Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian BEP, Tujuan, hingga Cara Menghitungnya
5 Agustus 2024 15:56 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengertian BEP dalam bahasa Indonesia adalah titik impas, yakni tahap di mana pendapatan sama dengan biaya operasi. BEP sendiri adalah kependekan dari Break Even Point.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, istilah populer lainnya dari BEP adalah balik modal, meskipun dalam ilmu akuntansi, balik modal diartikan dengan return of investment. BEP dilakukan untuk memperkirakan keuntungan di masa depan.
Selengkapnya tentang pengertian BEP dan informasi lain bisa disimak di artikel ini.
Pengertian BEP Menurut Para Ahli
Mengutip karya ilmiah berjudul Analisis Break Even Point dalam Menentukan Harga Sewa Kamar Hotel pada Hotel Gandi Inn Medan oleh Nicken Cahaya Fatimah, Universitas Dharmawangsa, berikut ini pengertian BEP menurut para ahli:
1. Kasmir (2012)
Menurut Kasmir, analisis peluang pokok atau break even point merupakan sebuah keadaan di mana perusahaan beroperasi dalam kondisi tak mendapatkan pendapatan atau laba serta tak mengalami kerugian.
Artinya, BEP adalah kondisi di mana jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Analisis ini digunakan untuk menentukan berapa produk yang harus terjual agar dapat menentukan keuntungan.
ADVERTISEMENT
2. Rudianto (2013)
Rudianto berpendapat titik impas atau BEP adalah volume penjualan yang harus dicapai, sehingga perusahaan tak mengalami kerugian, tetapi juga tak mendapatkan laba sama sekali.
3. Wiwik Lestari (2017)
Menurut Wiwik Lestari, titik impas atau BEP merupakan titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya. BEP juga dapat didefinisikan sebagai titik di mana laba sama dengan nol atau break even.
4. Henry Simamora (1999)
Titik impas atau break even point menurut Henry Simamora merupakan volume penjualan di mana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tak ada laba maupun rugi bersih.
Laba bersih dapat diperoleh apabila volume penjualan berada di atas titik impas. Sementara rugi bersih diperoleh seandainya volume penjualan berposisi di bawah titik impas.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian BEP adalah volume penjualan yang dicapai agar perusahaan tak mengalami kerugian dan suatu keadaan perusahaan beroperasi dalam kondisi tak mendapatkan laba serta tak mengalami kerugian.
ADVERTISEMENT
Tujuan Mengetahui BEP
Dalam memproduksi atau menghasilkan suatu produk, baik berupa barang maupun jasa, diperlukan rencana terkait berapa besar laba yang ingin diperoleh. Laba adalah prioritas yang harus dicapai perusahaan.
Agar perolehan laba lebih mudah ditentukan, salah satu caranya adalah dengan mengetahui terlebih dahulu berapa titik impasnya. Dalam arti lain, perusahaan harus tahu berapa jumlah produksi dan penjualan sehingga tak akan mengalami kerugian ataupun keuntungan yang disebut dengan BEP.
Menyadur buku Manajemen Keuangan II Analisa Break Even Point oleh Rowland Bismark Fernando Pasaribu, Universitas Gunadarma, penggunaan analisis BEP memiliki beberapa tujuan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Kuswandi (2008), dikutip dari karya ilmiah berjudul Analisis Break Even Point dalam Menentukan Harga Sewa Kamar Hotel pada Hotel Gandi Inn Medan oleh Nicken Cahaya Fatimah, Universitas Dharmawangsa, adapun kegunaan analisis BEP, yaitu:
1. Keputusan Investasi
Hasil dari analisis BEP selain memberikan gambaran tentang hubungan biaya, volume, dan laba, juga bisa membantu untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Misalnya terkait masalah pengganti atau penambahan fasilitas perusahaan serta investasi.
