Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pantun Jenaka: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
29 Agustus 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, pantun jenaka adalah jenis pantun untuk bersenda gurau dalam keadaan senang. Isi pantun ini adalah sindiran atau candaan lucu yang tujuannya menghibur.
Simak artikel ini untuk mengetahui penjelasan lengkap tentang pantun jenaka. Kabar Harian juga akan membagikan contoh-contohnya.
Pengertian Pantun Jenaka
Sebelum masuk ke pembahasan pantun jenaka, pahami terlebih dahulu tentang apa itu pantun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Melayu yang tiap bait atau kupletnya terdiri atas empat baris bersajak a-b-a-b.
Tiap larik pada pantun biasanya terdiri empat kata dengan baris pertama dan baris kedua adalah tumpuan atau sampiran. Kemudian, baris ketiga dan keempat adalah isi. Pantun juga bisa disebut dengan peribahasa sindiran.
ADVERTISEMENT
Kemudian, menyadur artikel ilmiah Keanekaragaman Pantun di Indonesia oleh Dinni Eka Maulina, STKIP Siliwangi Bandung, setiap suku di Indonesia memiliki ciri khas pantun masing-masing. Di Jawa, pantun disebut dengan parikan, kemudian di Sunda pantun disebut sisindiran atau susualan.
Orang Mandailing menyebut pantun sebagai ende-ende dan orang Aceh menyebutnya rejong atau boligoni. Sementara orang Melayu, Minang, dan Banjar menyebutnya dengan istilah pantun.
Pantun adalah jenis puisi lama yang sudah banyak dikenal di Nusantara dengan banyak jenis sesuai dengan isinya. Pantun jenaka merupakan jenis pantun yang sering didengarkan, sebab berisi hiburan.
Adapun makna pantun jenaka berdasarkan buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi pada 2020, pantun jenaka adalah jenis pantun yang dibuat hanya untuk lucu-lucuan serta memiliki tujuan menghibur untuk para pendengarnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana arti kata jenaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah membangkitkan tawa, kocak, lucu, atau menggelikan.
Ciri-Ciri Pantun Jenaka
Ciri-ciri pantun jenaka sama dengan pantun pada umumnya. Menyadur Keanekaragaman Pantun di Indonesia oleh Dinni Eka Maulina, STKIP Siliwangi Bandung, berikut uraiannya:
ADVERTISEMENT
Sampiran adalah bagian yang menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun, meskipun pada umumnya bagian sampiran tak berhubungan dengan isi. Sementara bagian isi merupakan pesan yang ingin disampaikan pada pembaca.
Jenis Pantun Lainnya
Selain pantun jenaka, ada jenis pantun lain berdasarkan isinya. Merangkum buku Bahasa Indonesia untuk SMK oleh Utami Pratiwi, berikut uraiannya:
1. Pantun Nasihat
Hakikatnya, pantun nasihat dibuat untuk memberikan anjuran pada seseorang. Pantun ini bertujuan agar dapat menyampaikan pesan moral atau didikan pada pendengar.
2. Pantun Agama
Pantun agama juga memiliki peranan dalam memberikan pesan moral dan didikan pada pendengar. Isi pantun ini cenderung membahas tentang manusia dan Tuhan, serta lebih spesifik memegang prinsip-prinsip agama tertentu.
3. Pantun Teka-teki
Pantun teka-teki adalah jenis pantun yang berisi pertanyaan atau teka-teki. Ciri utama dari jenis pantun ini adalah pada bagian larik terakhir selalu diakhiri dengan pertanyaan. Tujuan dari pantun teka-teki adalah sebagai hiburan dan mengeratkan kebersamaan.
ADVERTISEMENT
4. Pantun Berkasih-kasihan
Jenis pantun ini berhubungan dengan cinta dan kasih sayang yang disampaikan di bagian isi. Umumnya, pantun berkasih-kasihan terkenal di kalangan muda-mudi Melayu untuk mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang disukai.
5. Pantun Anak
Jenis selanjutnya adalah pantun anak yang isinya lebih ringan dibandingkan pantun pada umumnya. Pantun anak berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan bagi anak-anak.
Contoh Pantun Jenaka
Di bawah ini disajikan sederet contoh pantun jenaka yang disadur dari buku Pasti Bisa Bahasa Indonesia oleh Dr. Agus Trianto dan sumber lainnya:
Contoh 1
Menggegar batang limau
Terikat lembing dekat kendil
Gemetar tulang harimau
Melihat kambing menyandang bedil
Contoh 2
Jalan-jalan ke Kota Sumedang
Ada kambing makan rumput
Anak-anak begitu senang
Melihat kakek bergoyang dangdut
Contoh 3
Kupu-kupu terbang melintang
ADVERTISEMENT
Hinggap mengisap bunga layu
Hati di dalam menaruh bimbang
Melihat ikan membaca buku
Contoh 4
Hang Abu berburu singa
Singa ditembak oleh pemburu
Hati siapa tak akan tertawa
Nenek lari dikejar ibu
Contoh 5
Burung perkutut
Burung kutilang
Kamu kentut
Nggak bilang bilang
Contoh 6
Pergi ke pasar membeli bebek
Bebek dimasak nikmat sekali
Adik tertawa geli melihat kakek
Giginya copot usai makan roti
Contoh 7
Kue klepon bertabur kelapa
Sungguh unik bentuknya bulat
Saya geli melihat papa
Tertawa lebar kemasukan lalat
Contoh 8
Bus mogok kehabisan solar
Dipakai muat mengangkut bayam
Kasihan Minem tidur di tikar
Mata melotot dipatuk ayam
Contoh 9
Buah pisang buah tomat
Disimpan dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya Wawan belum mandi
Contoh 10
Elok rupanya pohon mangga
ADVERTISEMENT
Tumbuh subur di dekat pohon jambu
Elok rupanya adikku membaca
Tulisan terbalik tak pernah tahu
(NSF)