Konten dari Pengguna

Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri, Struktur, dan Unsur-Unsurnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
24 Juni 2024 12:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian cerpen. Foto: pexels.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian cerpen. Foto: pexels.com.
ADVERTISEMENT
Memahami pengertian cerpen dan unsur-unsur di dalamnya membantu seseorang untuk memahami informasi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita. Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa naratif.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan bentuk prosa lainnya, cerpen memiliki unsur dan ciri-ciri yang membedakan dengan jenis karya sastra lainnya. Ada beberapa aturan yang bisa jadi acuan saat membuat karya sastra fiksi tersebut.
Penjelasan lengkap tentang pengertian cerpen dan aspek lainnya dapat disimak pada uraian di bawah ini.

Pengertian Cerpen

Ilustrasi pengertian cerpen. Foto: unsplash.com.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerpen merupakan singkatan dari dua kata, yaitu cerita dan pendek. Cerita artinya tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal atau kronologi suatu peristiwa. Pendek berarti kisah yang diceritakan hanya dominan terhadap satu tokoh.
Menurut Edgar Allan Poe dalam buku Cara Mudah Menulis Cerpen karya Indah Rimawan, dkk., ukuran pendek sebuah cerpen yakni selesai dibaca dalam sekali duduk atau kurang dari satu jam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, cerpen cenderung kurang kompleks dan hanya akan berpusat pada beberapa bagian. Kesimpulannya, cerpen adalah karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita beserta seluk beluknya secara ringkas dan singkat yang berfokus pada satu tokoh saja.

Ciri-Ciri Cerpen

ilustrasi ciri-ciri cerpen. Foto; pexels.com.
Cerpen memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda dengan novel atau jenis karya sastra prosa lainnya. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat di setiap cerpen yang ada di buku maupun media lainnya.
Berikut ciri-ciri cerpen baik dari segi bahasa, plot cerita, penokohan, panjang kata dan lainnya.

1. Memiliki alur cerita yang pendek

Sesuai namanya, ciri-ciri yang paling utama adalah memiliki cerita pendek dan singkat. Umumnya, panjang cerpen yaitu tiga sampai sepuluh halaman buku. Sebuah cerpen harus lebih pendek dari novel yang ceritanya lebih panjang dan detail.
ADVERTISEMENT

2. Maksimal memiliki 10 ribu kata

Meski tak ada aturan pasti tentang jumlah kata dalam cerpen, umumnya cerpen tidak lebih dari 10.000 kata. Sehingga, ciri-ciri tersebut banyak diakui sebagai salah satu karakteristik cerpen.

3. Bersifat Fiktif

Ciri-ciri cerpen lainnya, yaitu bersifat fiktif, atau cerita yang disajikan dari pemikiran penulis berupa imajinasi atau pengalaman. Meski dari pengalaman, isi cerita seluruhnya bersifat fiktif dan tidak terjadi pada kehidupan nyata.

4. Memiliki Alur tunggal dan lurus

Karakteristik cerpen lainnya memiliki alur tunggal. Artinya, plot cerita pada cerpen hanya ada satu alur berupa masalah dan penyelesaiannya di akhir cerita. Cerpen tidak memiliki sub-plot atau alur cerita lainnya. Alur cerpen bersifat lurus atau maju sesuai kronologi waktu.

5. Menceritakan Tentang Kehidupan Sehari-Hari

Isi cerpen biasanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. Penggambaran cerpen memiliki setting yang cukup familiar dengan pembaca. Ini karena isi cerpen umumnya sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani tanpa unsur-unsur fantasi lainnya.
ADVERTISEMENT

6. Memiliki Penokohan yang Sederhana

Salah satu yang membedakan cerpen dan novel yaitu penokohan pada cerpen sangat sederhana dan tidak mendalam. Sifat yang diberikan pada setiap tokoh dapat tercermin dari pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap suatu hal.

Struktur Cerpen

Ilustrasi struktur cerpen. Foto: unsplash.com.
Struktur cerpen diartikan sebagai susunan kelengkapan atau bagian bagian penting dari penyusunan cerpen. Berdasarkan buku Panduan Menulis Cerpen oleh A Wan Bong, dalam penulisan sebuah cerpen, struktur cerpen bersifat lebih fleksibel.
Artinya, struktur tersebut dapat tergantung dari penulis dan tidak kaku. Secara umum, struktur cerpen terdiri atas enam bagian, yaitu abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

1. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan awal dari cerita yang ingin disampaikan. Abstrak merupakan bagian yang opsional dan umum digunakan sebagai cara membuka cerpen dan memperkenalkan ide dasar cerita.
ADVERTISEMENT

2. Orientasi

Orientasi memiliki arti yang sama dengan setting. Pada bagian ini, penulis akan menampilkan keterangan waktu, tempat, dan suasana yang akan digunakan pada alur cerita tersebut.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah struktur cerpen yang menampilkan watak tokoh dan alur cerita. Pada bagian ini, penulis akan menampilkan setiap tokoh lengkap dengan wataknya. Alur cerpen yang baik disusun secara sistematis berdasarkan prinsip sebab dan akibat.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian yang akan membuat pembaca mengerti konflik apa yang terjadi pada cerita tersebut. Pada bagian ini, konflik yang ditampilkan harus mencakup semua konflik hingga klimaks. Setiap konflik yang dimunculkan sudah mulai disertai penyelesaian masalah.

5. Resolusi

Resolusi merupakan bagian penyelesaian masalah yang akan ditampilkan. Pada bagian ini, penyelesaian masalah yang digunakan harus menjawab permasalahan yang ada dalam cerita secara tuntas.
ADVERTISEMENT

6. Koda

Koda adalah bagian akhir pada alur cerpen yang memuat pesan moral. Nilai tersebut dapat disampaikan secara jelas atau bisa pula disampaikan secara tersirat.

Unsur-Unsur Cerpen

ilustrasi unsur-unsur cerpen. Foto: unsplash.com.
Dikutip dari buku Cerita Pendek dan Cerita Fantasi: Untuk Guru dan Siswa Sekolah Menengah Pertama karya Siti Nurhayati, unsur-unsur cerpen dibangun dengan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut rinciannya.

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang berperan dalam penulisan suatu cerpen, meliputi:
ADVERTISEMENT

b. Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik adalah unsur luar yang ada dalam sebuah cerita yang juga membangun jalannya cerita secara tidak langsung.
Unsur ini meliputi, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai psikologis, nilai religi, nilai pendidikan, nilai etika, nilai estetika, nilai politik, nilai ekonomi, atau nilai kehidupan lainnya.
(IPT)