Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Technopreneurship dan Perbedaannya dengan Entrepreneurship
19 November 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penerapan teknologi dipandang sebagai salah satu media memperluas peluang bisnis yang menjanjikan. Kondisi tersebut juga didorong oleh kebutuhan manusia terhadap teknologi yang semakin berkembang.
Tidak mengherankan jika technopreneurship kini banyak dibicarakan oleh berbagai kalangan di dunia, khususnya anak muda.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai technopreneurship dan perbedaannya dengan entrepreneurship.
Pengertian Technopreneurship
Menurut Tata Sutabri dalam buku Technopreneurship: Strategi dan Inovasi oleh Dodi Siregar, dkk., technopreneurship adalah proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya. Metode tersebut diharapkan menjadi salah satu faktor untuk mengembangkan perekonomian nasional.
Secara tidak langsung, technopreneurship merupakan kolaborasi antara bidang usaha dengan penerapan teknologi sebagai dasar maupun pendukung sebuah usaha.
Landasan Technopreneurship
Kemunculan usaha berbasis teknologi dimulai dengan berbagai latar belakang. Dalam buku Technopreneurship: Wirausaha Berbasis Digital oleh Jeni Irnawati, dkk., ada empat landasan dalam technopreneurship antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Berangkat dari kebutuhan masyarakat
Hal yang dibutuhkan oleh masyarakat terkadang bisa dijadikan peluang bisnis, termasuk teknologi. Saat ini kebutuhan teknologi tidak bisa terelakkan. Inilah mengapa banyak bermunculan berbagai jenis usaha berbasis teknologi yang menawarkan produk maupun jasa.
2. Upaya memperkaya peluang melalui ide dan inspirasi
Dalam dunia bisnis, inovasi menjadi hal yang wajib diterapkan karena berkaitan dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Kondisi demikian menjadikan seorang wirausaha harus memiliki ide dan inspirasi yang terus diasah.
3. Perencanaan yang matang dan eksekusi yang cepat
Layaknya bisnis pada umumnya, dalam technopreneurship diperlukan perencanaan yang matang. Mulai dari tahap perencanaan hingga eksekusi. Seorang wirausaha, terlebih di bidang teknologi, harus bertindak cepat untuk merealisasikan ide-ide yang direncanakan.
ADVERTISEMENT
4. Menambahkan value pada produk
Persaingan akan terus ada dalam dunia bisnis. Inilah mengapa, seorang wirausaha harus cakap dalam menambahkan nilai pada produk yang dijual.
Value pada produk bukan hanya sekadar harga jual, tetapi nilai tambah yang bisa didapatkan konsumen ketika membeli suatu produk. Di sinilah tantangan para technopreneur untuk bisa menerapkan inspirasi dan ide ke dalam produk yang dihasilkan.
Perbedaan Technopreneurship dengan Entrepreneurship
Menurut buku Technopreneurship: Strategi dan Inovasi, terdapat perbedaan antara entrepreneurship dengan technopreneurship. Meskipun keduanya dijalankan untuk kepentingan bisnis, tetapi unsur-unsur yang tak sama.
Adapun perbedaan technopreneurship dengan entrepreneurship adalah sebagai berikut:
Motivasi
Entrepreneurship memiliki motivasi untuk mendominasi pasar dan secara umum berorientasi pada akumulasi kekayaan. Sementara itu, technopreneurship mempunyai motivasi yang bersifat revolusioner dan mengedepankan kompetisi serta risiko.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan
Dalam entrepreneurship terdapat otoritas tinggi dalam kepemimpinan dan penerapan suatu manajemen. Sedangkan technopreneurship mengaplikasikan perjuangan kolektif dan membagi kemajuan bisnis.
Target pasar
Entrepreneurship menargetkan pasar nasional dengan melakukan penetrasi pasar dalam waktu yang cukup lama. Sementara itu, technopreneurship menetapkan pasar global sejak awal pendiriannya.
(ANM)