news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Organ-Organ Penyusun Sistem Pencernaan: Mulut hingga Anus

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
29 September 2021 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Organ-organ penyusun sistem pencernaan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Organ-organ penyusun sistem pencernaan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sistem pencernaan merupakan serangkaian organ yang ada di dalam tubuh dan berfungsi untuk mencerna makanan.
ADVERTISEMENT
Mencerna makanan yang sudah dimakan merupakan cara tubuh untuk mendapatkan energi. Sebab ketika makanan atau minuman itu dicerna, akan ada nutrisi yang bisa didapatkan untuk menjadi energi.
Itu sebabnya tubuh yang sudah terisi makanan atau minuman akan terasa lebih sehat dan dapat beraktivitas tanpa merasa lemas. Hal ini tentu berbeda apabila seseorang itu tidak makan.
Mengutip jurnal tentang Sistem Pencernaan Makanan karya Agustinaniati, proses dari sistem pencernaan bisa dibedakan menjadi dua cara, yakni proses mekanis dan proses kimiawi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem pencernaan, berikut organ-organ yang memiliki peran penting dalam pencernaan manusia.

Organ-Organ Penyusun Sistem Pencernaan

Organ-organ penyusun sistem pencernaan. Foto: Unsplash
Mengutip jurnal Sistem Organ Pada Manusia karya Dr. Ramlawati, M.Si, organ penyusun sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Mulut
Makanan yang masuk ke dalam mulut pertama kali melewati mulut. Dalam mulut ini, ada lidah dan gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi bagian yang lebih kecil. Dengan begitu, makanan akan lebih mudah untuk dicerna.
2. Kerongkongan
Setelah dicerna di mulut, makanan akan berjalan menuju kerongkongan. Bentuk kerongkongan diperkirakan mirip seperti selang air dengan panjang 25-30 cm. Makanan yang ada pada kerongkongan hanya bertahan selama 6 detik dan tidak terjadi proses pencernaan.
ADVERTISEMENT
Namun, makanan sebelum masuk ke dalam esofagus akan melewati tekak atau faring. Agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, pada faring terdapat epiglotis. Pada saat menelan, epiglotis akan menutup saluran pernapasan.
3. Lambung
Setelah kerongkongan, makanan akan menuju organ lain yang bernama lambung. Dalam lambung ini, makanan akan dicerna secara mekanik karena lambung memiliki lapisan otot.
Akibat keberadaan lapisan otot ini, lambung bisa menciptakan gerakan kontraksi yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mencampurkannya dengan enzim sehingga terbentuk bubur.
4. Usus Halus
Ketika sudah dicerna oleh lambung, makanan akan bergerak menuju usus halus. Di bagian ini, usus halus memiliki struktur yang disebut dengan vili. Fungsinya untuk memperluas permukaan usus sehingga meningkatkan penyerapan.
ADVERTISEMENT
5. Usus Besar
Di usus halus, ada beberapa zat yang tidak bisa diserap. Oleh karena itu, zat itu akan bergerak menuju usus besar. Di dalam usus besar, sisa makanan akan diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli.
Selain itu, salah satu fungsi usus besar adalah menyerap air yang masih tersisa pada makanan. Lalu, sebuah katup akan memastikan agar sisa makanan yang masuk ke dalam usus besar tidak kembali menuju usus halus.
6. Anus
Dalam usus besar, sisa makanan akan berubah menjadi feses dan bergerak menuju anus. Feses ini akan terdorong keluar ketika manusia sedang melakukan buang air besar. Proses ini juga diakibatkan karena otot yang ada pada dinding perut.
(JA)