Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Observasi dan Wawancara dalam Penelitian Kualitatif, Ketahui Definisi & Jenisnya
28 Oktober 2021 12:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengumpulkan data untuk keperluan penelitian akademik tidak dapat dilepaskan dari kegiatan observasi dan wawancara .
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan dua kegiatan di atas, tentunya memerlukan metode tersendiri. Hal ini untuk memaksimalkan pengumpulan data. Dengan demikian, hasil penelitian dapat disajikan secara komprehensif dan terstruktur.
Lantas apa yang dimaksud dengan observasi dan wawancara? Simak penjelasannya berikut ini!
Observasi
Dalam penelitian kualitatif, observasi merupakan salah satu jenis teknik pengumpulan data yang banyak dilakukan.
Melansir buku Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif oleh Mardawani, secara umum observasi merupakan aktivitas pengamatan terhadap objek di lapangan.
Kegiatan observasi juga mengharuskan peneliti mencatat berbagai gejala yang ditemui secara sistematis.
Adapun berbagai informasi yang didapatkan melalui observasi menurut Mardawani berupa tempat (ruang), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, peristiwa, waktu, dan perasaan.
ADVERTISEMENT
Tujuan penting dilakukannya observasi, yakni untuk memberikan gambaran realistis kepada peneliti tentang suatu perilaku atau kejadian yang berkaitan dengan aktivitas objek penelitian.
Bentuk-bentuk Observasi
Bungin dalam Mardawani menyebutkan bentuk-bentuk observasi dalam penelitian kualitatif sebagai berikut:
Wawancara
Melansir buku Evaluasi pembelajaran Sejarah oleh B. Fitri Rahmawati dan Syahrul Amar, wawancara merupakan salah satu bentuk media evaluasi berjenis non-tes dan dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut R. A. Fadhallah dalam buku WAWANCARA, interviu merupakan komunikasi antara dua pihak atau lebih yang bisa dilakukan dengan bertatap muka. Salah satu pihak berperan sebagai pewawancara, sedangkan pihak lainnya sebagai informan atau narasumber.
Tujuan wawancara, yakni untuk memperoleh informasi secara langsung tentang situasi dan kondisi tertentu, melengkapi suatu penyelidikan ilmiah, dan memperoleh data guna memengaruhi situasi atau pihak tertentu.
Jenis-jenis Wawancara
Menurut Nawawi dan Hadari dalam Fadhallah, jenis wawancara adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang observasi dan wawancara serta jenis-jenisnya. Pemilihan dan penggunaan teknik observasi dan wawancara secara tidak langsung memengaruhi pengumpulan data .
Pemilihan dan penggunaan kedua teknik di atas disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
(ANM)