Konten dari Pengguna

Penggolongan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
18 Januari 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penggunaan alat untuk menentukan jenis larutan elektrolit dan non-elektrolit. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan alat untuk menentukan jenis larutan elektrolit dan non-elektrolit. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu kimia, penggolongan larutan berdasarkan daya hantar listrik dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.
ADVERTISEMENT
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Untuk memahami lebih jelas mengenai penggolongan larutan berdasarkan daya hantar listrik, simak pembahasan berikut.

Penggolongan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

Ilustrasi tabel senyawa kimia. Foto: iStock
Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas X oleh Rananda Vinsiah, larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih dengan perbandingan komposisi sesuai dengan komponen penyusunnya. Larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Berdasarkan daya hantar listriknya, sifat larutan dapat dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut dalam suatu larutan. Zat yang dapat larut dalam air dibedakan menjadi elektrolit dan non-elektrolit.
Perbedaan keduanya berdasarkan adanya daya hantar listrik pada larutan. Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat non-elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ion.
ADVERTISEMENT
Konsep larutan elektrolit dan non-elektrolit ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli kimia asal Swedia, Svante August Arrhenius, pada tahun 1884.
Salah satu alat yang dapat digunakan dalam penentuan jenis larutan adalah elektrolit tester. Dalam penggunaannya, dua batang elektroda logam (misal tembaga) dimasukkan ke dalam larutan.
Kedua elektroda tidak boleh bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan kutub arus listrik searah. Hasilnya, bola lampu akan hidup atau jarum akan bergerak untuk larutan elektrolit, sedangkan bola lampu akan mati untuk larutan non-elektrolit.
Berdasarkan uraian di atas, berikut penjelasan mengenai larutan elektrolit dan non-elektrolit.
1. Larutan Elektrolit
Ilustrasi salah satu larutan elektrolit adalah NH3. Foto: iStock
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan listrik melalui larutan. Larutan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Smart Plus Bank Soal Kimia SMA oleh Tim Master Eduka, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
a. Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat memiliki daya hantar listrik yang baik, meskipun pada konsentrasi rendah. Elektrolit kuat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Contoh dari elektrolit kuat adalah HCL, H2SO4, NaOH, KOH, K2SO4, dan CaCL2.
b. Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah memiliki daya hantar listrik yang buruk, meskipun pada konsentrasi yang besar. Elektrolit lemah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Contoh dari elektrolit lemah adalah CH3COOH, HF, HNO2, NH3, dan C2H5OH.
2. Larutan Non-elektrolit
Ilustrasi salah satu larutan non-elektrolit adalah CH3OH. Foto: iStock
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Contoh dari larutan non-elektrolit adalah CO(HN2)2, CH3OH, C6H12)6, dan C2H5OH.
(SFR)