Pecahan Campuran: Pengertian dan Cara Mengerjakan Soalnya

Bilangan pecahan campuran. Foto: Unsplash

Dalam pelajaran matematika, terdapat materi yang mengajarkan tentang bilangan pecahan. Materi ini biasanya didapat ketika seorang pelajar duduk di bangku sekolah dasar.

Mengutip Modul Belajar Mandiri: Bilangan Pecahan karya Andhin Dyas Fioiani, M. Pd. Bilangan pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.

Rumus bilang pecahan sendiri membentuk, a/b atau bisa dibaca dengan a per b, a adalah bilangan pembilang, sedangkan b adalah bilangan penyebut.

Bilangan pecahan juga memiliki beberapa jenis, yakni bilangan pecahan campuran, bilangan pecahan biasa, hingga bilangan pecahan desimal.

Berikut penjelasan singkat tentang jenis-jenis bilangan pecahan seperti yang dikutip dari buku Moonlight Act: Buku 1, Volume 1 karya Kazuhiro Fujita.

Dibandingkan dengan bilangan pecahan biasa dan desimal, bilangan pecahan campuran memiliki cara menghitung yang lebih rumit. Penyebabnya karena bilangan pecahan campuran mencakup dua bilangan, yakni bulat dan pecahan.

Lantas, bagaimana cara menghitung bilangan pecahan campuran? Berikut penjelasannya seperti yang dikutip dari jurnal Pecahan Campuran karya Nurmiati.

Cara Menghitung Bilangan Pecahan Campuran

Bilangan pecahan campuran. Foto: Unsplash

Bilangan pecahan campuran terdiri dari dua jenis, yakni operasi pembagian pecahan campuran dan operasi perkalian pecahan campuran.

Rumus untuk operasi perkalian pecahan campuran

a/b . c/d = a . c/b . d

Pada perkalian pecahan jika terdapat pecahan campuran, maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengubah bentuk pecahan campuran tersebut menjadi bentuk pecahan biasa.

Contoh soal:

3/8 . 2 1/5 = ?

Penyelesaiannya:

3/8 . 11/5 (11 berasal dari 5 dikali 2 ditambah 1) = 33/40

Rumus untuk operasi pembagian pecahan campuran

a/b : c/d = a/b . c/d = a . c/b . d

Pembagian bilangan pecahan campuran adalah mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan pecahan biasa. Caranya adalah mengubah posisi pembilang menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang.

Contoh soal:

3/4 : 1/2 = ?

Penyelesaiannya:

3/4 . 2/1 = 6/4

Hasil dari 6/4 termasuk pecahan yang tidak bisa dikatakan benar. Hal itu karena pembilangnya yang lebih daripada penyebut. Sehingga dibutuhkan penyederhanaan kembali menjadi seperti ini,

6/4 : 2 = 3/2 = 1 1/2

(JA)