Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Pahami Fungsi Epididimis serta Struktur dan Gangguan Penyakitnya
28 Maret 2022 19:33 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 26 Juli 2023 10:29 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Epididimis merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi pria . Fungsi epididimis memiliki peran penting dalam sistem reproduksi tubuh pria.
ADVERTISEMENT
Salah satu fungsi utama dari epididimis adalah tempat pematangan sperma . Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari bagian organ reproduksi ini.
Lantas, apa saja fungsi epididimis? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan mengenai epididimis di bawah ini.
Apa Itu Epididimis?
Epididimis adalah organ kecil yang terletak di belakang testis serta terkait padanya. Bagian ini terdiri atas sebuah tabung sempit yang sangat panjang dan meliku-liku di belakang testis.
Dikutip dari Buku Ajar Anatomi Fisiologi Jilid 1 yang ditulis oleh Muhamad Seto Sudirman, dkk., epididimis adalah saluran di dalam scrotum yang panjang dan bergulung menempel pada bagian belakang testis dengan panjang sekitar 5-6 m.
Epididimis merupakan bagian dari saluran yang harus dilewati oleh cairan sperma sebelum akhirnya keluar dari tubuh seorang pria .
ADVERTISEMENT
Sebelum masuk ke epididimis, sel sperma yang belum matang bergerak dari testis ke epididimis, yang mana mereka selesai matang dan disimpan sementara.
Epididimis juga sering kali disebut sebagai komponen traktus reproduksi pria dengan tingkat spesialisasi yang tinggi. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh fungsi vital dari bagian tersebut.
Pada bagian epididimis, terjadi proses pematangan atau maturisasi sperma. Sperma yang belum matang tidak dapat menunjang proses pembuahan atau fertilisasi.
Apabila sperma telah melewati proses pematangan, kontraksi pada bagian epididimis akan terjadi setelah menerima rangsangan seksual untuk menyalurkannya ke bagian vas deferens.
Fungsi Epididimis
Epididimis sebagai suatu bagian dari organ reproduksi tentunya mempunyai sejumlah fungsi yang menunjang sistem kerja. Fungsi kerja dari epididimis juga berkaitan dengan fungsi dari vas deferens
ADVERTISEMENT
Apa fungsi epididimis dan vas deferens? Untuk bagian vas deferens berfungsi sebagai penyalur sperma dari epididimis saat ejakulasi, sedangkan epididimis mempunyai fungsi tersendiri.
Berikut adalah fungsi-fungsi dari epididimis yang dinukil dari Epididimis dan Perannya Pada Pematangan Spermatozoa oleh Muslim Akmal, dkk.
1. Menyimpan Spermatozoa
Di antara beberapa fungsi yang dimilikinya, epididimis mempunyai fungsi utama, yakni untuk menyimpan spermatozoa sampai penuh.
Spermatozoa yang ada dalam epididimis kemudian dialirkan ke dalam duktus epididimis. Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang, serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
Pematangan spermatozoa di dalam epididimis manusia juga terjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan spesies lain, sehingga penyimpanan spermatozoa tidak membutuhkan waktu yang lebih lama.
Selain itu, jika dibandingkan dengan spesies lain, proses pematangan spermatozoa manusia relatif lebih sederhana. Transit spermatozoa dalam epididimis memakan waktu 2-6 hari saja. Hal tersebut dianggap lebih singkat dibandingkan dengan spesies lainnya.
ADVERTISEMENT
2. Tempat Pematangan Spermatozoa
Fungsi lain dari epididimis adalah tempat matangnya spermatozoa. Spermatozoa baru akan mengalami pematangan yang sempurna ketika berada di dalam epididimis.
Selama mengalami transit di dalam epididimis, spermatozoa juga mengalami akan mengalami pematangan. Tak hanya itu, spermatozoa juga akan mengalaminya perubahan, baik dari bentuk, ukuran, ketajaman, dan struktur internal akrosom.
3. Sumber Molekul-Molekul Penting
Epididmis merupakan organ yang kaya akan sejumlah protein atau molekul yang penting untuk pematangan spermatozoa. Proses permatangan spermatozoa bergantung pada sejumlah molekul yang disekresikan oleh epithelium.
Ada sejumlah molekul yang memegang peranan penting dalam meregulasi mematangan spermatozoa atau sel sperma. Molekul-molekul tersebut adalah CRISP1, SPAG11e, DEFB126, carbonyl reductase P34H, CD52, and GPR64.
4. Transportasi Spermatozoa
Selain menyimpan dan mematangkan spermatozoa, bagian epididimis mempunyai fungsi untuk mengangkut dan menyalurkan sperma ke bagian lainnya. Sperma yang akan keluar dari tubuh juga harus melewati saluran tersebut.
ADVERTISEMENT
Struktur Epididimis
Secara umum, struktur epididimis disusun oleh tiga bagian. Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Adapun bagian-bagian dari struktur epididimis adalah sebagai berikut.
