Konten dari Pengguna

Pengertian Pendidikan Inklusif, Tujuan, Contoh, dan Manfaatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
16 Oktober 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengertian Pendidikan Inklusif. Foto: Unsplash/Mikael Kristenson.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengertian Pendidikan Inklusif. Foto: Unsplash/Mikael Kristenson.
ADVERTISEMENT
Melalui pendidikan inklusif, sekolah diharapkan dapat menyediakan sarana dan dukungan yang diperlukan untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan siswa, sehingga tercipta kesetaraan dalam proses belajar mengajar. Dalam artikel ini menjelaskan tentang pengertian Pendidikan inklusif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnalilmiahcitra bakti.ac.id, pendidikan inklusif sebagai suatu sistem yang memungkinkan ABK mendapatkan layanan dalam sekolah terdekat dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Pengertian Pendidikan Inklusif

Ilustrasi Pengertian Pendidikan Inklusif. Foto: Unsplash/Getty Images.
Pengertian pendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar yang setara bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Prinsip utama dari pendidikan inklusif adalah bahwa setiap anak, tanpa memandang kemampuan fisik, mental, sosial, emosional, atau karakteristik lainnya, berhak untuk belajar bersama dalam lingkungan yang sama dengan anak-anak lain.

Tujuan Pendidikan Inklusif

Ilustrasi Pengertian Pendidikan Inklusif. Foto: Unsplash/Jeswin Thomas.
Tujuan dari pendidikan inklusif secara umum adalah memastikan bahwa seluruh individu, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, dapat mengakses pendidikan berkualitas di wilayah tempat tinggalnya.
Pendidikan inklusif juga memiliki beberapa tujuan lainnya, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Memberikan Akses Pendidikan yang Berkualitas

Pendidikan inklusif bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh individu, termasuk individu berkebutuhan khusus, agar dapat mengakses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, efektif, dan layak sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Menekan Angka Tinggal Kelas dan Putus Sekolah

Pendidikan inklusif berupaya mengurangi angka tinggal kelas dan putus sekolah, terutama pada jenjang sekolah dasar dan menengah, dengan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan fleksibel untuk semua peserta didik.

3. Memenuhi Hak Asasi Manusia untuk Pendidikan yang Setara

Pendidikan inklusif bertujuan untuk memenuhi hak setiap individu untuk mendapatkan pendidikan yang setara, tanpa diskriminasi berdasarkan perbedaan fisik, mental, atau sosial.

4. Merealisasikan Amanat Undang-Undang Dasar 1945

Pendidikan inklusif juga bertujuan untuk mewujudkan amanat UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan,” dan Ayat 2 yang menyatakan, “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.”
ADVERTISEMENT

5. Merealisasikan Amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Pendidikan inklusif mendukung implementasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Pasal 5 Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.”

6. Merealisasikan Amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Pendidikan inklusif juga selaras dengan amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, khususnya Pasal 51, yang menyatakan bahwa “Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.”

Manfaat Pendidikan Inklusif

Ilustrasi Pengertian Pendidikan Inklusif: Tujuan, Contoh, dan Manfaat. Foto: Unsplash/Jeffrey Hamilton.
Manfaat dari penerapan pendidikan inklusif sangat beragam, baik bagi individu maupun masyarakat secara umum. Beberapa manfaat utama dari pendidikan inklusif antara lain:

1. Menumbuhkan Rasa Toleransi terhadap Sesama

Pendidikan inklusif membantu siswa memahami dan menerima perbedaan, sehingga memperkuat sikap saling menghormati dan toleransi di antara mereka.
ADVERTISEMENT

2. Mendorong Pemahaman bahwa Perbedaan itu Wajar

Pendidikan inklusif mengajarkan bahwa setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda, dan perbedaan tersebut merupakan bagian dari kehidupan yang harus dihargai, bukan dihindari.

3. Mengurangi Sikap Diskriminatif Terhadap Golongan Tertentu

Dengan memadukan semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, dalam lingkungan yang sama, pendidikan inklusif membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap golongan tertentu.

4. Melatih Individu untuk Berpikiran Terbuka

Pendidikan inklusif mendorong siswa untuk berpikir secara lebih terbuka dan menghargai perspektif serta pengalaman hidup orang lain yang berbeda.

5. Mengajarkan untuk Menghormati Orang Lain

Siswa diajarkan untuk menghormati sesama, tanpa memandang kekurangan atau perbedaan, sehingga dapat menciptakan sikap saling menghargai.

6. Mendorong Musyawarah dalam Memecahkan Masalah

Dalam lingkungan inklusif, siswa diajak untuk bekerja sama dan berdiskusi dalam memecahkan masalah, sehingga mereka belajar pentingnya kerja sama dan komunikasi yang baik.

7. Mendorong Terciptanya Kedamaian dan Ketentraman di Masyarakat

Dengan mengajarkan nilai-nilai inklusif, pendidikan ini berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih damai dan harmonis, karena warganya mampu hidup berdampingan dengan perbedaan.
ADVERTISEMENT

8. Menghindari Konflik dan Perpecahan

Pendidikan inklusif membantu mencegah konflik atau pertikaian yang timbul dari perbedaan, karena siswa diajarkan untuk menerima perbedaan dan memecahkan masalah secara bersama-sama.

