Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Rebranding dan Langkah-langkah yang Harus Dilakukan
17 November 2021 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas apa yang dimaksud dengan rebranding? Simak penjelasannya berikut ini.
Rebranding
Meski tergolong tidak mudah untuk dilakukan, rebranding merupakan sebuah upaya yang kerap dijalankan oleh perusahaan. Menurut buku Brand, Islamic Branding, & Re-branding oleh Rifyal Dahlawy Chalil, rebranding adalah usaha yang ditempuh oleh perusahaan untuk mengubah sebagian ataupun keseluruhan merek.
Rebranding biasanya ditujukan untuk memperbaiki citra suatu merek menjadi lebih baik dari sebelumnya. Meski dalam penerapannya terdapat perubahan, penjenamaan ulang tidak meninggalkan nilai dan tujuan awal perusahaan. Salah satunya untuk memperoleh profit.
Dalam buku 99 Strategi Branding di Era 4.0 oleh Moh. Ainurrofiqin, perubahan yang dilakukan dalam upaya rebranding bertujuan untuk menghindarkan makna negatif dari branding sebelumnya. Selain itu, transformasi tersebut juga ditujukan untuk mengubah posisi merek.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, rebranding merupakan strategi pemasaran dengan membuat nama baru, slogan, simbol, dan desain yang diciptakan untuk sebuah merek.
Selain untuk memperbaiki citra merek, rebranding juga bertujuan untuk mengembangkan dan memberikan pembaruan di benak para konsumen, investor, dan publik tentang produk yang dipasarkan.
Kapan Rebranding Dilakukan?
Menurut buku 99 Strategi Branding di Era 4.0 oleh Moh. Ainurrofiqin, terdapat empat alasan di balik dilakukannya rebranding, antara lain:
1. Munculnya produk baru
Kemunculan produk baru mendorong perusahaan untuk menciptakan identitas baru. Hal ini bertujuan untuk membedakan produk dengan label yang telah ada.
2. Perubahan nama
Pada kondisi tertentu, penamaan sebuah produk tidak memiliki relevansi dengan keadaan pasar yang terus berkembang. Upaya rebranding dengan mengubah nama dilakukan untuk mencegah munculnya citra negatif terhadap produk.
ADVERTISEMENT
3. Revitalisasi merek
Penjenamaan ulang melalui revitalisasi merek dilakukan ketika perusahaan ingin melebarkan sayap bisnisnya. Selain itu, rebranding juga ditujukan untuk menambah pengetahuan konsumen mengenai sebuah produk.
4. Merger
Rebranding biasanya muncul ketika dua perusahaan bermerger. Kondisi tersebut mendorong munculnya merek baru dengan tujuan memperkuat identitas produk dari perusahaan yang bergabung.
Langkah-langkah Rebranding
Dalam buku Mengelola Perusahaan Jasa Profesional oleh Syaiful M. Ruky, berikut langkah-langkah rebranding:
1. Melakukan riset
Sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan riset guna menemukan berbagai informasi yang relevan untuk rebranding.
Informasi yang bisa digali antara lain perubahan perilaku konsumen, strategi kompetitor, kondisi internal, sumber daya, dan sebagainya.
2. Menjalankan perancangan
Setelah berbagai informasi didapat, langkah selanjutnya adalah perancangan. Langkah ini mencakup merekayasa ulang tahapan kegiatan penyediaan jasa profesi, visualisasi merek, brand collateral, pesan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Melangsungkan peluncuran internal
Setelah langkah perancangan dilakukan, tahap selanjutnya yakni peluncuran secara internal. Hal ini dilakukan guna menyelaraskan kinerja tim sehingga dapat menyukseskan upaya rebranding.
4. Mengadakan peluncuran publik
Setelah terdapat keselarasan dalam internal perusahaan, langkah selanjutnya melakukan peluncuran secara publik.
Tahapan ini sekaligus menentukan bagaimana masyarakat dapat mencerna berbagai informasi yang dimuat dalam rebranding suatu produk.
(ANM)