1. Kepala atau Caput
Kepala atau caput merupakan bagian pada epididimis yang terletak di bagian atas yang dekat dengan testis. Bagian ini berfungsi untuk menyimpan sel sperma yang siap untuk mengalami proses pematangan.
2. Tubuh atau Corpus
Bagian tubuh dari epididimis mempunyai bentuk seperti tabung yang panjang dan bengkok. Bagian ini merupakan tempat terjadinya peristiwa pematangan sel sperma.
3. Ekor atau Cauda
Bagian ekor pada epididimis merupakan bagian yang berfungsi sebagai penyalur sel sperma ke bagian lainnya, yakni ke saluran vas deferens. Setelah itu, sperma akan diangkut menuju saluran ejakulasi.
Penyakit yang Menyerang Epididimis
Epididimis merupakan bagian dari organ reproduksi yang mempunyai sejumlah fungsi yang vital. Namun, epididimis tidak dapat berfungsi dengan baik tersebut akan apabila bagian tersebut mengalami gangguan.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah penyakit yang dapat menyerang epididimis. Berbagai macam penyakit tersebut adalah sebagai berikut.
1. Epididimo-orchitis
Jenis penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada bagian organ reproduksi pria, khususnya pada epididimis dan testis. Peradangan tersebut diakibatkan oleh adanya infeksi, terutama infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual.
Penyakit ini akan menimbulkan sejumlah gejala. Salah satunya adalah ditandai dengan pembengkakan dan rasa nyeri pada skrotum.
2. Epididimitis
Epididimitis merupakan penyakit yang pada umumnya diidap oleh pria berusia 14-35 tahun. Penyakit ini diakibatkan oleh adanya infeksi bakteri pada saluran kemih, infeksi prostat, atau penyakit menular seksual.
3. Kista Epididimis
Kista epididimis adalah jenis penyakit yang ditandai dengan munculnya benjolan dalam bagian epididimis.
Sampai saat ini, penyebab dari penyakit kista epididimis belum diketahui, tetapi diperkirakan bahwa penyakit tersebut terjadi akibat adanya penyumbatan pada bagian epididimis.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Urutan Saluran Reproduksi pada Pria
Pengobatan pada Penyakit atau Gangguan di Epididimis
Untuk mendiagnosis penyakit pada epididimis, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan skrotum untuk mencari area atau benjolan yang lunak.
Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan beberapa tes penunjang, seperti tes urin, tes darah, ultrasonografi, dan skrining infeksi menular seksual.
Setelah hasil diagnosis keluar, pengobatan untuk gangguan pada epididimis akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Dalam kasus yang parah, tindakan operasi mungkin perlu diperlukan.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa pengobatan yang umum direkomendasikan dokter untuk mengatasi gangguan pada epididimis.
1. Antibiotik
Antibiotik diperlukan untuk mengobati epididimis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sebagian besar kondisi ini dikenal sebagai epididimitis.
ADVERTISEMENT
Epididimitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri E. coli. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat infeksi bakteri Mycoplasma atau Chlamydia.
Antibiotik yang paling umum digunakan termasuk doxycycline, ciprofloxacin, atau levofloxacin. Pengobatan antibiotik biasanya berlangsung sekitar 1-2 minggu.
2. Obat Penghilang Rasa Sakit
Umumnya, pasien akan mulai membaik setelah 2-3 hari menggunakan antibiotik, tetapi mungkin perlu waktu beberapa minggu untuk menghilangkan rasa sakit dan bengkak pada area epididimis.
Dalam kondisi ini, dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol dan ibuprofen. Penggunaan obat ini biasanya bersifat sementara untuk membantu meringankan gejala selama proses pemulihan.
3. Operasi
Jika telah terbentuk abses (kumpulan nanah) di epididimis, dokter mungkin merekomendasikan tindakan operasi untuk mengeluarkan nanah. Pada kasus yang parah, seluruh atau sebagian epididimis perlu diangkat melalui prosedur operasi yang disebut epididimektomi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tindakan operasi juga mungkin dilakukan untuk memperbaiki anatomi saluran kemih yang tidak normal dan dapat menyebabkan epididimitis.
4. Pemeriksaan Berkala ke Dokter
Kebanyakan pasien mulai merasa lebih baik setelah tiga hari pengobatan, meskipun rasa tidak nyaman dan pembengkakan dapat berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah menyelesaikan pengobatan antibiotik.
Karenanya, penting untuk melakukan pemeriksaan berkala ke dokter agar dapat memastikan tidak ada komplikasi, terutama jika gejala dirasa muncul kembali.
Pemeriksaan rutin memungkinkan dokter untuk mendeteksi masalah sejak dini dan memberikan pengobatan yang tepat sebelum masalah berkembang menjadi lebih serius.
Itulah penjelasan mengenai fungsi dan beberapa hal mengenai epididimis. Kesehatan organ reproduksi pria perlu dijaga dengan baik agar tidak menimbulkan gangguan yang mengakibatkan epididimis tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
ADVERTISEMENT
(SAI & SFR)