Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Jenis-Jenis Statistika yang Perlu Dipahami
6 Juli 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Somantri dan Muhidin dalam buku Dasar-Dasar Statistika karya Marianne Reynelda Mamondol, statistika adalah seperangkat metode yang kerap digunakan untuk membahas tentang cara-cara berikut:
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Statistika
Berbagai kegiatan statistik di atas kemudian dikelompokan menjadi dua jenis, yakni deskriptif dan inferensia. Dikutip dari buku Dasar-Dasar Statistika karya Marianne Reynelda Mamondol, berikut penjelasan dari tiap jenis-jenis statistika:
1. Statistika deskriptif
Statistika deskriptif (descriptive statistics), yaitu bagian dari statistika yang membahas cara-cara pengumpulan data, penyajian data, serta pengukuran pemusatan dan penyebaran data untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna, dan mudah dipahami.
Fungsi statistika jenis ini adalah untuk dapat mendeskripsikan atau menerangkan data serta peristiwa yang dikumpulkan dengan melalui proses penelitian dan penyelidikan. Informasi yang diperoleh dari statistika deskriptif adalah:
ADVERTISEMENT
Statistika deskriptif tidak menyangkut penarikan kesimpulan mengenai data, melainkan berhubungan dengan bagaimana data dapat digambarkan atau dideskripsikan, baik secara numerik maupun secara grafis, untuk memperoleh gambaran secara sepintas mengenai data tersebut.
2. Statistika inferensial
Statistika inferensial (inferential statistics), yaitu bagian dari statistika yang membahas cara-cara menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menentukan besarnya kekeliruan akibat pengambilan suatu keputusan.
Jadi, statistika inferensial berhubungan dengan pemodelan data dan pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data. Pengambilan kesimpulan yang dimaksudkan di sini terkait dengan menolak atau menerima hipotesis yang diuji dalam analisis data.
Fungsi statistika inferensial adalah digunakan untuk memprediksi serta mengendalikan seluruh populasi dengan berdasarkan data, gejala, dan peristiwa yang terdapat proses penelitian. Fungsi tersebut dimulai dengan cara membuat suatu estimasi dan hipotesis.
ADVERTISEMENT
Statistika inferensial disebut juga statistika induktif karena kesimpulan yang ditarik pada keseluruhan data (populasi) didasarkan pada informasi dari sebagian data saja (sampel).
Ini bisa juga disebut sebagai proses generalisasi, yaitu penarikan kesimpulan secara umum mengenai populasi berdasarkan informasi parsial yang diperoleh dari sebagian anggota populasi (sampel). Statistika inferensial dibagi atas dua kelompok, yaitu:
A. Statistika parametrik (parametric statistics)
Ini adalah bagian dari statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai-nilai para meter populasi. Statistika parametrik digunakan untuk menganalisis data yang minimal memiliki skala ukur interval dan bentuknya berdistribusi normal.
Contoh alat-alat analisis dalam statistika parametrik adalah uji t, analisis ragam atau analisis varians (Anova / Analysis of Variance), uji regresi, dan uji Korelasi Pearson Product, Moment.
ADVERTISEMENT
B. Statistika non parametrik (non parametric statistics)
Ini merupakan bagian dari statistika inferensial yang tidak memperhatikan nilai-nilai parameter populasi. Statistika non parametrik digunakan untuk menganalisis data yang berskala ukur nominal atau ordinal dan bentuk data tidak berdistribusi normal.
Contoh alat-alat analisis dalam statistika non parametrik di antaranya ialah uji Run, uji Chi Kuadrat, uji McNemar, uji Wilcoxon, uji Mann-Whitney, uji Friedman, uji Kruskal Wallis, uji Koefisien Kontingensi, dan uji Korelasi Spearman Rank.
Baca Juga: Cara Menghitung Akar dalam Matematika
(NDA)