Konten dari Pengguna

Pengertian Product Life Cycle dan Tahapannya dalam Strategi Pemasaran

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
23 November 2021 10:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Product life cycle atau siklus hidup produk adalah konsep penting dalam strategi pemasaran. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Product life cycle atau siklus hidup produk adalah konsep penting dalam strategi pemasaran. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Product life cycle adalah istilah populer dari siklus hidup produk. Product life cycle merupakan suatu konsep penting dalam strategi pemasaran, yang memberikan pemahaman tentang dinamika persaingan suatu produk.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Panduan Lengkap Menjadi Account Officer oleh Noel Chabannel Tohir (2012: 178), product life cycle digambarkan dengan suatu grafik yang menjelaskan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar, sampai akhirnya ditarik dari pasar.
Brand harus senantiasa memerhatikan product life cycle. Sebab, dengan mengetahui perkembangan produk di pasar, brand bisa lebih adaptif dan antisipatif.
Ada berbagai pendapat mengenai tahap-tahap yang ada dalam konsep product life cycle suatu produk, akan tetapi pada dasarnya yang digunakan ialah penggolongan ke dalam empat tahapan.
Apa saja tahapan product life cycle yang dialami suatu produk? Agar lebih memahami konsepnya, simak uraian lengkap berikut ini.
Ilustrasi tahap pengenalan suatu produk yang memiliki kompetitor relatif sedikit. Foto: Pixabay

Tahapan Product Life Cycle atau Siklus Hidup Produk

Mengutip dalam buku Manajemen Biaya (Cost Management) karya H.I. Nyoman Mariantha (2018: 52), tahapan product life cycle dibagi menjadi empat tahap, di antaranya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Introduction (Tahap Pengenalan)
Tahap introduction dicirikan dengan penjualan produk yang masih rendah, volume pasar berkembang secara lambat (tingginya market resistance), dan persaingan yang terjadi masih relatif kecil.
Tingkat kegagalan produk juga relatif tinggi sebab masih berada pada permulaan. Brand masih banyak melakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya, karena rentan kekeliruan dalam memahami pasar.
Tahap pertumbuhan dalam product life cycle ditunjukkan dengan persaingan terhadap brand lain yang lebih ketat. Foto: Pixabay
2. Growth (Tahap Pertumbuhan)
Dalam tahap ini, penjualan serta laba akan meningkat secara drastis. Masyarakat sudah mengetahui spesifikasi produk bersangkutan, sehingga upaya promosi yang dilakukan oleh sebuah brand tidak seagresif tahap sebelumnya.
Sementara itu, dalam tahap ini, pesaing juga sudah mulai memasuki pasar, sehingga terdapat persaingan yang lebih ketat. Dari sinilah, perusahaan berusaha memperluas serta meningkatkan kegiatan distribusinya dengan cara menurunkan harga jualnya.
Tahap kedewasaan dalam product life cycle diperlihatkan bahwa sebuah brand benar-benar menguasai pasar. Foto: Pixabay
3. Maturity (Tahap Kedewasaan)
ADVERTISEMENT
Tahap ini ditandai dengan pendapatan yang luar biasa, karena produk benar-benar menguasai pasar. Produk juga mampu mengungguli kompetitor.
Proses ini bisa berjalan lambat atau bahkan terjadi dalam waktu sekejap, bergantung pada strategi yag diterapkan sebuah brand untuk mempertahankan masa jayanya.
Umumnya, tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
Tahap penurunan suatu produk bisa disebabkan oleh kejenuhan konsumen hingga kemunculan produk serupa dari brand lain. Foto: Pixabay
4. Decline (Tahap Penurunan)
ADVERTISEMENT
Tahap saat produk mengalami penurunan. Meskipun perusahaan sudah berusaha untuk menjaga pangsa pasarnya yang dilakukan pada tahap maturity, tapi tetap saja penurunan penjualan produk tidak bisa dihindari.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari konsumen jenuh dengan produk atau karena muncul produk serupa yang menarik perhatian mereka. Akibatnya, produk tergantikan dengan yang lain atau ditarik dari pasar.
Dari situasi inilah, perusahaan perlu membuat strategi baru agar tetap eksis. Entah dengan menghadirkan produk baru pada tahap maturity atau berinovasi dengan produk yang ada.
(VIO)