Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Huruf Miring dan Contoh Penggunaannya
8 November 2021 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dimungkiri jika penggunaan bahasa merupakan sesuatu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai alat untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, bahasa juga berfungsi sebagai pembeda identitas dengan individu lainnya.
ADVERTISEMENT
Layaknya jutaan bahasa lain di dunia, bahasa Indonesia juga memiliki kaidah dan ragam berbahasa. Menurut Dini Fitri dalam buku Pedoman Kata Baku & Tidak Baku, bahasa terbagi menjadi bahasa baku dan bahasa tidak baku. Penggunaan keduanya berdasarkan pada situasi dan kondisi khusus.
Dalam unsur penulisan , bahasa Indonesia juga mempunyai aturan tertentu. Misalnya, pemakaian huruf miring, huruf kapital, dan sebagainya dalam sebuah kalimat.
Lantas apa yang dimaksud dengan huruf miring? Bagaimana penerapannya dalam sebuah kalimat? Simak ulasan berikut.
Huruf Miring
Menurut Buku Edisi Terlengkap EYD & Sastra Indonesia untuk Dunia Penulisan oleh Annisa Dewi, huruf miring adalah huruf yang digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
ADVERTISEMENT
Contoh penulisan yang memakai huruf miring antara lain sebagai berikut:
Penerapan huruf miring tidak berlaku pada judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan. Sebagai gantinya, diapit dengan tanda petik.
Penggunaan Huruf Miring Lainnya
Menurut Rudiyanti dan Tika Danuarta dalam buku Standar Aturan Penulisan Bahasa yang Baik dan Benar, penggunaan huruf miring antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai penegasan atau pengkhususan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Contohnya:
2. Untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan berbahasa Indonesia. Contohnya:
ADVERTISEMENT
Penulisan ungkapan asing diperlakukan sebagaimana kata berbahasa Indonesia. Contoh penggunaan huruf miring untuk ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia menurut Rudiyanti dan Danuarta adalah sebagai berikut:
Pemakaian huruf miring dalam tulisan tangan atau ketikan dapat digaris bawahi. Hal ini untuk mempermudah penandaan dalam penulisan.
Itulah penjelasan tentang huruf miring dan penggunaannya dalam struktur penulisan. Sebagai bangsa Indonesia, kita perlu berbahasa Indonesia dengan baik dan bernar. Termasuk dengan memperhatikan unsur penulisan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
ADVERTISEMENT
(ANM)