Pengertian Benchmarking dan Tahapan Pelaksanaanya

Dalam suatu usaha bisnis, manajemen diperlukan untuk dapat mengelola usaha tersebut hingga mencapai tujuan. Foto: Pexels.com

Suatu usaha bisnis membutuhkan sistem manajemen bisnis yang baik agar dapat menjalankan bisnis sesuai tujuan. Manajemen dalam sebuah bisnis memiliki berbagai macam fungsi, salah satunya evaluasi.

Fungsi evaluasi dalam manajemen ditujukan untuk mengetahui sampai sejauh mana sebuah usaha mendekati tujuan yang ingin dicapai. Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja suatu hal, baik metode maupun sumber daya manusia.

Hasil dari pengumpulan informasi ini, kemudian menjadi tolak ukur sebuah usaha mengambil keputusan. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mendapatkan bahan evaluasi ialah benchmarking.

Pengertian Benchmarking

Menurut Buddy Setianto dalam buku Benchmarking Ratio Keuangan Perusahaan Public Sector, benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau umumnya manajemen strategis.

Proses tersebut merupakan suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi baik secara internal maupun eksternal.

Tatterson dalam buku Benchmarking Basics:Looking for A Better Way menyebutkan lebih rinci terkait benchmarking, yaitu proses yang membandingkan suatu kinerja perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Berdasarkan penjelasan terkait pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa benchmarking adalah proses membandingkan kualitas, proses, serta praktik yang dilakukan oleh pesaing yang unggul pada suatu bidang.

Pengertian benchmarking adalah strategi manajemen yang melakukan perbandingan kinerjanya dengan kinerja suatu perusahaan yang unggul di bidang tersebut. Foto: Pexels.com

Tahapan Benchmarking

Mengutip dari Penggunaan Benchmarking Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan karya Michael Paulus dan Devie, berikut beberapa tahapan dalam benchmarking, yaitu:

1. Perencanaan (Plan)

Tentunya strategi marketing benchmarking ini membutuhkan tahapan perencanaan. Dalam tahapan ini, suatu bisnis akan melakukan penilaian terhadap kinerja dari periode yang telah berjalan.

Tak hanya itu, pada tahapan ini juga suatu usaha harus menetapkan kinerja perusahaan yang akan dibandingkan dengan perusahaan yang dipilih menjadi acuan kinerja perusahaan.

Kedua aktivitas ini bertujuan untuk memberikan penilaian yang dapat digunakan sebagai dasar atau penentu kinerja perusahaan yang akan di benchmark dengan perusahaan yang dipilih menjadi acuan kinerja perusahaan.

2. Pencarian (Search)

Tahap selanjutnya yang biasa dilakukan pada benchmarking ialah pencarian perusahaan yang memiliki potensi sebagai acuan atau perbandingan saat melakukan benchmark.

Setelah proses pencarian tersebut, tentunya akan menghasilkan kandidat-kandidat perusahaan yang kuat. Setelah itu, suatu bisnis yang akan melakukan benchmark akan memilih perusahaan yang paling sesuai.

Kemudian, dilakukan kontak terhadap perusahaan yang paling potensial sebagai partner benchmark untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut menerima untuk dilakukan benchmark.

3. Observasi (Observe)

Tahapan ketiga dalam proses benchmark ialah melakukan observasi terkait informasi-informasi dari perusahaan yang mempunyai kinerja superior sebagai acuan kinerja perusahaan.

Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melakukan observasi langsung ke perusahan mitra benchmark, mencari informasi melalui internet, dan melakukan wawancara langsung dengan manajer perusahaan partner benchmark tersebut.

Salah satu langkah dalam benchmarking ialah observasi yang dapat dilakukan dengan mewawancarai seseorang dari perusahaan pembanding. Foto: Pexels.com

4. Analisis (Analyze)

Selanjutnya ialah suatu perusahaan proses analisis terkait faktor-faktor yang mendukung kinerja perusahaan lainnya. Informasi yang telah dikumpulkan akan menjadi acuan dalam pengambilan suatu keputusan.

5. Adaptasi (Adapt)

Proses adaptasi adalah aktivitas terakhir pada benchmark yang mana suatu usaha akan menyusun dan mengimplementasikan program perbaikan kinerja perusahaan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.

Proses adaptasi ini dilakukan sebagai bentuk evaluasi kinerja perusahaan dan menjadi awal suatu perusahaan melakukan perbaikan untuk menjadi lebih baik.

(SAI)