

Ilustrasi barang-barang yang memiliki nilai. Foto: iStock
Nilai suatu barang juga didefinisikan secara berbeda oleh para tokoh, yang dikenal sebagai teori nilai objektif.
Teori nilai objektif lebih menitikberatkan pada kaum produsen, sedangkan konsumen lebih cenderung menilai barang dari segi subjeknya, atau siapa yang menilai.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya, berikut teori nilai objektif beserta tokoh-tokohnya yang dikutip dari Buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 oleh Basuki Darsono.
1. Teori Nilai Pasar
Menurut Humme dan Locke, nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.
2. Teori Nilai Biaya Produksi
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut. Selain itu, semakin tinggi nilai pakai suatu barang, nilai tukarnya pun juga akan semakin tinggi.
3. Teori Nilai Tenaga Kerja
Menurut David Ricardo, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Teori Nilai Biaya Reproduksi
Menurut Carey, nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi).
Ini karena menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
5. Teori Nilai Kerja Rata-Rata atau Teori Nilai Lebih
Menurut Karl Marx, tenaga kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha. Dalam hal ini pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar inilah yang disebut nilai lebih.
(SFR)