Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Studi Virologi dalam Ruang Lingkup Biologi dan Sejarahnya
28 Januari 2022 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 2 September 2024 14:26 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian studi virologi adalah studi dalam ruang lingkup biologi yang mempelajari tentang kehidupan virus, baik berkaitan tentang karakteristik, reproduksi, maupun peranannya di dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Sebutan virus banyak digunakan untuk sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit meskipun ada yang dimanfaatkan manusia dalam kehidupan, baik sebagai bioteknologi seperti rekayasa genetika, maupun sebagai vaksin.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian dan sejarah studi virologi, serta definisi dan karakteristik virus.
Pengertian Studi Virologi
Dikutip dari Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya oleh Dharma Gyta Sari Harahap dkk. (2021: 13), studi virologi adalah ilmu biologi yang mempelajari tentang virus.
Virus adalah organisme subselular ukurannya sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Virus termasuk kelompok parasit, sehinga tidak dapat hidup bebas dan memerlukan sel hidup lain untuk perkembangbiakan.
Virologi merupakan bagian dari kelompok mikrobiologi, yaitu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang mikroorganisme yang dapat diobservasi di bawah mikroskop.
ADVERTISEMENT
Studi virologi memiliki peran penting dalam kehidupan dan banyak dipelajari karena bermanfaat bagi industri farmasi dan pestisida.
Virologi juga menjadi perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, perikanan, dan pertanian, untuk mengidentifikasi virus yang dapat bernilai besar secara ekonomi.
Sejarah Studi Virologi
Pengetahuan manusia tentang penyakit virus sudah ada sejak lama, meskipun penemuan terbaru menunjukkan bahwa virus sebagai penyebab penyakit yang berbeda.
Dikutip dari Mikrobiologi dan Parasitologi oleh Agung Mahardika Venansius Purba dkk. (2021: 39). catatan tertulis pertama dari infeksi virus adalah hieroglif dari Memphis, ibu kota Mesir kuno, yang digambar kira-kira 3700 SM.
Hieroglif tersebut menggambarkan seorang pendeta kuil yang menunjukkan tanda-tanda klinis khas poliomyelitis paralistik.
ADVERTISEMENT
Firaun Ramses V. yang meninggal pada tahun 1196 SM dan tubuh mumi yang diawetkan dengan baik yang saat ini berada di museum Kairo, diyakini meninggal karena cacar. Penemuan ini berdasarkan perbandingan antara bintil-bintil di wajah mumi tersebut dan pustula di wajah orang yang masih hidup.
Pada tahun 1000 SM, cacar mewabah di Tiongkok. Sebagai tanggapan atas kejadian itu, praktik variolasi dikembangkan. Variolasi merupakan metode mengebalkan tubuh dari virus dengan mengambil sampel virus terkait dari penyintasnya.
Pada saat itu, ditemukan bahwa orang yang selamat dari wabah cacar terlindung dari infeksi berikutnya, sehingga orang-orang menghirup kulit kering dari lesi cacar seperti tembakau atau menginokulasi nanah dari lesi ke goresan di lengan bawah.
ADVERTISEMENT
Variolasi telah dipraktikkan selama berabad-abad dan terbukti menjadi metode pencegahan penyakit yang efektif, meskipun berisiko karena hasil inokulasi tidak pernah pasti.
Sejarah lebih lanjut dari virologi adalah kisah tentang pengembangan alat dari sistem eksperimental yang dengannya virus dapat diperiksa dan yang membuka bidang biologi baru, termasuk tidak hanya biologi virus itu sendiri, tetapi juga biologi sel inang di mana mereka bergantung.
(SFR)