Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Kebijakan Moneter, Tujuan, dan Jenis-jenisnya
30 Desember 2021 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengertian kebijakan moneter menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pengendalian jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga.
ADVERTISEMENT
Secara umum, kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang.
Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai pengertian, tujuan, dan jenis-jenis kebijakan moneter.
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter berasal dari gabungan kata kebijakan dan moneter. Kebijakan artinya kepandaian atau kemahiran, sedangkan moneter artinya keuangan atau mengenai keuangan. Jadi, menurut pengertian katanya, kebijakan moneter merupakan kepandaian mengenai keuangan.
Dalam pengertian yang lebih luas, kebijakan moneter merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang memiliki peran penting dalam suatu perekonomian negara.
Peran tersebut tercermin dari kemampuan dalam mempengaruhi stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran, sehingga hal tersebut dapat dikatakan sebagai sasaran akhir dari kebijakan moneter.
ADVERTISEMENT
Tujuan Kebijakan Moneter
Secara garis besar, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan gairah dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja. Jika dirinci tujuan kebijakan moneter adalah sebagai berikut.
1. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Dalam artian, pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
2. Menjaga Stabilitas Harga
Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar serta jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan menghasilkan harga.
Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung naik terus-menerus, orang akan membelanjakan semua uangnya yang mengakibatkan terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Kesempatan Kerja
Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi.
Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.
4. Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Jika negara mengevaluasi mata uang rupiah ke mata uang asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter
Dikutip dari Ekonomi Pembangunan oleh Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno, kebijakan moneter dibagi atas dua jenis. Jenis-jenis kebijakan moneter adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi.
Kebijakan moneter ekspansif juga disebut dengan kebijakan moneter longgar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan moneter kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif disebut juga dengan kebijakan uang ketat.
(SFR)