Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Paracetamol 500 mg Obat Apa?
27 Oktober 2021 14:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Paracetamol termasuk salah satu obat dalam golongan antipiretik untuk menurunkan demam dan analgesik untuk meredakan rasa nyeri.
ADVERTISEMENT
Paracetamol bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yakni zat yang dilepaskan oleh tubuh sebagai reaksi karena adanya kerusakan jaringan atau infeksi yang memicu nyeri, demam, dan peradangan.
Secara umum, dosis paracetamol akan disesuaikan dengan tujuan penggunaan obat dan usia pasien, biasanya dimulai dari dosis 500 mg. Untuk mengetahui lebih jelas terkait paracetamol 500 mg, berikut penjelasannya.
Paracetamol 500 mg Obat Apa?
Paracetamol merupakan obat yang dijual bebas yang digunakan untuk meredakan demam dan nyeri, termasuk sakit gigi dan nyeri saat menstruasi. Obat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk, seperti tablet, tablet kunyah sirup, infus, obat tetes, dan cairan suntik.
Paracetamol dapat digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak dengan dosis yang berbeda. Berikut dosis paracetamol tablet sesuai usia pasien.
ADVERTISEMENT
Perlu dicatat, dosis untuk anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun harus dikonsultasikan oleh dokter.
Sementara itu, khusus untuk paracetamol infus, dosis dan pemberiannya akan dilakukan langsung oleh dokter sesuai kondisi pasien.
Peringatan sebelum Menggunakan Paracetamol
Sebelum menggunakan obat paracetamol, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Efek Samping Paracetamol
Perlu dicatat, paracetamol juga dapat menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi berlebihan. Namun, jika dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan dan anjuran dokter, paracetamol dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika menemui efek samping tersebut yang tidak kunjung mereda dan semakin parah.
(SFR)