2. Keputusan Menutup Usaha
Kegunaan lain dari BEP bagi manajemen adalah bantuannya dalam pengambilan keputusan untuk menutup usaha atau tidak. Perusahaan yang selalu mengalami keadaan BEP tak harus ditutup karena dalam keadaan tersebut, perusahaan masih mendapatkan sisa uang.
Selain itu, analisis BEP dapat digunakan untuk rencana operasional, pengendalian berdasarkan anggaran, serta menganalisis hasil yang dicapai.
ADVERTISEMENT
Kelemahan BEP
Meskipun BEP banyak digunakan perusahaan, tetapi perhitungan ini memiliki beberapa kelemahan. Berikut penjelasannya yang dirangkum dari Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern oleh Suhardi dan Purwanto:
1. Asumsi tentang Linearity
Baik harga jual per unit atau variabel cost per unit, tidaklah berdiri sendiri, terlepas dari volume penjualan. Dalam arti lain, tingkat penjualan yang melalui sebuah titik tertentu hanya akan dicapai dengan jalan menurunkan harga per unit.
Hal tersebut akan menyebabkan garis revenue tak lurus, melainkan melengkung. Selain itu, variabel operating cost per unit juga akan bertambah besar dengan meningkatkan volume penjualan mendekati kapasitas penuh karena menurunnya efisiensi tenaga kerja atau bertambah besarnya upah lembur.
2. Klasifikasi Biaya
Kelemahan lain dari analisis BEP adalah kesulitan dalam mengklasifikasikan biaya. Ini karena adanya semi variabel cost di mana biaya tersebut tetap sampai dengan tingkat tertentu dan berubah-ubah setelah melewati titik tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Jangka Waktu Penggunaan
Kelemahan BEP lainnya adalah pada jangka waktu penerapannya yang terbatas. Umumnya, hanya digunakan dalam pembuatan proyeksi operasi selama setahun.
Apabila perusahaan mengeluarkan biaya untuk periklanan atau lainnya yang cukup besar, hasil pengeluaran tersebut tak akan terlihat dalam waktu dekat sedangkan operation cost telah meningkat.
Akibatnya, jumlah pendapatan yang harus dicapai menurut analisis BEP akan bertambah besar pula.
Cara Menghitung BEP
Untuk menghitung BEP, dapat menggunakan rumus mencari BEP berikut:
Untuk mencari BEP unit
Untuk mencari BEP rupiah
ADVERTISEMENT
Agar lebih mudah memahami rumus tersebut, simak contoh kasus di bawah ini:
Diketahui data biaya sebuah perusahaan, yakni:
Lalu, harga jual per unit, yaitu: Rp70.000. Sekarang, tentukan BEP dalam bentuk unit dan rupiah dengan rumus di atas.
1. Nilai BEP unit
Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga per unit – biaya variabel per unit)
BEP unit = Rp80.000.000 : (Rp70.000 – Rp50.000)
BEP unit = Rp80.000.000 : Rp20.000
BEP unit = 4.000 unit.
Jadi, nilai BEP unit adalah 4.000
ADVERTISEMENT
2. Nilai BEP rupiah
Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap : (margin per unit : harga per unit)
BEP rupiah = Rp80.000.000 : (Rp20.000 : Rp70.000)
BEP rupiah = Rp80.000.000 : 0,285
BEP rupiah = Rp280.701.754
Jadi, nilai BEP rupiah adalah Rp280.701.754.
Artinya, perusahaan tersebut mendapatkan kondisi impas atau tak mengalami kerugian, tetapi juga tak mendapatkan untung dengan harga penjualan Rp70.000 apabila perusahaan tersebut dapat menjual sebanyak 4.000 unit atau menghasilkan Rp280.701.754.
Apabila perusahaan tersebut sudah melebihi penjualan 4.000 unit maka seluruh biaya dapat tertutup dengan untuk. Namun, jika kurang dari itu, perusahaan tak akan dapat menutup biaya produksi dan akan mengalami rugi.
(NSF)