Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Seni Ukir dan Unsur-Unsur di Dalamnya
27 Oktober 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip pernyataan Edij Kismartanto dalam buku Membuat Ukiran dari Bahan Gabus, seni merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk berekspresi.
Adapun berekspresi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mengungkap berbagai emosi, perasaan, sikap, dan pengalaman yang telah dilaluinya.
Hal demikian secara tidak langsung menunjukkan jika manusia sering kali meluapkan berbagai perasaan dan pengalamannya melalui seni, termasuk seni ukir.
Seni Ukir sebagai Bagian dari Seni Rupa
Dalam buku Membuat Ukiran dari Bahan Gabus, seni rupa adalah seni yang perwujudannya dapat dirasakan oleh indra penglihatan dan indra peraba. Sehingga, seni rupa bisa disebut sebagai seni visual.
Adapun menurut Hegel dalam buku Seni Budaya SMA Kelas 11 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seni rupa terbagi menjadi lima macam, antara lain, seni relief, seni gambar atau lukis, seni arsitektur, seni patung, dan seni kriya .
ADVERTISEMENT
Seni ukir tergolong ke dalam seni kriya. Menurut buku Seni Budaya SMA Kelas 11, seni kriya merupakan hasil karya seni yang memerlukan alat bantu tertentu bergantung pada bahan baku yang digunakan.
Sementara seni ukir merupakan keterampilan dalam mengolah permukaan sebuah objek tiga dimensi dengan memperhatikan perbedaan kedalaman permukaan objek tersebut. Sehingga terbentuklah motif-motif tertentu sesuai dengan ide yang telah direncanakan.
Pada proses seni ukir memerlukan alat bantu berupa sudip dan alat pahat. Penggunaan alat bantu tersebut bergantung pada bahan atau objek yang digunakan.
Unsur dalam Seni Ukir
Melansir pernyataan Kismartanto dalam buku Membuat Ukiran dari Bahan Gabus, unsur visual dalam seni ukir memiliki persamaan dengan jenis seni rupa lainnya. Hanya saja yang membedakan adalah proses dan waktu pengerjaannya.
ADVERTISEMENT
Adapun unsur visual menurut Sunaryo dalam Kismartanto adalah sebagai berikut:
Unsur visual yang satu ini tidak hanya berupa visual yang nampak. Namun juga muncul akibat adanya perbedaan wana, tekstur, ruang, dan hasil coretan.
Raut tergolong ke dalam aspek bentuk. Dalam seni kriya termasuk seni ukir, raut merupakan wujud dekoratif.
Unsur ini berkaitan dengan kualitas permukaan objek seni ukir. Keberadaan tekstur dalam seni ukir bisa tercipta secara sengaja ataupun tidak disengaja.
Adapun tekstur dibagi menjadi dua macam, yakni tekstur nyata dan tekstur semu.
Warna dalam seni ukir difungsikan untuk membedakan dua objek yang memiliki ukuran, tekstur, dan raut yang identik. Warna memiliki keterkaitan langsung dengan perasaan serta emosi.
ADVERTISEMENT
Unsur ini lebih menekankan pengalaman ‘perasaan’ dibandingkan dengan pengalaman visual. Ruang juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengelilingi bentuk.
Dalam seni ukir, massa berupa bentuk ukiran keseluruhan yang dibatasi oleh pigura (background). Unsur massa dalam seni rupa merupakan isi atau volume sebuah ruangan.
Itulah penjelasan tentang seni ukir dan unsur di dalamnya. Dengan memperhatikan unsur-unsur di atas, maka penciptaan karya seni ukir akan memiliki komposisi yang seimbang.
(ANM)