9. Meningkatkan Kepercayaan Diri Individu

Siswa yang merasa diterima dan diperlakukan setara di lingkungan inklusif cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih baik, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.

10. Menciptakan Persatuan dan Kesatuan

Dengan mendorong siswa untuk berbaur dan belajar bersama, pendidikan inklusif berkontribusi dalam menciptakan persatuan dan kesatuan di kalangan siswa, serta memperkuat solidaritas sosial di masyarakat.

Contoh Pendidikan Inklusif

Ilustrasi Pengertian Pendidikan Inklusif: Tujuan, Contoh, dan Manfaat. Foto: Unsplash/Museums Victoria.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan pendidikan inklusif beserta penjelasannya:

1. Sekolah Umum yang Menyediakan Fasilitas Khusus

Sekolah umum yang menerima siswa dengan kebutuhan khusus, seperti anak-anak dengan gangguan penglihatan, pendengaran, atau kesulitan belajar, merupakan salah satu contoh pendidikan inklusif.
Sekolah ini menyediakan fasilitas tambahan, seperti guru pendamping khusus, alat bantu belajar, dan infrastruktur yang ramah disabilitas (misalnya jalur khusus kursi roda atau ruang kelas dengan aksesibilitas suara).
ADVERTISEMENT
Contoh ini menunjukkan bahwa semua siswa, terlepas dari perbedaan fisik atau kognitif, dapat belajar bersama dalam satu lingkungan.

2. Program Pendidikan Terpadu

Beberapa sekolah menyediakan program khusus untuk mengintegrasikan siswa dengan kebutuhan khusus ke dalam kelas reguler.
Dalam program ini, siswa dengan disabilitas ringan atau sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar bersama dengan siswa lainnya, tetapi mendapatkan dukungan tambahan seperti modifikasi kurikulum atau asistensi individu.
Ini memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk merasakan lingkungan belajar yang sama, namun tetap mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya.

3. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

Teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam pendidikan inklusif. Misalnya, penggunaan perangkat lunak pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dengan gangguan belajar, seperti disleksia atau alat bantu dengar untuk siswa dengan gangguan pendengaran.
ADVERTISEMENT
Teknologi semacam ini membantu mengurangi hambatan dalam proses belajar dan memungkinkan siswa untuk berpartisipasi secara penuh di kelas reguler.

4. Pembelajaran Berbasis Kelompok

Metode pembelajaran berbasis kelompok yang melibatkan siswa dengan kebutuhan khusus bersama dengan siswa lainnya juga merupakan contoh pendidikan inklusif.
Dalam pendekatan ini, siswa bekerja sama dalam kelompok kecil, saling membantu, dan berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas.
Selain mengajarkan materi akademik, pendekatan ini juga mengajarkan siswa tentang toleransi, kerja sama, dan cara menghargai perbedaan.

5. Kelas dengan Guru Pendamping

Di beberapa sekolah, siswa dengan kebutuhan khusus tetap berada di kelas reguler namun didampingi oleh guru pendamping yang membantu mereka dalam memahami pelajaran.
Guru pendamping ini bekerja sama dengan guru utama untuk memodifikasi bahan ajar atau metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut, tanpa memisahkannya dari lingkungan kelas.
ADVERTISEMENT

6. Inklusi Sosial Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Selain dalam pembelajaran akademik, pendidikan inklusif juga dapat diterapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, atau musik.
Misalnya, sekolah yang mendorong semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga atau seni dapat menciptakan suasana inklusif di luar kelas.
Ini membantu siswa berkebutuhan khusus untuk mengembangkan keterampilan sosial, rasa percaya diri, dan rasa memiliki dalam komunitas sekolah.

Implikasi Manajerial Pendidikan Inklusif

Ilustrasi Pengertian Pendidikan Inklusif. Foto: Unsplash/Vasily Koloda.
Sekolah reguler yang menerapkan pendidikan inklusif akan menghadapi beberapa implikasi manajerial, antara lain:

1. Penyediaan Lingkungan Kelas yang Ramah

Sekolah harus menciptakan lingkungan yang hangat dan menerima keberagaman, sehingga semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, merasa diterima dan dihargai.

2. Pengelolaan Kelas Heterogen

Sekolah perlu mengelola kelas dengan beragam kemampuan, menerapkan kurikulum fleksibel dan metode pembelajaran yang disesuaikan untuk memastikan semua siswa dapat berpartisipasi secara aktif.
ADVERTISEMENT

3. Penerapan Pembelajaran Interaktif

Guru harus menerapkan metode interaktif seperti kolaborasi dan diskusi untuk melibatkan seluruh siswa, baik yang berkebutuhan khusus maupun tidak, dalam proses pembelajaran.

4. Keterlibatan Orang Tua

Guru perlu melibatkan orang tua dalam pendidikan, karena dukungan mereka sangat penting dalam memenuhi kebutuhan siswa dan memastikan keberhasilan di lingkungan inklusif.
Dengan adanya artikel tentang pengertian pendidikan inklusif ini, kita dapat memahami pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan setara bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. (Atk)