Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Pencemaran Air, Penyebab, dan Dampaknya
26 Februari 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian pencemaran air penting untuk diketahui karena semua orang memiliki kebutuhan akan air bersih. Apabila air bersih tak tersedia, malapetaka seperti kesulitan mendapatkan air yang layak untuk diminum bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Pencemaran air adalah salah satu masalah yang dihadapi Indonesia. Secara umum, pencemaran air sendiri dapat diartikan perubahan kondisi pada penampungan air, termasuk danau, laut, sungai, dan air tanah yang disebabkan aktivitas manusia.
Untuk lebih jelasnya, simak artikel ini yang akan membahas tentang pengertian pencemaran air, penyebab, dan dampaknya.
Pengertian Pencemaran Air
Menurut Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, pencemaran adalah pengenalan zat atau polutan berbahaya pada lingkungan alam, dapat melalui aktivitas manusia atau alamiah. Pencemaran dapat merusak keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup yang bergantung padanya.
Pencemaran bisa terjadi di air, udara, dan tanah. Sementara dampaknya dapat berlangsung jangka pendek atau jangka panjang.
Mengutip buku berjudul Pengendalian Pencemaran Lingkungan oleh Afidatul Muadifah, M.Si, pengertian pencemaran air dijelaskan dalam PP No. 20/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Air pasal 1 angka 2.
ADVERTISEMENT
Istilah tersebut merujuk pada kondisi masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang dapat menyebabkan air tak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Berdasarkan artikel ilmiah Pencemaran Air, Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya terbitan bantenprov.go.id, pencemaran air dapat terjadi di beberapa sumber air, seperti danau, laut, sungai, dan air tanah. Air tercemar adalah apabila tak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Umumnya, pencemaran air dapat disebabkan karena limbah industri, pertanian, perumahan, dan penangkapan ikan dengan racun.
Penyebab Pencemaran Air
Berdasarkan artikel ilmiah Pencemaran Air, Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya terbitan bantenprov.go.id, apabila dilihat dari definisi pencemaran air, dapat dilihat penyebab pencemar air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang dapat mengubah kualitas air.
ADVERTISEMENT
Penyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber kontaminan langsung dan tak langsung. Sumber kontaminan langsung dapat berupa efluen yang keluar dari industri, sampah, rumah tangga, dan lainnya.
Sementara, sumber kontaminan tak langsung berupa kontaminan yang masuk ke badan air dari air tanah atau atmosfer berupa hujan. Adapun berbagai jenis zat kimia yang sebagian besar dibuang ke badan air atau air tanah, misalnya pestisida untuk pertanian.
Selengkapnya, berikut ini bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air:
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang bentuknya padat, bisa kasar atau halus. Contoh bahan buangan padat adalah sampah. Bahan buangan ini bisa menjadi pencemar dan menimbulkan pelarutan dan pengendapan.
2. Bahan Buangan Organik dan Olahan Bahan Makanan
Kemudian, pencemaran juga bisa disebabkan oleh bahan buangan organik dan olahan bahan makanan. Bahan buangan ini bisa membusuk dan terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga dapat menaikkan populasi mikroorganisme pada air yang tercemar.
ADVERTISEMENT
3. Bahan Buangan Anorganik
Bahan buangan anorganik contohnya adalah logam. Bahan buangan ini cukup sulit didegradasi mikroorganisme, sehingga dapat meningkatkan jumlah logam dalam air.
Bahan buangan anorganik dapat berasal dari limbah industri yang melibatkan unsur-unsur logam, seperti magnesium, arsen, timbal, dan lainnya.
4. Bahan Buangan Cairan Berminyak
Bahan buangan cairan berminyak di air akan mengapung menutupi permukaan air. Apabila bahan ini mengandung senyawa volatil, menyebabkan penguapan dan luas permukaan minyak dapat menyusut.
Berbeda dengan bahan buangan anorganik, bahan buangan cairan berminyak masih bisa didegradasi mikroorganisme tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan Buangan Berupa Panas
Bahan buangan berupa panas menyebabkan perubahan temperatur pada air yang membuat tingkat oksigen dalam air menurun. Akibatnya, ikan-ikan akan mati dan ekosistem akan rusak.
6. Bahan Buangan Zat Kimia
Bahan buangan zat kimia dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sabun dan bahan pemberantas hama. Sabun bisa berupa deterjen, sampo, dan bahan pembersih lainnya.
ADVERTISEMENT
Dampak Pencemaran Air
Tentunya pencemaran air akan berdampak pada lingkungan sekitar, misalnya sumber air minum yang menjadi kotor, ekosistem yang menjadi tak seimbang, dan pertumbuhan tanaman air di luar kendali.
Mengutip Pencemaran Air, Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya terbitan bantenprov.go.id, dampak pencemaran air dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Dampak pada Biota Air
Pencemaran air akan langsung dirasakan biota air karena kadar oksigen terlarut akan menurun. Akibatnya, biota yang hidup di air tersebut akan terganggu perkembangannya, mulai dari bakteri yang mati hingga penjernihan air yang terhambat.
2. Dampak pada Kualitas Air Tanah
Pencemaran air juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas air tanah. Pencemaran air tanah ini umumnya disebabkan oleh tinja yang diukur dengan faecal coliform. Banyak penelitian yang telah mengindikasi bahwa air tanah di beberapa daerah di Jakarta telah tercemar.
ADVERTISEMENT
3. Dampak pada Kesehatan
Air sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup, terutama untuk kesehatan. Jika tercemar, air juga bisa menularkan berbagai jenis penyakit.
4. Dampak pada Estetika Lingkungan
Dampak terakhir adalah mempengaruhi estetika lingkungan, seperti bau tak sedap, warna air yang berubah, dan lainnya. Selain estetika lingkungan yang tak lagi enak dipandang, air yang sudah berubah sudah tak bisa lagi dikonsumsi manusia.
(NSF)